iklan

7 Tanda Kegagalan Bisnis Yang Harus Anda Waspadai

Tanda Kegagalan Bisnis Yang Harus Anda Waspadai 7 Tanda Kegagalan Bisnis Yang Harus Anda WaspadaiBisnis menjadi peranan penting bagi kehidupan manusia, begitu juga bekerja atau berkarir mempunyai tujuan yang sama, yakni menghidupi diri untuk makan dan menafkahkan harta untuk mengembangkan dengan sesama. Namun dalam prakteknya antara bisnis dan kerja/karir mempunyai daya unggul yang berbeda, bisnis mempunyai cita rasa yang lebih unggul dari pada karir alasannya ialah bisa menghidupi diri sendiri dan memberi kemanfaatan bagi orang lain.


Kedahsyatan tugas bisnis dalam hidup insan bisa menerobos dan memberantas kemiskinan, namun demikian tidak selamanya bisnis itu sukses, alasannya ialah untuk meniti puncak kesuksesan biasanya harus melewati jalan panjang dan penuh tantangan yang menuntut kerja keras pemain bisnis.


Dalam karir pekerjaan (pegawai) mengenal dua gejala, yakni zona kondusif dan zona jabatan. Zona kondusif merupakan stabilitas jabatan yang tetap tidak turun dan tidak naik, jawaban faktor tiadanya prestasi. Sementara zona jabatan ialah stabilitas jabatan yang linier dan cenderung naik terus ke puncak jabatan.


Dalam bisnis lain ceritanya, ada dua tanda-tanda yang umum dijumpai yakni antara Gagal dan Sukses, inilah yang tidak dijumpai dalam dunia karir. Dua tanda-tanda ini mudah semua pemain bisnis niscaya akan mengalaminya. Antara kegagalan dan kesuksesan merupakan dua kutub yang berbeda dan untuk memisahkannya, kita harus mempunyai standar solusi untuk menghindari dan mewujudkannya.


Baca juga: Tips Dalam Menghadapi Kegagalan Berwirausaha


7 Tanda-Tanda Kegagalan Bisnis Yang Harus Anda Waspadai


Berikut tanda-tanda kegagalan yang menjadi standar dalam dunia bisnis, ingat! Tanda-tanda ini perlu disikapi dengan bijak dan secermat mungkin. Tanda-tanda yang dimaksud adalah:



  1. Tidak Sabar dan Fokus


Dalam dunia bisnis perilaku sabar dan fokus ialah pangkal dari kesuksesan. Banyak orang yang enggan mempraktekkan perilaku dan mentalitas ini. Ketidakmampuan mengelola kedua perilaku ini biasanya terjadi saat-saat orang gres membangun bisnisnya. Berdasarkan survei bisnis, dan telah dipahami banyak para motivator dan praktisi, disebutkan bahwa:“90 dari 100 perusahaan gagal di dunia bisnis pada dikala membangun perusahaannyadan 9 dari 10 perusahaan yang tersisa hanya bisa bertahan untuk beberapa tahun sebelum kesannya bangkrut.


Survey tersebut bisa dipahami bahwa salah satu penyebab utama dari kebangkrutan perusahaan sebelum menuai kesuksesan ialah tidak mampunya mempraktekkan sabar dan fokus pemilik perusahaan bisnis tersebut.



  1. Bohong dan Curang


Praktek bisnis yang dijalankan dengan menyebar kebohongan biasanya dilakukan dalam masa promosi dan menghadapi persaingan bisnis. Sementara tindakan curang dilakukan untuk memperkuat pertahanan kalau menghadapi perlawanan bisnis dengan pesaing. Sebagai citra tindakan-tindakan ini sangat nampak pada dikala penawaran dan transaksi palayanan/jual beli dilakukan. Biasanya mengaburkan mutu dan kualitas barang/jasa namun meninggikan harga barang tersebut. Ada juga yang memprakekkannya dalam membangun korelasi kerja sama, biasanya dengan saling menjegal antara satu dengan yang lain atau dengan cara menipu dalam melaksanakan transaksi pembayaran. Sungguh sangat merugi orang-orang yang mempraktekkan cara-cara ini.



  1. Enggan Membangun Jaringan


Merasa sudah survive dalam menjalankan bisnisnya dan merasa sudah mempunyai pelanggan tetap ialah penyakit yang mewabahi tanda-tanda ini. Bagi sang pemilik bisnis, cukuplah menyampaikan “saya sebagai pemain utama” di pasar ini. Dampak dari tidak adanya jaringan bisnis yang dibangun menimbulkan sang pemilik pemain utama dan memdominasi pasar. Sang pemilik bisnis merasa kalau usia dan tenaga akan selamanya menghidupi jalan bisnisnya, dengan perilaku menyerupai ini maka jalan bisnisnya susah diwariskan kepada orang yang dipercaya.



  1. Sombong dan Egois


Sikap ini ialah sebuah kelalaian atau bisa jadi memang bawaan sang pemilik. Biasanya kalau bisnis sudah meraih marwahnya, omset mengalami lonjakan kenaikan dan pelanggan sudah tersebar dimana-mana, maka merasa manjadi raja di pasar bisnisnya. Jika sang pemilik bisnis terjebak pada perilaku dan mentalitas ini, maka siap-siap angkat kaki dari kawasan perjuangan atau bidang bisnisnya digantikan pemain baru.



  1. Takut Bersaing


Jika takut bersaing, lebih baik jangan berbisnis! Dimana-mana yang namanya bisnis itu bukan hanya satu pemiliknya. Jika kita membuka satu bisnis tertentu, maka sudah niscaya ada orang lain yang mengikuti bahkan menduplikasi model bisnis dan strateginya. Jika kita mempunyai ketakutan-ketakutan bersaing, maka sama halnya kita kalah sebelum bertanding.



  1. Biaya Operasional Lebih Tinggi


Maksudnya ialah pembiayaan operasioanal yang berkaitan pribadi dengan jalannya bisnis. Seperti biaya sewa tempat/toko, karyawan, mesin dan lainnya. Sementara omset yang dihasilkan tidak sebanding dengan operasional usaha. Jika terjadi hal demikian biasanya sang pemilik berpindah kawasan atau mengurangi tenaga operasional.



  1. Memelihara Karyawan Pemalas


Ini bisa dikarenakan kelalaian pemilik bisnis yang terlalu mempercayakan karyawan. Memang di masa awal-awal pada umumnya para karyawan akan melaksanakan pekerjaannya dengan penuh semangat. Namun seiring berjalan waktu biasanya mulai hilang semangat dan produktifitas kerjanya. Mentalitas karyawan yang pemalas harus dihindari, alasannya ialah meskipun telah mendapat honor dan komisi yang layak, namun tetap saja kemalasan akan terjadi. Kaprikornus waspadalah!


Ketujuh tanda-tanda di atas bersifat laten dan setiap bisnis yang kita berdiri niscaya akan mengalami ketujuh tanda-tanda tersebut, bagaimana semoga bisnis kita tidak mengalami kegagalan? Hindari 7 Tanda Kegagalan Bisnis di atas.


sumber gambar: thenextweb.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "7 Tanda Kegagalan Bisnis Yang Harus Anda Waspadai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel