iklan

Hsab: Teori Asam-Basa Pearson

Telah usang dinanti, sekarang bahan tiba kembali! Selamat tiba kembali mhamhanx, di tahun yang gres ini post bahan pertama saya yaitu wacana HSAB atau dikenal juga dengan teori asam-basa Pearson (dikemukakan oleh Ralph Gottfrid Pearson). Tentunya di Sekolah Menengan Atas sudah diajarkan teori asam-basa lainnya, yaitu Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Materi yang satu ini mungkin terdengar absurd ya?

Teori ini banyak dipakai menjelaskan prosedur reaksi. Itu sebabnya mungkin di Sekolah Menengan Atas tidak diajarkan, lantaran kurang penting. Teori ini sangat mempunyai kegunaan di kimia organik dan anorganik lantaran sanggup menjelaskan aneka macam fenomena dengan sangat baik. Namun, perlu diingat juga, tidak semua kasus berjalan mengikuti teori ini, jadi gunakan sebagai guideline garis besar saja.

Apa sih HSAB?

HSAB bahwasanya merupakan abreviasi dari Hard-Soft Acid-Base. Seperti yang kita pelajari di teori asam-basa Lewis, “asam” yaitu spesi yang berperan sebagai penerima pasangan elektron bebas, sedangkan “basa” yaitu spesi yang berperan sebagai pendonor pasangan elektron bebas. Lalu kita diperhadapkan dengan definisi baru: Hard dan Soft.

Spesi asam atau basa, dikatakan “hard” apabila spesi tersebut punya charge density yang tinggi dan susah dipolarisasi (terutama asam). Apa spesi yang mempunyai charge density (densitas muatan) yang tinggi? Dari namanya saja mungkin sudah sanggup ditebak, yaitu spesi yang bermuatan besar dan/atau berukuran kecil (Letaknya di tabel periodik lebih ke atas). Biasanya pula spesi yang bilangan oksidasinya dan elektronegativitasnya tinggi cenderung menjadi spesi yang keras.

Sementara itu, spesi yang dikatakan “soft” terperinci yaitu spesi yang sifatnya berlawanan dengan sifat “hard”, yaitu charge densitynya rendah dan gampang dipolarisasi. Spesi yang dikatakan soft biasanya berukuran besar dan/atau bermuatan kecil.

Di tengah-tengah hard dan soft, kita mengenal spesi yang biasa disebut “borderline”. Tabel daftar hard soft acid base sanggup kalian lihat di featured image (paling atas) 🙂

Tabel

Untuk tabel, berikut ini tabel yang diperoleh dari wikipedia:

 di tahun yang gres ini post bahan pertama saya yaitu wacana  HSAB: Teori Asam-Basa Pearson

Tidak ketinggalan, untuk non logamnya:

 di tahun yang gres ini post bahan pertama saya yaitu wacana  HSAB: Teori Asam-Basa Pearson

Isi Teori HSAB…

Simaklah baik-baik: berdasarkan teori HSAB, basa yang keras (hard) akan cenderung membentuk ikatan yang lebih cepat dan besar lengan berkuasa dengan asam yang keras. Demikian pula, basa yang lunak (soft) akan cenderung membentuk ikatan yang lebih cepat dan besar lengan berkuasa dengan asam yang lunak. Pasangan asam- basa yang keras biasanya memiliki abjad ionik yang lebih besar, sedangkan pasangan asam-basa lunak biasanya memiliki abjad kovalen yang lebih besar. Tetapi perlu diingat pula, bahwa teori ini sifatnya kualitatif ya 🙂

HSAB juga dibantu dengan teori MO, di mana berdasarkan teori MO basa yang keras HOMO nya berenergi rendah dan asam yang keras LUMO nya berenergi lebih tinggi, hal sebaliknya berlaku untuk asam-basa lunak.

Apa Aplikasi Teori HSAB?

Teori HSAB ini menjelaskan aneka macam fenomena! Aplikasi teori ini sanggup dipakai di kimia anorganik maupun kimia organik. Aplikasi sederhana sanggup kita perhatikan dari kelarutan garam. Garam-garam yang soft kelarutannya dalam air jauh lebih kecil dari garam-garam yang hard (lebih berkarakter kovalen). Misalnya, nilai Ksp AgI sekitar sejuta kali lebih kecil dari nilai Ksp AgCl. Senyawa-senyawa sulfida juga diketahui kurang larut dibandingkan senyawa-senyawa oksida.

Aplikasi kedua, sanggup kita lihat di kimia logam transisi. Kompleks-kompleks metal-karbonil (karbonil = soft) diketahui semuanya berbilangan oksidasi rendah, nol, bahkan negatif! Misalnya saja, Ni(CO)4, Fe(CO)5, Na2Fe(CO)4, dst.

HSAB di Organik…

Hal yang menarik sanggup kita lihat dari reaksi organik, contohnya untuk reaksi sederhana SN1 dan SN2. Nukleofil yang keras akan cenderung bereaksi dengan karbokation (hard) secara SN1, sedangkan nukleofil yang lunak cenderung bereaksi melalui jalur SN2 (dengan karbon yang lebih lunak).

Terakhir di post ini, mari kita lihat reaksi adisi konjugasi $\ {\alpha,\beta}$-unsaturated ketone berikut:

 di tahun yang gres ini post bahan pertama saya yaitu wacana  HSAB: Teori Asam-Basa Pearson

Jelas dari tabel reagen Grignard (R-MgBr) lebih hard daripada reagen Gilman (R2-CuLi). Reagen Grignard akan mengadisi karbonil secara pribadi alasannya yaitu LUMO dari karbonil energinya lebih tinggi (lebih hard), sedangkan reagen Gilman mengadisi Michael atau mengadisi konjugasi alasannya yaitu ikatan rangkap C=C lebih soft daripada karbonil 🙂

Semoga bahan HSAB ini bermanfaat


Sumber https://olimpiadekimia.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hsab: Teori Asam-Basa Pearson"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel