5 Teori Pertumbuhan Ekonomi (Klasik, Neo Klasik, Adam Smith, Schumpeter)
5 Teori Pertumbuhan Ekonomi (Klasik, Neo Klasik, Adam smith, Schumpeter)| Teori pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu teori yang menjabarkan mengenai tanda-tanda perubahan sosial maupun ekonomi yang terjadi di masyarakat. Terdapat 2 aspek utama dalam teori pertumbuhan ekonomi ini, yaitu mahzab analistis dan mahzab historis.
Isi Artikel
Teori Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi ini dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Teori klasik
Teori klasik ini dikembangkan pada era ke-17. Terdapat dua tokoh yang paling kuat atas anutan teori klasik ini, yaitu Adam Smith dan David Ricardo.
Teori Pertumbuhan Ekonomi (Adam Smith)
Adam Smith merupakan salah satu tokoh klasik yang mengagas mengenai teori ekonomi, termasuk teori pertumbuhan ekonomi. Adam Smith beropini bahwa proses pertumbuhan ekonomi terdiri dari dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan ekonomi.
a. Pertumbuhan Output Total
Terdapat tiga unsur pokok dalam sistem produksi yaitu :
1. Tersedianya sumber daya alam yang menjadi batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian.
Apabila sumber daya alam yang tersedia belum dimanfaatkan secara maksimal, maka jumlah penduduk dan persediaan barang modal yang tersedia akan ikut berperan dalam pertumbuhan output. Namun, jikalau semua sumber daya alam tersebut telah dipakai secara maksimal, maka pertumbuhan ouput tersebut akan terhenti.
2. Sumber daya insan (jumlah penduduk) dalam proses pertumbuhan output akan mengikuti keadaan dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.
3. Persediaan barang modal termasuk dalam unsur produksi sebagai penentuan tingkat output dan berperan dalam proses pertumbuhan output. Persediaan barang modal kuat terhadap tingkat output total. Persediaan barang modal kuat terhadap tingkat output total sanggup secara langsung, sedangkan stok modal kuat terhadap tingkat output total secara tidak langsung.
Adam Smith beropini bahwa jikalau pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat laba akan segera merosot dan jadinya akan mengurangi semangat para pemilik modal untuk melaksanakan akumulasi modal dan dalam jangka panjang, tingkat laba akan menurun.
Baca juga:
b) Pertumbuhan Penduduk
Adam Smith mengemukakan pendapatnya bahwa jumlah penduduk akan meningkat apabila standar upah yang berlaku lebih tinggi dari standar upah subsisten. Contohnya yaitu orang-orang akan berani menikah muda jikalau standar upah di atas standar subsisten, sehingga menjadikan jumlah kelahiran meningkat. Namun sebaliknya apabila standar upah lebih rendah dibandingkan dengan standar upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun.
Adam Smith beropini bahwa tingkat upah yang tinggi dan meningkat apabila cepatnya pertumbuhan akan seruan tenaga kerja daripada penawaran tenaga kerja. Namun persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat sebagai penentu seruan akan tenaga kerja.
Jadi sanggup disimpulkan bahwa laju pertumbuhan persediaan barang modal dan laju pertumbuhan output memilih laju pertumbuhan seruan akan tenaga kerja.
Teori Pertumbuhan Ekonomi “David Ricardo”
Gagasan dari David Ricardo mengenai pertumbuhan ekonomi yang paling dikenal yaitu the law of diminishing return. Gagasannya ini berisi perihal bagaimana penurunan produk marginal alasannya terbatasnya jumlah tanah sehingga mempenagruhi pertumbuhan penduduk atau tenaga kerja.
Menurutnya, dengan adanya kemajuan teknologi dan akumulasi modal yang cukup maka peningkatan produktivitas tenaga kerja akan tercapai. Sehingga pertumbuhaan ekonomi akan terjad.
2. Teori Neoklasik
Berikut ini beberapa tokoh yang mengagas teori neoklasik, yaitu:
Pertumbuhan Ekonomi (Joseph A Schumpeter)
Menurut Joseph A Schumpeter dalam bukunya yaitu The Theory of Economic Development, buku tersebut berisi perihal kiprah pengusaha dalam pembangunan suatu negara. Schumpeter beropini bahwa dasar dari proses pertumbuhan ekonomi yaitu proses penemuan yang dilakukan oleh para innovator dan wirausahawan.
Pertumbuhan Ekonomi (Robert Solow)
Robert Solow beropini bahwa pertumbuhan ekonomi yaitu urutan acara yang berasal dari empat faktor utama, yaitu:
- manusia
- akumulasi modal
- teknologi modern
- hasil (output)
Baca juga:
3. Teori Neokeynes
Dalam teori Neokeynes yang dikemukakan oleh Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar, mempunyai pandangan bahwa terdapat imbas investasi terhadap seruan agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi. Karena, investasi tersebut sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Artinya penanaman modal merupakan komponen yang paling utama dalam proses penentuan atas meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
4. Teori W. W. Rostow
Dalam buku The Stages of Economic, A Non COmunist Manifesto, Rostow memakai pendekatan sejarah dalam menjabarkan bagaimana proses perkembangan atau pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi di masyarakat berlangsung melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Masyarakat tradisional (traditional society)
- Tahap prasyarat tinggal landas (praconditions for thae off)
- Tahap tinggal landas (the take off)
- Tahap menuju kedewasaan (maturity)
- Tahap konsumsi tinggi (high mass consumption)
5. Teori Karl Bucher
Karl Bucher juga mengemukakan tahapan pertumbuhan ekonomi yaitu:
- Produksi untuk kebutuhan sendiri (rumah tangga tertutup)
- Perekonomian sebagai wujud ekspansi pertukaran produk di pasar (rumah tangga kota)
- Perekonomian nasional berperan penting dalam perdagangan (rumah tangga negara)
- Kegiatan perdagangan yang telah meluas sampai melintasi batas negara (rumah tangga dunia)
Demikianlah klarifikasi mengenai 5 Teori Pertumbuhan Ekonomi. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.
Kunjungi artikel terbaru:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "5 Teori Pertumbuhan Ekonomi (Klasik, Neo Klasik, Adam Smith, Schumpeter)"
Posting Komentar