6 Cara Menghadapi Kritikan Layaknya Profesional Kelas Dunia
Dalam dunia kerja, ada dua hal yang selalu saling terkait, yaitu kebanggaan dan kritikan. Pujian akan diberikan ketika Anda menuntaskan kiprah dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Sementara kritikan bakal tiba ketika hasil kerja Anda kurang sesuai dengan usul atau cita-cita pihak yang memperlihatkan tugas.
Namun, sebagai profesional sejati Anda tetap harus bersikap hening kala mendapatkan kritikan. Setajam dan sekeras apa pun kritikan yang tiba tetap jangan dihadapi dengan emosi yang tinggi.
Jika emosi Anda terpancing alasannya sebuah kritikan pedas, status sebagai seorang profesional bisa lenyap seketika.
Lalu bagaimana cara menghadapi kritikan semoga tetap terlihat ibarat seorang profesional kelas dunia? Simak 6 caranya di bawah ini.
1. Pahami Maksud di Balik Kritikan
Untuk bisa menghadapi kritikan secara profesional, hal pertama yang harus Anda lakukan yakni memahami makna dari kritikan tersebut.
Cermati hal nyata apa yang terkandung di dalam kritikan tersebut. Jangan menilai sebuah kritikan dari bungkusnya saja, yang terasa begitu pedas dan keras namun niscaya terasa nikmat di dalamnya.
Coba cermati dan pahami isi dari kritikan tersebut. Anda niscaya akan menemukan sejumlah poin penting yang mempunyai kegunaan untuk menuntaskan pekerjaan Anda dengan lebih baik.
Ini merupakan cara menghadapi kritikan sekaligus memanfaatkannya untuk memperbaiki hasil kerja Anda.
Sepedas apa pun kritikan yang datang, orang yang melontarkannya niscaya tidak bermaksud untuk menyakiti hati Anda.
Mereka hanya ingin membantu Anda untuk bisa menuntaskan kiprah yang diemban secara maksimal. Hanya saja, cara membantunya yakni dengan jalan memberi kritik.
Daripada Anda sibuk memikirkan rasa sakit hati akhir sebuah kritikan, lebih baik Anda menarik napas dan menenangkan diri.
Cobalah mengingat kembali sosok yang mengkritik Anda. Karena beliau yakni orang yang selalu membantu Anda untuk menjadi lebih baik.
2. Dengarkan Secara Aktif
Jarang ditemui kritikan yang enak didengar di telinga. Tidak ada kritikan yang terdengar dengan merdu kolam sebuah lagu pengantar tidur.
Kritikan selalu tiba dengan keras, ibarat teriakan sersan instruktur kepada para prajuritnya.
Namun, bukan berarti Anda harus menutup indera pendengaran dan mengacuhkannya. Justru sebaliknya, Anda harus bisa mendengarkan dan menyimak setiap poin dari kritikan yang diberikan kepada Anda.
Jangan ada satu pun poin kritikan yang Anda lewatkan.
Kemudian poin-poin yang Anda sanggup dari kritikan tersebut Anda aplikasikan dalam kiprah atau pekerjaan yang harus diselesaikan.
Cermati, apakah kritikan yang mereka berikan memang cocok dan bisa menuntaskan pekerjaan Anda dengan lebih baik atau tidak.
Sebuah kritikan membangun niscaya akan menjadi masukan yang nyata bagi pekerjaan Anda.
Jadi, sekeras apa pun kritikan yang hingga ke indera pendengaran Anda, jangan hingga mengacuhkannya. Catat poin-poin penting dari kritikan tersebut dan coba gabungkan dengan kiprah yang tengah Anda jalankan.
Kemudian lihat perubahan ibarat apa yang terjadi dengan pekerjaan Anda tersebut.
3. Jangan Ragu Mengajukan Pertanyaan
Anda tidak harus hanya membisu dan mendengarkan semua kritikan yang dilontarkan pihak lain. Jangan duduk manis dengan tangan bersilang di dada ketika mendengarkan kritikan.
Tapi segera olok-olokan pertanyaan mengenai poin-poin yang ada di dalam kritikan tersebut.
Ambil contoh, atasan Anda meminta Anda untuk mengubah susunan slide yang akan dipakai untuk presentasi kepada klien.
Jangan ragu untuk menanyakan alasan apa yang menciptakan atasan Anda meminta hal tersebut. Anda harus yakin bahwa perubahan tersebut bisa memberi efek nyata terhadap pekerjaan Anda.
Sebelum mengajukan pertanyaan kepada atasan Anda, pastikan Anda tengah berada dalam sebuah situasi diskusi yang sehat. (Lihat juga 12 Cara Elegan Menghindari Konflik di Tempat Kerja)
Sehingga semua pihak yang terlibat akan punya tujuan yang sama, yaitu menghasilkan sebuah presentasi terbaik yang bisa menggoda klien.
Mengajukan pertanyaan merupakan cara menghadapi kritikan yang akan memberi hasil nyata bagi Anda. Sehingga Anda pun lebih paham dan bisa melaksanakan perbaikan secara lebih maksimal.
Dengan mengajukan pertanyaan, Anda akan terlihat lebih serius dalam upaya menuntaskan kiprah yang diemban. Sekaligus bisa memanfaatkan masukan tersebut sebagai alat bantu memperbaiki hasil pekerjaan Anda.
4. Simpulkan dan Ungkapkan
Setelah dirasa cukup mendengarkan semua kritikan yang ditujukan kepada Anda, sekarang saatnya untuk menarik kesimpulan.
Ini sekaligus memperlihatkan bahwa Anda sudah mengerti isi dari kritikan rekan kerja atau atasan Anda.
Dengan demikian, Anda bisa lebih gampang menerapkannya dalam pekerjaan atau kiprah Anda.
Profesionalisme Anda akan terlihat ketika bisa menarik kesimpulan dari kritikan-kritikan yang masuk. Para pengkritik yang tidak lain yakni rekan kerja akan lebih menghargai Anda sebagai kawan mereka.
Di mata atasan, Anda pun akan terlihat sebagai sosok yang kooperatif dan bisa bekerja sebagai sebuah tim.
Tak cukup hanya menarik kesimpulan, Anda pun harus mengungkapkannya di hadapan para pengkritik. Ini untuk meyakinkan Anda bahwa mereka pun sudah bisa menangkap perubahan yang akan Anda lakukan.
Jangan hingga ada salah pengertian yang berujung dengan kritikan gres yang tak kalah pedas.
Mengungkapkan kesimpulan akan menciptakan Anda lebih yakin dalam menciptakan perubahan. Pun memastikan bahwa semua masukan yang ada sudah diakomodir sesuai porsinya.
Baca juga: 10 Hal Penting yang Akan Membuat Karier Anda Cemerlang
5. Ucapkan Terima Kasih
Salah satu cara menghadapi kritikan yang cukup mudah yakni mengucapkan terima kasih. Sepedas dan sekeras apa pun, kritikan niscaya bertujuan membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih baik.
Karena itu, sudah sepantasnya Anda mengucapkan terima kasih kepada para pengkritik.
Memang terkesan kontras dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Anda. Tapi ingat, tujuan mereka melontarkan kritik yakni semoga Anda mendapatkan hasil yang lebih baik.
Lagipula mereka tak berniat untuk menyakiti hati Anda.
Mereka hanya tak ingin Anda mendapatkan hasil yang pas-pasan. Kalau memang masih bisa ditingkatkan, mereka akan membantunya. Salah satu jalannya yakni dengan memberi masukan dan kritikan.
Sudah sepantasnya mereka mendapatkan ucapan terima kasih.
6. Tindaklanjuti Kritikan
Hal yang dihentikan hingga Anda lupakan ketika mendapatkan kritikan yakni melaksanakan tindak lanjut.
Ini memperlihatkan Anda bisa menghargai perbedaan pendapat dalam sebuah proses diskusi. Tak memaksakan kehendak dengan tidak mengindahkan kritikan.
Karena itu, beberapa hari kemudian Anda bisa menemui orang yang memperlihatkan kritikan. Jika beliau atasan Anda, minta waktu khusus untuk bertemu guna mempresentasikan perubahan yang telah Anda lakukan.
Kalau mereka rekan kerja, Anda bisa melakukannya kapan saja di sela-sela pekerjaan rutin.
Ingat, tindakan bisa punya efek lebih besar daripada kata-kata. Upaya perbaikan yang Anda lakukan telah memperlihatkan perilaku profesionalisme Anda di mata atasan maupun rekan kerja.
Ini akan meningkatkan kepercayaan dan dapat dipercaya Anda di daerah kerja.
Tapi ingat, bukan berarti Anda sudah terbebas dari kritikan. Pasti akan ada kritikan lanjutan yang tiba kepada Anda.
Pandanglah kritikan lanjutan ini sebagai alat untuk menyempurnakan hasil kerja Anda.
Penutup
Enam cara menghadapi kritikan yang sudah kami sampaikan tidak akan berjalan dengan baik jikalau Anda masih mengedepankan ego pribadi.
Lakukan semuanya dengan rendah hati dan rasa hormat yang besar.
Anda juga harus bisa menentukan dan memilah kritikan yang datang. Mana yang memang bertujuan untuk melaksanakan perbaikan, mana yang punya tendensi lain di luar profesionalitas sebagai karyawan.
Selanjutnya, jadikan kritikan sebagai alat bantu Anda untuk meraih performa anggun di daerah kerja.
Sumber https://www.duniakaryawan.com
0 Response to "6 Cara Menghadapi Kritikan Layaknya Profesional Kelas Dunia"
Posting Komentar