√ 10 Manfaat Kasatmata Dalam Menciptakan Janji Dengan Anak
Pernahkah Ayah Bunda melihat atau mengalami Anak yang ngambek atau tantrum ketika berbelanja bersama alasannya yaitu beliau belum boleh membeli sesuatu yang beliau inginkan? Bagaimana perasaan Ayah Bunda? Malu, kesal, murka sedih?
Tak jarang kita sebagai orang bau tanah melaksanakan hal yang di luar kesadaran kita menyerupai marah, berteriak, menarik mereka, atau mengalah pada anak dan pada alhasil memperlihatkan Anak Anda apa yang mereka inginkan alasannya yaitu aib dilihat orang. Pernahkah galau menghadapi anak dalam kondisi demikian?
Sebelum menyalahkan anak, kita sebagai orang bau tanah bisa mengintrospeksi cara kita menghadapi anak, alasannya yaitu anak yaitu cermin diri kita. Salah satu yang menjadikan anak gampang ngambek yaitu alasannya yaitu kita sebagai orang bau tanah lupa atau malas membiasakan menciptakan janji dengan anak. Malas mengantisipasi hal terburuk yang kita hadapi dalam mendidik anak.
Kesepakatan berbeda dengan aturan. Aturan biasanya dibentuk secara sepihak dari orang bau tanah sifatnya memaksa, sementara janji yaitu hasil musyawarah dan bahu-membahu ditaati sebagai tanggung jawab bersama yang harus dijalankan. Aturan biasanya melahirkan keterpaksaan, sementara janji melahirkan rasa merdeka dan tanggung jawab di dalam diri anak.
Lalu apa saja manfaat menciptakan janji dengan anak selain menghindarkan anak dari tantrum yang tidak perlu? Simak berikut ulasannya di Bacaterus.
10 Manfaat Membuat Kesepakatan dengan Anak
1. Membuat Anak Anda Lebih Mandiri

* sumber: nakita.grid.id
Saat menciptakan janji dengan anak, secara tidak sadar anak berlatih untuk menjadi mandiri. Di ketika kita, sebagai orang tuanya tidak ada, anak sudah tahu apa yang akan beliau lakukan dan dihentikan beliau lakukan di suatu daerah yang sudah disepakati sebelumnya. Misalnya, ketika beliau dititipkan di rumah nenek/kakeknya atau sekolahnya.
2. Anak Belajar Menentukan Apa yang Akan Dia Kerjakan (Planning)

* sumber: cantik.tempo.co
Membuat janji dengan anak juga melatih pikiran antisipatif pada anak untuk merencanakan apa yang akan beliau kerjakan nanti. Hal ini sangat penting alasannya yaitu kemampuan planning sangat bermanfaat di masa yang akan tiba di mana beliau akan menentukan apa yang akan beliau pelajari dan tekuni di kemudian hari.
3. Anak Lebih Konsekuen dan Berintegritas

* sumber: attheintersectionblog.com
Integritas secara sederhana sanggup diartikan dengan melaksanakan apa yang dikatakan dan menyampaikan apa yang dilakukan. Keselarasan antara perbuatan dan perkataan. Dengan berlatih menciptakan janji maka anak berlatih untuk melaksanakan apa yang telah disepakati bersama dan tidak gampang menyalahkan orang lain.
Sedangkan Konsekuen artinya bertanggung jawab dan siap mendapatkan konsekuensi dengan janji atau poin persetujuan yang dibuat.
4. Melatih Kemampuan Komunikasi dan Negosiasi

* sumber: www.kidslink.co.nz
Pada ketika menciptakan janji dengan anak, secara tidak pribadi anak berlatih mengemukakan idenya atau berlatih kemampuan komunikasi. Di ketika idenya ditantang dengan inspirasi lain dari orang tuanya, anak juga berlatih untuk bernegosiasi dan menemukan win win solution.
Anak juga berguru bahwa selain idenya, ada inspirasi orang lain juga yang perlu didengarkan. Dalam hal ini, kemampuan mendengar sebagai bab dari proses komunikasi menjadi lebih terasah. Kemampuan komunikasi dan perundingan ini penting sekali bagi anak kelak di kemudian hari di bidang apapun beliau bergelut.
5. Mengurangi Stress di Saat yang Tidak Seharusnya

* sumber: nolabelme.org
Kondisi anak marah-marah di daerah umum yaitu salah satu yang menciptakan orang bau tanah stress, padahal di ketika tersebut kita berharap anak kita memperlihatkan perilaku yang kooperatif. Anak kadang kala memanfaatkan celah tersebut untuk menguji kita sebagai orang tuanya apakah kita tetap menerapkan hukum di rumah ketika berada di luar.
Dengan menciptakan kesepakatan, anak akan lebih gampang diajak berkomunikasi di ketika sedang berada di daerah umum atau di luar rumah. Tugas kita menjadi lebih ringan. Kita hanya cukup mengingatkan wacana poin yang disepakati (jika diharapkan kita sanggup memperlihatkan janji yang tertulis yang dibentuk bersama).
Hal ini akan menciptakan kita lebih siap dengan kondisi anak yang emosinya sedang naik turun, bukan jadi malah alhasil murka bersama.
6. Membuat Anak Lebih Merasa Dihargai Pendapatnya dan Menumbuhkan Inisiatif

* sumber: www.additudemag.com
Jika keluarga kita menerapkan rujukan komunikasi dengan kesepakatan, anak akan merasa bahwa pendapatnya dan dirinya dihargai. Mengemukakan pendapat bagi sebagian anak yaitu hal yang sulit dilakukan kalau orang bau tanah bersifat absolut dan pada alhasil anak malas atau takut mengemukakan inspirasi dan pendapatnya.
Berlatih menciptakan janji juga melahirkan inisiatif di dalam diri anak. Anak tidak perlu selalu harus didorong dan dipaksa untuk mengerjakan hal yang baik bagi kehidupannya, alasannya yaitu beliau diperkenalkan konsekuensi dari perbuatan.
7. Membuat Anda Lebih Percaya Diri dan Rileks sebagai Orang Tua

* sumber: www.additudemag.com
Sebagai orang tua, tentu kita tidak ingin menjadi orang bau tanah yang selalu harus menjadi satpam bagi bawah umur kita, bukan? Kita pun sebagai orang bau tanah memerlukan waktu untuk pasangan dan diri sendiri.
Dengan menciptakan kesepakatan, kita tidak hanya mengurangi teriakan yang tidak perlu untuk mengingatkan anak wacana apa yang boleh dan dihentikan dilakukan, namun juga menciptakan kita lebih percaya diri dan percaya kepada anak bahwa beliau bisa melaksanakan apa yang telah disepakati.
8. Mendidik Kesabaran

* sumber: people.howstuffworks.com
Di ketika idenya diterima dan dihargai, anak perlu tahu bahwa janji mengandung konsekuensi yang perlu dijalankan kalau janji yang sudah dibentuk bersama dilanggar. Anak tentu akan berguru bersabar dan mengendalikan dirinya untuk mendapatkan apa yang sudah beliau sepakati sebagai konsekuensi pelanggaran.
9. Mengenalkan Fairness (Keadilan)

* sumber: www.sciencenews.org
Dengan menciptakan kesepakatan, anak merasa tidak selalu menjadi korban kehendak orang tua. Dia akan menyadari bahwa sebagai anak beliau diperlakukan fair. Dia akan merasa egonya tidak dikebiri namun juga tidak serta merta dibebaskan sepenuhnya karena, kalau janji dilanggar, baik oleh orang bau tanah maupun anak, keduanya harus mendapatkan dan fair dalam menanggung beban kesepakatan.
10. Mendidik Anak Bahwa Setiap Perbuatan Perlu Perjuangan dan Mengandung Konsekuensi

* sumber: www.brisbanekids.com.au
Tidak ada perbuatan anak maupun orang bau tanah yang tidak menghasilkan konsekuensi atau jawaban dari perbuatannya, apakah itu perbuatan baik ataupun buruk. Misalnya, anak bersepakat akan merapikan daerah tidurnya untuk mendapatkan sesuatu yang beliau minta.
Anak akan sadar bahwa orang bau tanah tidak akan pernah memperlihatkan yang beliau inginkan sebelum menjalankan apa yang disepakati. Dan sebaliknya, beliau berguru untuk berjuang bahwa kalau beliau berjuang beliau niscaya akan mendapatkan sesuatu yang beliau inginkan.
Berlatih menciptakan janji memang tidak gampang dan perlu kesabaran dari kita sebagai orang tua. Perlu kesediaan orang bau tanah untuk meluangkan waktu untuk diskusi dan negosiasi. Ini tentu tidak mudah, apalagi bagi tipe orangtua yang sibuk dan sering terburu-buru.
Di samping itu, orang bau tanah pun harus menjalankan janji dan mendapatkan konsekuensi kalau melanggar janji yang telah dibuat. Namun, dengan mengetahui manfaatnya, kita akan lebih bersemangat menjalankannya. Kerja keras itu tentu lebih baik, dan tindakan preventif lebih baik daripada kuratif.
Apakah Ayah Bunda mempunyai pengalaman menarik ketika menciptakan janji dan menjalankannya dengan anak? Silakan tulis di komentar, ya.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ 10 Manfaat Kasatmata Dalam Menciptakan Janji Dengan Anak"
Posting Komentar