iklan

Pengertian Kartel Ialah [Jenis Dan Contohnya]

Pengertian Kartel Serta Jenis dan Contohny Pengertian Kartel Adalah [Jenis dan Contohnya]

Pengertian Kartel Serta Jenis dan Contohnya  – Arti Kartel yang dalam bahasa Inggris disebut “cartel” dan dalam bahasa Belanda disebut “kartel”. Pengertian Cartel atau yang sering disebut “syndicate” yakni suatu komitmen (tertulis) antara beberapa perusahaan menyerupai perusahaan produsen dan lainnya yang sejenis.

Perusahaan-perusahaan ini melaksanakan komitmen yang bertujuan untuk mengendalikan banyak sekali hal menyerupai harga, wilayah pemasaran dan lainnya, sehingga sanggup menekan persaingan dan meraih keuntungan. 9

Pengertian Kartel Menurut Ahli

Definisi kartel oleh Winardi yakni adonan atau persetujuan (conventie) oleh para pengusaha yang secara yuridis dan hemat bangun sendiri. Tujuan kartel yakni untuk mencapai sasaran yang berupa:

  1. peniadaan sebagian atau seluruh persaingan antar pengusaha,
  2. untuk sanggup menguasai pasar. 10

Yang membedakan Kartel dengan Trust, dan Concern

Apa yang membedakan Kartel dengan bentuk Trust dan Konsern adalah, karena Kartel bersifat bangun sendiri. Hal ini yang menjadi ciri khas kartel yang tetap di pertahankan, sehingga meskipun kerjasama pada penjualan demikian jauh, maka akan dibentuk suatu kantor penjualan bersama yang sanggup membagi pesanan-pesanan berdasarkan komitmen yang ditetapkan oleh badan usaha yang menjadi anggota Kartel. 

Sumber:

9. Edilius & Sudarsono, Op. Cit. hal.44
10. Winardi, 1996, Istilah Ekonomi Dalam Tiga Bahasa, Inggris, Belanda, Indonesia, Bandung,Mandar Maju, hal. 47.

Baca juga:

  1. Perbedaan Saham dan Obligasi Secara Umum dan Contohnya
  2. Pengertian Holding Company, Contoh dan Proses Pembentukan
  3. Indeks Harga [Pengertian, Tujuan, dan Fungsi]

Jenis-Jenis Kartel

1. Kartel harga pokok (prijskartel)

Bagaimana komitmen dalam kartel harga pokok ? Seluruh anggota akan membuat peraturan yang berlaku pada setiap anggota untuk perhitungan kalkulasi harga pokok dan besarnya laba.

Jenis Kartel harga pokok memutuskan harga-harga penjualan bagi para anggota kartel. Benih dari persaingan juga kerapkali berasal dari perhitungan keuntungan yang akan diperoleh dari suatu tubuh usaha.

Tujuan keseragaman tinggi keuntungan yakni menghindari persaingan diantara mereka. (Baca juga: Mengenal bauran pemasaran )

2. Kartel harga

Jens kartel harga memutuskan harga minimum untuk penjualan barang-barang yang mereka produksi atau di perdagangkan. Jadi, setiap anggota tidak boleh untuk menjual barang-barangnya dengan harga yang yang rendah dibandingkan harga yang telah ditetapkan.

Namun, kalau anggota ingin menjual di atas penetapan harga, tetap diperbolehkan dengan catatan tanggung jawab sendiri.

3. Kartel syarat

Jenis kartel syarat memerlukan penetapan-penetapan dalam syarat-syarat penjualan. Disamping itu, Kartel juga memutuskan standar kwalitas barang yang dijual dan memutuskan syarat-syarat pengiriman.

Yang termasuk syarat pengiriman itu seperti, apakah ditetapkan loco gudang, FOB (shiping point atau destination point), CIF dan embalase atau pembungkusan dan syarat-syarat lainnya sesuai dengan komitmen yaitu keseragaman antara para anggota yang tergabung dalam kartel. (Baca juga: Mengenal FOB Shipping point dan FOB destination

Tujuan keseragaman dalam budi harga biar tidak akan terjadi persaingan di antara mereka.

4. Kartel rayon

Jenis kartel rayon atau kartel yang berperan sebagai wilayah pemasaran untuk mereka. Penetapan wilayah diikuti dengan penetapan harga untuk setiap kawasan anggota kartel. Peraturan yang dimaksud seperti, setiap anggota tidak boleh menjual barangnya di kawasan lain. Sehingga peraturan tersebut bermanfaat untuk mencegah persaingan antar anggota dengan harga barang yang potensi berlainan.

5. Kartel kontigentering

Jenis kartel kontigentering memperlihatkan jatah kepada masing-masing anggota dalam jumlah produksi yang diperbolehkan. Yang menarik adalah, kalau suatu perusahaan memproduksi dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan jatah yang sisanya berdasarkan kesepakatan/ketentuan akan diberi premi hadiah.

Namun, kalau yang terjadi yakni sebaliknya, maka akan dikenakan denda. Peraturan ini berfungsi untuk mengadakan restriksi yang kental terhadap banyaknya persediaan, sehingga dampaknya yakni harga barang-barang yang mereka jual sanggup dinaikkan.

Kartel kontingentering berambisi untuk mempermainkan jumlah persediaan barang, sehingga cara tersebut harus di kuasainya. 

6. Sindikat penjualan atau kantor sentral penjualan

Jenis kartel penjualan memutuskan hukum seperti, penjualan hasil produksi dari anggota harus melewati tubuh tunggal yang kiprahnya sebagai kantor penjualan pusat. Manfaatnya yakni persaingan antara mereka bisa dihindari.

7. Kartel keuntungan atau pool

Jenis kartel laba biasanya memilih peraturan yang dibentuk eksklusif oleh anggota kartel yang berafiliasi dengan keuntungan yang mereka peroleh. Sebagai contoh, bahwa keuntungan kotor harus di sentralisasikan pada suatu kas umum kartel. Selanjutnya keuntungan higienis kartel akan dibagikan kepada mereka dengan perbandingan tertentu pula.

Baca juga:

  1. 10 Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol dan Para Ahli
  2. Pengertian Standar Auditing (10 Point Penjelasan)
  3. 5 Dokumen Stock opname “Lengkap”

Contoh Perusahan Yang Melakukan Kartel

Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang melaksanakan kerjasama dalam bentuk Kartel, perusahaan itu diantaranya:

1. PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement yang bisa mengontrol harga semen di dalam negeri, dikarenakan menguasai 88% pangsa pasar.

2. Di Inggris, ada sebanyak 4 perusahaan semen yang ditengarai paling banyak melaksanakan kartel. Perusahaan tersebut diantaranya:

  1. Buxton Lime Industries,
  2. Castle “Heidelberg”,
  3. Cemex UK.

3. Di Jerman, ada 5 produsen semen yang banyak bekerja sama dalam bentuk kartel. Perusahaan tersebut seperti:

  1. Alsen AG “Kini Holcim Deutschland AG” Dyckerhoff,
  2. Heidelberg Cement AG,
  3. Lafarge Zement GmbH,
  4. Readymix AG “Kini Cemex Deutschland AG” dan
  5. Schwenk Zement KG

4. Sedangkan pada wilayah Eropa, perusahaan-perusahaan yang melaksanakan kartel seperti:

  1. Perusahaan semen Holcim, Heidelberg, Dyckerhoff AG, Lafarge dan Cemex yang tersebar di Jerman, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda dan Luxemburg.
  2. Perusahaan di bidang pertanian menyerupai Cargill Inc dan Bunge Ltd yang melaksanakan kerjasama kartel dalam bidang pedagang dan biro sereal dan produk pertanian.

Keuntungan Kartel

Beberapa keuntungan/kelebihan kartel diantaranya sebagai berikut:

1. Sebuah kerjasama kartel memungkinkan pelaksanaan rasionalisasi yang berdampak pada harga jual barang-barang yang diproduksi kartel tersebut cenderung turun. Turunnya harga disebabkan oleh turunnya harga pokok (akibat rasionalisasi), dan tanpa adanya pemecatan para pekerja.

Keuntungan pekerja dalam kerjasama kartel yakni lebih stabil dibandingkan dengan kedudukan mereka dalam persaingan bebas. Karena dalam persaingan bebas, para pekerja sanggup dikeluarkan, seandainya kartel akan menurunkan harga pokok. 

2. Kedudukan kartel sebagai pasar monopoli menybabkan kartel punya posisi yang baik dalam menghadapi persaingan usaha.

3. Kebaikan kartel bagi tubuh perjuangan yang tergabung didalamnya adalah: sanggup meminimalkan resiko penjualan barang-barang yang dihasilkan dan resiko capital para anggota, karena baik dalam produksi atau penjualan bisa diatur dan dijamin jumlahnya.

Hubungan administrasi personalia dengan perburuhan bisa lebih tenang, karena penyebab ketegangan-ketegangan menyerupai tuntutan kenaikan upah dan kesejahteraan pekerja bisa dengan gampang dikabulkan oleh para pengusaha.

Kerugian kerjasama kartel

Beberapa kerugian dari kerjasama kartel yakni berkut ini:

1. Keburukan kartel bagi para anggota menyerupai berkurangnya acara para pengusaha dan manajer yang tergabung dalam kartel, karena setiap anggota secara individual mendapat keuntungan yang hampir stabil dan pasti.

Kerja atau tidak kerja, para anggota kartel akan mendapat keuntungan yang hampir tetap, meskipun keuntungan ini dihisap dari anggota lain yang mendapat keuntungan yang lebih besar daripada anggota yang tidak kerja.

2. Adanya peraturan yang dibentuk bersama, lengkap dengan sanksinya, akan mengikat kebebasan para anggota yang tergabung dalam kartel.

3. Ada kemungkinan, tentangan kartel bisa menyelundup ke dalam anggota kartel.

4. Kerjasama kartel dianggap sesuatu yang merugikan bagi kehidupan masyarakat, mengapa ? karena kartel itu mudah dan bisa meninggikan harga dengan gaya yang lebih leluasa daripada pasar bebas. Disamping itu, praktik kartel yakni penguasaan produk sejumlah produksi oleh kelompok kartel yang terdiri dari pengusaha-pengusaha yang tergabung di dalamnya.

Undang-Undang

Jadi, apabila ditinjau dari UU No.5 Tahun 1999 (tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat), Kartel kurang sempurna diberikan izini beroperasi dalam sistem perekonomian nasional.

Lebih terperinci dalam Pasal I 14 UU No.5 Tahun 1999, praktek yang menjadikan persaingan yang tidak sehat dan merugikan masyarakat sangat di larang, meskipun bisa memunculkan harga yang lebih murah, namun bisa merusak sendi sendi perekonomian masyarakat. 


Itulah tadi pembahasan Pengertian Kartel Serta Jenis dan Contohnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih banyak atas kunjungannya.

Kunjungi artikel terbaru:

  1. [13 Bahasan] Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Dagang Lengkap
  2. 20 (Transaksi) Contoh Soal Jurnal Umum Dan Jawabannya
  3. 5 + Teori Permintaan Dan Penawaran Uang Beserta Kurvanya
  4. 5 [Lima] Perbedaan Bank Syariah Dan Konvensional Dengan Tabel
  5. 3 [Tiga] Cara Menghitung Inflasi Dengan Indeks Harga Konsumen Dan Laju Inflasi

Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Kartel Ialah [Jenis Dan Contohnya]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel