√ Pola Soal Pembahasan Aturan Dasar Kimia
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Soal No.1
PEMBAHASAN :
Reaksinya:
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
x gr 3,2 gr 8,8 gr
Menurut aturan kekekalan massa:
Massa sebelum bereaksi = Massa setelah bereaksi
(x + 3,2)gr = 8,8 gr
x = (8,8-3,2) gr = 5,6 gram
maka massa logam besi yaitu 5,6 gram
PEMBAHASAN :
Persamaan reaksinya:
C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(l)
18 gram x gr 26,4 gr 10,8 gr
Menurut aturan kekekalan massa:
Massa sebelum bereaksi = Massa setelah bereaksi
(18 + x)gr = (26,4+10,8) gr
(18 + x)gr = 37,2 gr
x = (37,2-18) gr = 19,2 gram
maka massa gas oksigen yaitu 19,2 gram
DOWNLOAD CONTOH SOAL HUKUM DASAR KIMIA DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
PEMBAHASAN :
Persamaan reaksinya:
Mg(s) + S(s) → MgS(s)
3 gr x gr 4 gr
Menurut aturan kekekalan massa:
Massa sebelum bereaksi = Massa setelah bereaksi
(3 + x)gr = 4 gr
x = (4-3) gr = 1 gram
maka massa serbuk welirang yaitu 1 gram
LIHAT JUGA : Rangkuman Materi Hukum Dasar Kimia
PEMBAHASAN :
I2(s) + H2(g) → 2HI(g)
10 gr 10 gr 2,5 gr
Perbandingan massa H : massa I = Ar H x 1 : Ar I x 1 = 1 x 1 : 1 x 127 = 1 : 127
LIHAT JUGA : Video Pembelajaran Hukum Dasar Kimia
PEMBAHASAN :
Ca(s) + S(s) → CaS(s)
10 gr 9 gr
Perbandingan massa Ca : massa S = 5 : 4
Massa Ca 10 gr dan massa S 9 gr tidak sesuai dengan perbandingan 5 : 4
Massa S akan berlebih, massa S yang bereaksi sanggup dicari sebagai berikut:
berdasarkan aturan kekekalan massa:
massa sebelum reaksi = massa setelah reaksi
massa CaS =massa Ca + Massa S
massa CaS = (10 + 8 gr) = 18 gram
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
PEMBAHASAN :
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
x gr (4,4-x)gr 4,4 gr
Perbandingan massa Fe : massa S = 7 : 4
Misalkan massa Fe = x gram
Maka massa S = (4,4 – x) gr
PEMBAHASAN :
Mg + O → MgO
6 gr x gr
Perbandingan massa Mg : massa O = 3 : 2
Menentukan massa O
berdasarkan aturan kekekalan massa:
massa sebelum reaksi = massa setelah reaksi
massa Mg + massa O = massa MgO
massa MgO = (6 + 4) gr = 10 gram
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
Bila semua tembaga habis bereaksi dan tembaga(II) sulfida yang dihasilkan massanya 9,2 gram tentukan:
- Massa welirang yang terdapat di dalam senyawa tembaga(II) sulfida
- Massa zat yang tidak bereaksi
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
PEMBAHASAN :
Ambil data percobaan 1
Massa magnesium yang bereaksi = (45 – 33)gr = 12 gr
Maka perbandingan massa Mg : O = 12 : 8 = 3 : 2
PEMBAHASAN :
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
15 gr 2 gr
Perbandingan massa Fe : massa S = 7 : 4
Massa Fe 15 gr dan massa S 2 gr tidak sesuai dengan perbandingan 7 : 4
Massa Fe akan berlebih, massa Fe yang bereaksi sanggup dicari sebagai berikut:
berdasarkan aturan kekekalan massa:
massa sebelum reaksi = massa setelah reaksi
massa Fe + Massa S = massa FeS
massa FeS = (3,5 + 2 gr) = 5,5 gram
PEMBAHASAN :
Jika dimisalkan 100% = 100 gram
Terdapat 4 senyawa
Senyawa I mengandung 53,65 gram Cl dan 46,35 gram unsur lain
Senyawa II mengandung 49,10 gram Cl dan 50,9 gram unsur lain
Senyawa III mengandung 43,56 gram Cl dan 56,44 gram unsur lain
Senyawa II mengandung 27,84 gram Cl dan 72,16 gram unsur lain
Kita ubah massa unsur lain menjadi sama menjadi 50 gram
Maka perbandingan Cl di keempat senyawa:
Cl(I) : Cl(II) : Cl(III) : Cl(IV)
57,87 : 48,23 : 38,59 : 19,29
3 : 2,5 : 2 : 1
6 : 5 : 4 : 2 Perbandingan ini lingkaran dan sederhana sehingga aturan dalton berlaku
PEMBAHASAN :
Jika dimisalkan 100% = 100 gram
Terdapat 3 senyawa
Senyawa I mengandung 20 gram P dan 80 gram R
Senyawa II mengandung 25 gram P dan 75 gram R
Senyawa III mengandung 40 gram P dan 60 gram R
Kita ubah massa unsur R menjadi sama menjadi 75 gram
Maka perbandingan P di ketiga senyawa:
P(I) : P(II) : P(III)
18,75 : 25 : 50
3 : 4 : 8
Maka aturan perbandingan berganda berlaku
PEMBAHASAN :
Jika dimisalkan 100% = 100 gram
Terdapat 3 senyawa
Senyawa I mengandung 15 gram A dan 85 gram B
Senyawa II mengandung 30 gram A dan 70 gram B
Senyawa III mengandung 45 gram A dan 55 gram B
Maka perbandingan B di ketiga senyawa:
B(I) : B(II) : B(III)
85 : 35 : 18,34
255 : 175 : 55
51 : 35 : 11
PEMBAHASAN :
N2(g) + O2(g) → NxOy(g)
2 L 3L 1L
Menurut aturan Gay-Lussac : perbandingan volume = perbandingan koefisien, sehingga perbandingan koefisiennya
2 : 3 : 1, masukan koefisiennya ke reaksi
2 N2(g) + 3O2(g) → 1NxOy(g), kemudian setarakan
Jumlah atom N
4 = x
Jumlah atom O
6 = y
Sehingga rumus molekulnya
N2O3 (sesudah disederhanakan dan diubahsuaikan dengan senyawa yang stabil)
Bila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berapa volume maksimum uap air yang sanggup dihasilkan?
PEMBAHASAN :
Setarakan persamaan reaksinya
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
10 L 10 L
Menurut aturan Gay-Lussac : perbandingan volume = perbandingan koefisien
Perbandingan koefisiennya = 2 : 1 : 2 = perbandingan volume
Maka dari perbandingan volume, volume H2O akan sama dengan volume H2 = 10 L
PEMBAHASAN :
Reaksi yang terjadi : C4H10(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Setarakan reaksi
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Menurut aturan Gay-Lussac : perbandingan volume = perbandingan koefisien
Untuk mencari volume gas oksigen diperoleh melalui perbandingan koefisien dengan gas butana
PEMBAHASAN :
Misalkan volume CH4 = x L, maka volume C3H8 = (10 – x)L
Reaksi pembakaran berlangsung masing-masing
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O (menentukan volume CO2 melalui perbandingan koefisien)
x L x L
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
(10-x)L 3(10-x)L
Maka volume total CO2 = x + 30 – 3x = 24 L
24 L = 30 – 2x
2x = 6
x = 3L (Volume CH4)
Sedangkan volume C3H8 = 10 – 3 L = 7 L
Dengan menganggap bahwa kadar oksigen di udara 20%, tentukan volume udara yang dibutuhkan untuk memperabukan 4 liter gas amonia.
PEMBAHASAN :
Setarakan reaksi
4NH3(g) + 7O2(g) → 4NO2(g) + 6H2O(g)
Menurut aturan Gay-Lussac : perbandingan volume = perbandingan koefisien
Untuk mencari volume gas oksigen diperoleh melalui perbandingan koefisien dengan gas amonia
PEMBAHASAN :
Misalkan volume CH4 = x mL, maka volume C3H8 = (160 – x)mL
Reaksi pembakaran berlangsung masing-masing
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O (menentukan volume O2 melalui perbandingan koefisien)
x mL 2x mL
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
(160-x)mL 5(160-x)L
Maka volume total O2 = 2x + 800 – 5x = 500 mL
500 mL = 800 – 3x
3x = 300
x = 100 mL (Volume CH4)
Sedangkan volume C3H8 = 160 – 100 mL = 60 mL
Sumber Soal : Kelas X Penerbit Erlangga Pengarang Unggul Sudarmo
DOWNLOAD CONTOH SOAL HUKUM DASAR KIMIA DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Pola Soal Pembahasan Aturan Dasar Kimia"
Posting Komentar