Cara Menciptakan Jurnal Epilog Perusahaan Dagang [+Contoh]
Daftar isi
Jurnal epilog adalah jurnal yang dipakai untuk menutup tahap-tahap dalam siklus akuntansi perusahaan dagang.
Tujuan jurnal penutup, selain untuk melaksanakan ‘closing’ di final periode akuntansi juga untuk mempersiapkan akun-akun untuk dipakai pada periode selanjutnya.
Sehingga jurnal epilog dan neraca saldo sesudah penutupan tidak sanggup dipisahkan, saling melengkapi.
Bagaimana proses menciptakan jurnal penutupan?
01. Cara Membuat Jurnal Penutup
Pada final siklus akuntansi, untuk melaksanakan proses penutupan akun-akun dengan memakai ayat jurnal penutup
Dengan kata lain, definisi ayat jurnal epilog ialah jurnal yang dipakai untuk menutup proses dalam siklus akuntansi dan mempersiapkan pencatatan akun-akun untuk transaksi-transaksi periode berikutnya.
Untuk membantu memahami bahan jurnal penutup, kami akan memperlihatkan teladan dan cara menciptakan jurnal epilog perusahaan dagang, menyerupai lah dengan contoh soal jurnal epilog perusahaan dagang 🙂
Tentu dengan step by step…
02. 4 Langkah Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Ada 4 ayat jurnal epilog yang dipakai dalam proses penutupan akun yang memerlukan jurnal penutup.
Perhatikan cara mengerjakan jurnal epilog berikut ini:
A. Langkah #1: Menutup akun-akun sementara dengan saldo kredit
Ayat jurnal pertama, menutup akun-akun sementara dengan saldo kredit, menyerupai penjualan ke akun ikhtisar keuntungan rugi.
Perhatikan teladan jurnal epilog tanggal 31 Desember 2017 berikut ini:
(Debit) Penjualan 720.185.000
(Debit) Pendapatan sewa 600.000
(Kredit) Ikhtisar Laba Rugi 720. 785.000
B. Langkah #2: Menutup akun-akun sementara dengan saldo debit
Ayat jurnal kedua, menutup akun-akun sementara dengan saldo debit, termasuk retur dan cuilan penjualan, diskon penjualan, dan harga pokok penjualan ke akun ikhtisar keuntungan rugi.
Perhatikan teladan ayat jurnal berikut ini:
C. Langkah #3: Menutup saldo akun Ikhtisar keuntungan rugi
Ayat jurnal ketiga, menutup saldo akun Ikhtisar keuntungan rugi ke akun modal pemilik.
Perhatikan teladan berikut ini:
(Debit) Ikhtisar Laba Rugi 75.400.000
(Kredit) Modal Pemilik 75.400.000
D. Langkah #4: Menutup akun penarikan oleh pemilik
Ayat jurnal ke-empat, menutup akun penarikan oleh pemilik ke akun Modal Pemilik.
Perhatikan misalnya berikut ini:
(Debit) Modal 18.000.000
(Kredit) Prive 18.000.000
Setelah dua ayat jurnal pertama di-posting, maka akan memperlihatkan keuntungan higienis atau rugi higienis periode berjalan.
Dan dari teladan di atas, nilainya sebesar Rp 220.785.000, menyerupai berikut ini:
03. Cara Membuat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik
Ayat jurnal epilog dalam sistem persediaan periodik berbeda alasannya ialah tidak terdapat akun Harga Pokok Penjualan untuk ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.
Sebagai gantinya akun pembelian, Diskon pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.
Selain itu akun persediaan diubahsuaikan dengan hasil penghitungan fisik dalam proses penutupan.
Sebagai ilustrasi ayat jurnal epilog dalam sistem persediaan periodik, perhatikan contoh pencatatan jurnal umum yang ditunjukkan sebagai berikut:
A. Ayat Jurnal Penutup bab 01:
B. Ayat Jurnal Penutup bab 02:
C. Ayat Jurnal Penutup bab 03:
(Debit) Ikhtisar Laba Rugi 75.400
(Kredit) Modal Pemilik 75.400
D. Ayat Jurnal Penutup bab 04:
(Debit) Modal 18.000
(Kredit) Prive 18.000
Ayat jurnal epilog sebelumnya, akun-akun periodik ialah yang diberi tanda KUNING.
Dalam sistem persediaan perpetual, akun-akun persediaan periodik tersebut diganti oleh akun Harga Pokok Penjualan.
Juga perlu dicatat dalam ayat jurnal epilog pertama.
Persediaan di-debit sebesar Rp 62.150.000 untuk menyesuaikan jumlahnya sesuai hasil penghitungan fisik persediaan final per 31 Desember 2017.
Dalam ayat jurnal epilog kedua. Persediaan di-kredit untuk saldo awal 1 Januari 2017 sebesar Rp 59.700.000.
Memasukkan saldo persediaan awal dan final dalam kedua ayat jurnal epilog menekankan pentingnya saldo tersebut untuk menghitung harga pokok penjualan menyerupai ditunjukkan menyerupai berikut ini:
Pada sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan dari penjualan dilakukan dalam cara yang sama dengan sistem persediaan perpetual, yaitu setiap kali terjadi penjualan.
Namun harga pokok penjualan tidak ikut dicatat setiap kali terjadi penjualan, menyerupai ditunjukan pada tabel perhitungan harga pokok penjualan pada sistem periodik di atas.
Setelah ayat jurnal epilog di-posting, persediaan akan mempunyai saldo Rp 62.150.000, yaitu jumlah yang akan dilaporkan di neraca per 31 Desember 2017.
04. Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang Jurnal Penutup dalam Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
Jadi fungsi jurnal epilog ialah menutup akun-akun supaya sanggup dipakai kembali pada periode berikutnya.
Mulai dari pengertian jurnal penutup, tujuan, fungsi, dan contoh soal jurnal epilog perusahaan dagang.
Cara mengerjakan jurnal epilog sama, baik cara manual atau dengan memakai software akuntansi seperti: menciptakan jurnal epilog di MYOB, Zahir, Bee Accounting, atau Acurate.
Agar pengetahuan dan pemahaman anda semakin komprehensif, saran kami, baca juga bahan wacana jurnal umum dan jurnal penyesuaian dari konsep sampai penerapannya.
Dan sebagai pelengkap referensi, anda sanggup menonton klarifikasi jurnal epilog dalam video pendek berikut ini…
Bagaimana dengan siklus akuntansi di perusahaan kawasan anda berkarya? apakah sudah memakai jurnal epilog dengan baik dan benar?
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Cara Menciptakan Jurnal Epilog Perusahaan Dagang [+Contoh]"
Posting Komentar