Ternyata Limbah Sawit Dapat Menjadi Pakan Kambing Alternatif Baca Disini
Limbah sawit – Limbah merupakan materi sisa yang biasanya hanya dibuang alasannya dianggap sudah tidak sanggup dimanfaatkan kembali. Limbah sanggup berupa apa saja, ibarat kulit pisang, kulit durian dan lain-lain. Andaikan Anda bisa mengolahnya, maka limbah yang tidak bermanfaat sanggup menambah pendapatan atau penghasilan Anda. Contoh pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi kripik. Untuk pengolahannya diharapkan pengetahuan biar limbah tidak menjadi beracun dan membahayakan manusia.
Selain bermanfaat untuk manusia, limbah-limbah pertanian juga sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Misalnya saja limbah sayuran yang sanggup diolah menjadi wafer penambah nafsu makan. Pengolahan limbah ini sanggup mengurangi biaya pakan ternak. Selain lebih murah kandungan dari olahan tersebut lebih tinggi dari pakan ternak biasanya. Tidak hanya limbah sayuran yang sanggup dijadikan pakan ternak, limbah yang berasal dari kelapa sawit ternyata juga sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Artikel terkait sawit: Proses Pengolahan Kelapa Sawit Baca Disini
Simon Eliser Sinulingga selaku Kepala Loka Penelitian Kambing Potong (Lolit Kambing), menyatakan bahwa potensi dari limbah sawit sebagai pakan kambing sangatlah besar. Hal tersebut dikarenakan Indonesia mempunyai lahan sawit yang luasnya mencapai angka 11 juta hektar. Limbah kelapa sawit yang sanggup dijadikan sebagai pakan kambing yaitu pelepah sawit, lumpur sawit, dan bungkil inti sawit.
Beliau menyampaikan bahwa pemanfaatan limbah pertanian disetiap tempat berbeda-beda. Misalnya di tempat Kalimantan dan Sumatra, di tempat tersebut lahan sawit sangatlah banyak sehingga limbah dari kelapa sawit sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Berbeda dengan tempat Sulawesi dan Bali, pada tempat tersebut lebih banyak perkebunan kakao, sehingga limbah dari kakaolah yang sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh Lolit Kambing, bila satu hektar kebun kelapa sawit terdapat 130 pohon dan setiap satu pohon sanggup menghasilkan 22 pelepah/tahun dengan berat pelepah sebesar 7 kg, maka sanggup diprediksi akan ada pelepah segar seberat 20 ton/tahun. Sedangkan untuk bungkil inti sawit merupakan hasil sampingan dari pengolahan inti sawit dengan kadar 45% hingga 46%. Jika dibandingkan dengan bungkil kedelai, kandungan protein bungkil sawit ini lebih rendah yakni sebesar 18% hingga 21%.
Sementara limbah lumpur sawit yang merupakan salah satu limbah sawit yaitu larutan sisa yang dihasilkan ketika proses pemanasan minyak mentah. Bahan tersebut merupakan emulsi yang mengandung 78% air, 20% padatan, dan 1% minyak sisa. Kandungan protein yang terkandung didalamnya bila eksklusif diangkat hanya 12%, namun bila di campur dengan ulat kandungan protein didalamnya akan naik menjadi 14%. Untuk itu, ketika ini Lolit sedang melaksanakan penelitian terhadap ulat, alasannya kandungan protein di ulat mencapai angka 55%.
Menurut Simon, bersama-sama pakan utama yang disukai kambing yaitu tumbuhan rumput jenis indigofera. Rumput pakan kambing jenis ini merupakan pakan hijau berjenis leguminosa atau kacang-kacangan yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Tanaman jenis ini tahan terhadap cuaca kering atau panas sehingga tumbuhan ini sanggup menjadi sumber pakan ternak terutama pada ketika animo kemarau.
Penggunaan indigofera sebagai pakan kambing sanggup diberikan kepada kambing pada ketika tumbuhan berumur delapan bulan dengan interval pemotongan 60 hingga 90 hari. Tinggi pemotongan dari atas tanah sebesar 1 hingga 1,5 meter. Pemberian pakan ini sebanyak 1 hingga 2 kg per ekor setiap harinya. Simon menyarankan untuk peternak kambing kecil sebaiknya memakai pakan jenis ini untuk ternaknya.
Namun untuk peternak kambing besar, pakan jenis ini saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternaknya, diharapkan pakan pelengkap biar nutrisi ternak sanggup terpenuhi. Pakan pelengkap ini tentunya sanggup Anda buat dengan memakai limbah-limbah pertanian. Untuk di tempat kalimantan dan sekitarnya sanggup memakai limbah sawit.
Menurut Simon, pakan yang sempurna yang sanggup diberikan untuk ternak harus mempunyai komposisi yang komplit. Setiap satu ton pakan komplit ini mengandung 20% pelepah yang dicacah, 30% bungkil inti sawit, 12,3% lumpur sawit, 4% bungkil kedelai, 20% indigifera dan molases. Kambing yang setiap harinya diberikan pakan komplit ini sebanyak seperempat kilo beratnya akan bertambah sebesar 100 hingga 120 gram. Berbeda dengan kambing yang diberi pakan rumput, beratnya hanya bertambah 60 gram saja.
Catatan Tambahan:
Tips Menanam Rumput Pakan Kambing Pada Kebun Sawit
Untuk jenis pakan lainnya, ketika ini Lolit Kambing sedang menyebarkan pakan rumput toleran naungan. Rumput ini sanggup ditanam di antara tumbuhan kelapa sawit yang telah menghasilkan. Pelepah tumbuhan sawit yang sudah besar biasanya akan membentuk naungan. Naungan ini menimbulkan sinar matahari tidak sanggup mengenai tanah, untuk itu rumput sanggup tumbuh subur.
Jenis rumput yang sanggup menjadi rumput pakan kambing yaitu Stenotaphrum secendatum. Jenis rumput ini toleran terhadap naungan sehingga keberadaannya sangat mendukung perkebunan. Ciri-ciri rumput ini yaitu sanggup tumbuh dengan baik dengan intensitas cahaya yang rendah, mempunyai stolon dan rhizom yang padat, pertumbuhannya sangat cepat, dan bisa berkompetisi dengan gulma. Jenis rumput ini sedang di promosikan di perkebunan-perkebunan sawit.
Sekian informasi yang sanggup Kami berikan, semoga bermanfaat dan sanggup menambah pengetahuan Anda mengenai pemanfaatan limbah pertanian.
Artikel terkait pakan: Tips Pembuatan Ransum Pakan Penggemukan Sapi
Sumber gambar: peternakankita, kumpulantugas,myharmoni,mpobf1
Sumber https://www.infoagribisnis.com
0 Response to "Ternyata Limbah Sawit Dapat Menjadi Pakan Kambing Alternatif Baca Disini"
Posting Komentar