4 Cara Budidaya Pare Lengkap Hasil Buah Melimpah

Tanaman pare atau paria termasuk dalam tumbuhan herba. Tanaman ini tumbuh secara menjalar dan merambat. Pare juga termasuk sayuran buah dengan daun yang berbentuk menjari. Bunganya berwarna kuning. Permukaan buah pare berbintil dan rasanya pahit. Tanaman pare termasuk tumbuhan yang gampang dibudidayakan. Tumbuhnya tidak tergantung musim. Sehingga kalau Anda tertarik untuk budidaya pare, maka Anda sanggup lakukan penanaman pada trend apapun.

Budidaya pare

Bagi Anda yang tertarik budidaya pare, kami akan berikan beberapa tips awal bagaimana cara memulai budidaya pare yang baik dan benar.

Persiapan Benih

Dalam melaksanakan suatu budidaya tanaman, gunakanlah selalu benih yang unggul dan kualitas terbaik. Begitu pula dalam budidaya pare, gunakanlah benih pilihan. Sebelum menanam benih, pecahkanlah terlebih dahulu dengan memakai gunting kecil atau penggalan kuku. Potong kulit luarnya pada bab pangkal benih biar lebih cepat berkecambah. Setelah itu rendamlah benih dengan memakai larutan fungisida Saromil 0,5g/l selama 10 menit. Setelah perendaman, sebar benih secara merata pada handuk atau kertas merang. Setelah 2 – 3 hari biasanya benih akan mengeluarkan radikula.

Proses Penanaman

Proses penanaman dalam budidaya pare ada beberapa cara, antara lain:

• Cara pertama, benih eksklusif dimasukkan ke dalam lubang tanam. Kemudia sanggup Anda tutup dengan bubuk jerami.


• Cara kedua, benih sanggup Anda rendam dahulu di dalam air higienis selama setengah hari. sesudah itu tiriskan dan bibit di peram dalam handuk basah. Peram hingga keluar akar pertama. Jika akar sudah keluar segera dipindahkan ke dalam lubang tanam. Untuk posisi penanaman, akar berada di bawah kemudia ditutup dengan bubuk jerami.


• Cara ketiga, hampir sama dengan cara kedua. Jika cara kedua ketika akar tumbuh kemudian ditanam dalam lubang tanam, maka cara ketiga bibit dipindahkan dulu ke media plastik yang telah diisi tanah dan kompos. Anda sanggup memakai plastik dengan ukuran 6 x 10. Setelah bibit tumbuh berdaun dua, Anda sanggup memindahkan ke lubang tanam. Lakukan pemindah tumbuhan pada sore hari. Hal ini mencegah terjadinya layu pada bibit alasannya yakni terkena sinar matahari.

Lubang tanam yang sanggup Anda gunakan:

• Lubang tanam sejajar. Lubang tanam dibentuk sejajar lurus. Tepat ditengan guludan dengan jarak lubang tanam 40 – 60 cm.


• Lubang tanam dua jajar. Disini Anda menciptakan lubang tanam dua jajar pada pinggir guludan. Gunakan jarak tanam ibarat model tanam sejajar. Dengan lubang tanam model dua jajar memungkinkan Anda untuk memasang ajir model gawang.

Bibit pare siap pindah tanam

Perawatan

Dalam budidaya pare, perawatan yakni hal penting yang harus Anda lakukan secara rutin. Adapun beberapa cara perawatan yang sanggup Anda lakukan yakni sebagai berikut:

Penyiraman.

Anda sanggup melaksanakan penyiraman tumbuhan pare apabila tanah guludan dalam kondisi kering. Penyiraman pada budidaya pare sanggup Anda lakukan pada pagi atau sore hari.

Penyulaman.

Anda sanggup melaksanakan penyulaman pada tumbuhan yang rusak atau mati dengan tumbuhan pare yang baru. Lakukan penyulaman sesegera mungkin untuk menjaga keseragaman tumbuh pada tumbuhan pare.

Penyiangan.

Pembersihan tumbuhan gulma sangat penting dalam budidaya pare. Agar persaingan memperebutkan unsur hara dalam tanah sanggup dikurangi. Lakukan penyiangan secara berkala.

Pemasangan ajir

Untuk pemasangan ajir pada budidaya pare, Anda sanggup melaksanakan dengan dua cara:

• Ajir sanggup Anda pasang ibarat cara biasa. Ajir ditancapkan dipinggir guludan dan sanggup Anda ikat dengan memakai tali plastik.


• Ajir dipasang ibarat model gawang. Ajir ditancapkan di tiap pinggir guludan. Setelah itu satukan dengan ajir dari guludan lain dengan memakai ajir lagi sebagai penghubung sehingga ibarat mirip gawang.

artikel terkait pare: Inilah 9 Manfaat Buah Pare 

Pemupukan

Ada beberapa tahap pemupukan pada budidaya pare. Tahapan tersebut antara lain:

• Pemupukan pertama sanggup Anda lakukan pada umur 15 – 20 hari sesudah proses pindah tanam. Pemupukan memakai NPK 16 – 16 – 16 dengan memakai takaran 40 – 50 kg/Ha. Pemberian pupuk dilakukan dengan sistem dikucur.


• Pemupukan kedua Anda lakukan pada 8 – 10 hari sesudah pemupukan pertama. Pupuk yang dipakai sama dengan pemupukan pertama tetapi dengan takaran 50 – 100 kg/Ha. Cara pemukupan dengan dikucur.


• Selanjutnya Anda sanggup melanjutkan pemupukan setiap 8 – 10 hari dengan takaran ibarat pemupukan tahap kedua. Cara pemupukan sanggup ditabur atau sanggup juga dikucur.


• Jangan lupa untuk melaksanakan pemupukan susulan. Jarak untuk pupuk susulan sekitar 10 cm dari tanaman. Pemupukan pada ketika umur 15hst takaran yang dipakai NPK 5 – 10 g/tanaman, pada ketika umur 35 hst takaran yang dipakai NPK 5 – 10 g/tanaman, pada umur 55 hst takaran pupuk NPK 5 – 10 g/tanaman. Pada fase vegetatif Anda sanggup menyemprotkan pupuk dengan kadar N tinggi. Sedangkan pada masa generatif Anda sanggup menyemrotkan pupuk dan dengan kandungan P tinggi. Untuk mempercepat proses munculnya buah Anda sanggup memakai ZPT berbahan aktif etilen biggest.

Penanggulangan hama penyakit

Lakukan pengamatan hama penyakit terhadap budidaya pare Anda. Lakukan secara rutin dan teliti. Jika terdapat tanda – tanda serangan hama dan penyakit segeralah lakukan tindakan pengendalian. Pengendalian hama dan penyakit sanggup Anda lakukan dengan cara penyemprotan pestisida, pengemposan, pengasapan dan lain sebagainya.

Panen buah pare

Pemanenan

Panen pada budidaya pare tergantung pada jenis varietas yang Anda tanam. Panen buah pare pertama sanggup Anda lakukan pada ketika umur tumbuhan 40 – 50 hst. Seterusnya sanggup Anda melaksanakan panen setiap 2 – 4 hari sekali. Untuk ukuran buah pare layak panen, Anda sanggup menyesuaikan dengan seruan pasar.

sumber gambar: tanamanbawangmerah,taniorganik

Sumber https://www.infoagribisnis.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: