Khasiat Sambiloto Dan Obat Tradisional
Dalam penelitian ilmiah obat-obatan tradisional, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, menyerupai Jepang, Korea, Cina, dan India. Akibatnya, perkembangan obat tradisional di Tanah Air tidak terlampau pesat. Pemakainya hanya terbatas kalangan tertentu. Selain itu, obat tradisional juga belum bisa sepenuhnya diterima oleh kalangan medis atau dunia kedokteran modern. Beberapa negara, khususnya yang tradisi pemakaian obat tradisionalnya cukup maju, sudah menetapkan persyaratan khusus materi baku obat tradisional.
Isi persyaratan tersebut antara lain harus ada data niscaya yang bersifat ilmiah mengenai imbas terapi, imbas samping, takaran pemakaian, dan efektivitas materi baku obat tradisional tersebut. Kenyataan ini bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia. Dan sekitar 3.000 jenis tanaman obat yang ada di Indonesia, gres sekitar 450 saja yang sudah diketahui khasiatnya.
Sebagian besar tanaman obat yang ada di Indonesia tersebut belum mempunyai data-data pendukung sehingga calon pemakainya masih ragu-ragu untuk mengonsumsinya. Namun, akhir-akhir ini, beberapa penelitian mengenai obat tradisional sudah semakin banyak dilakukan, baik oleh kalangan akademis, medis, maupun instansi swasta dan pemerintah. Dan kenyataan itu diharapkan, dari segi medis, pemakaian obat tradisional mempunyai dasar-dasar ilmiah yang bisa dibuktikan.
Ada perbedaan fundamental yang melatarbelakangi pemakaian ramuan tradisional zaman dulu dan sekarang. Pada zaman dulu, obat tradisional dikonsumsi dalam kondisi segar dan masih diolah secara sangat sederhana. Selain itu, tingkat konsumsi masyarakat terhadap ramuan tradisional juga masih tinggi lantaran ketika itu belum banyak obat-obatan kimia yang diproduksi menyerupai sekarang. Sementara itu, alasan pemakalan obat tradisional ketika ini lebih di.sebabkan semakin tingginya harga obat buatan pabrik yang tidak diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat.
Namun, di balik kenyataan tersebut, ada kecenderungan bahwä masyarakat modern kini mulai tertarik pada obat-obatan tradisional, contohnya jamu. Alasannya, selain kondusif digunakan, khasiat beberapa jenis obat tradisional tidak kalah dibandingkan dengan obat-obatan modern. Bagi sebagian masyarakat, obat tradisional merupakan pilihan utama-untuk mengatasi aneka macam penyakit, sementara bagi sebagian masyarakat yang lain, obat tradisional menjadi pilihan alternatif pengobatan.
Kendala utama mengonsumsi obat tradisional ialah pasokan materi baku yang terbatas dan proses peracikan yang dianggap merepotkan sehingga tidak jarang menyebabkan rasa malas ketika akan mengon sumsinya. Namun, para produsen obat tradisional, baik skala kecil, menengah, maupun besar, telah mengantisipasi masalah tersebut.
Beberapa produk obat tradisional, contohnya jamu, telah dikemas dalam bentuk tertentu sehingga menjadi produk yang simpel untuk dikonsumsi, contohnya dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, atau produk cair dalam sathet. Pada dasarnya, ada dua tipe pengonsumsi obat tradisional. Pertama, tipe orang yang benar-benar fanatik terhadap obat tradisional. Artinya, mereka hanya memakai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit. Sementara itu, tipe kedua ialah orang-orang yang ingin mencari alternative penyembuhan dengan ramuan tradisional sehabis ‘putus asa’ memakai obat-obatan kimia (modern).
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara mengonsumsi dan kegunaan aneka macam jenis tanaman obat juga memberi andil terhadap kurang dikenalnya tanaman obat tradisional sebagai salah satu media pengobatan alternatif. Selama ini, tanaman obat hanya dikenal lewat cara bertukar pengalaman, kisah dan lisan ke mulut, atau kitab-kitab kuno zaman dahulu. Diperlukan cara lain untuk mempublikasikan khasiat dan manfaat obat tradisional secara Iebih luas, contohnya lewat literatur, buku, media massa, dan hasil penelitian.
Khasiat sambiloto sebagai salah satu materi obat tradisional sudah dikenal luas semenjak zaman dulu, baik oleh orang Indonesia maupun bangsa-bangsa di dunia. Popularitas sambiloto dalam dunia pengobatan tradisional tidak disangsikan lagi lantaran terbukti mujarab dan bisa menyembuhkan aneka macam penyakit, dan yang ringan (seperti influensa) sampai yang parah (seperti tumor atau kanker).
Khasiat sambiloto yang begitu banyak tidak terlepas dan kandungan materi aktifnya yang begitu komplet. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan sambiloto sebagai salah satu tanaman obat unggulan, di samping pegagan, jati belanda, temulawak, tempuyung, mengkudu, daun ungu, cabai jawa, sanrego, kencur, pala, daun jinten, dan pasak bumi. Sumber http://agil-asshofie.blogspot.com/
Isi persyaratan tersebut antara lain harus ada data niscaya yang bersifat ilmiah mengenai imbas terapi, imbas samping, takaran pemakaian, dan efektivitas materi baku obat tradisional tersebut. Kenyataan ini bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia. Dan sekitar 3.000 jenis tanaman obat yang ada di Indonesia, gres sekitar 450 saja yang sudah diketahui khasiatnya.
Sebagian besar tanaman obat yang ada di Indonesia tersebut belum mempunyai data-data pendukung sehingga calon pemakainya masih ragu-ragu untuk mengonsumsinya. Namun, akhir-akhir ini, beberapa penelitian mengenai obat tradisional sudah semakin banyak dilakukan, baik oleh kalangan akademis, medis, maupun instansi swasta dan pemerintah. Dan kenyataan itu diharapkan, dari segi medis, pemakaian obat tradisional mempunyai dasar-dasar ilmiah yang bisa dibuktikan.
Ada perbedaan fundamental yang melatarbelakangi pemakaian ramuan tradisional zaman dulu dan sekarang. Pada zaman dulu, obat tradisional dikonsumsi dalam kondisi segar dan masih diolah secara sangat sederhana. Selain itu, tingkat konsumsi masyarakat terhadap ramuan tradisional juga masih tinggi lantaran ketika itu belum banyak obat-obatan kimia yang diproduksi menyerupai sekarang. Sementara itu, alasan pemakalan obat tradisional ketika ini lebih di.sebabkan semakin tingginya harga obat buatan pabrik yang tidak diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat.
Namun, di balik kenyataan tersebut, ada kecenderungan bahwä masyarakat modern kini mulai tertarik pada obat-obatan tradisional, contohnya jamu. Alasannya, selain kondusif digunakan, khasiat beberapa jenis obat tradisional tidak kalah dibandingkan dengan obat-obatan modern. Bagi sebagian masyarakat, obat tradisional merupakan pilihan utama-untuk mengatasi aneka macam penyakit, sementara bagi sebagian masyarakat yang lain, obat tradisional menjadi pilihan alternatif pengobatan.
Kendala utama mengonsumsi obat tradisional ialah pasokan materi baku yang terbatas dan proses peracikan yang dianggap merepotkan sehingga tidak jarang menyebabkan rasa malas ketika akan mengon sumsinya. Namun, para produsen obat tradisional, baik skala kecil, menengah, maupun besar, telah mengantisipasi masalah tersebut.
Beberapa produk obat tradisional, contohnya jamu, telah dikemas dalam bentuk tertentu sehingga menjadi produk yang simpel untuk dikonsumsi, contohnya dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, atau produk cair dalam sathet. Pada dasarnya, ada dua tipe pengonsumsi obat tradisional. Pertama, tipe orang yang benar-benar fanatik terhadap obat tradisional. Artinya, mereka hanya memakai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit. Sementara itu, tipe kedua ialah orang-orang yang ingin mencari alternative penyembuhan dengan ramuan tradisional sehabis ‘putus asa’ memakai obat-obatan kimia (modern).
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara mengonsumsi dan kegunaan aneka macam jenis tanaman obat juga memberi andil terhadap kurang dikenalnya tanaman obat tradisional sebagai salah satu media pengobatan alternatif. Selama ini, tanaman obat hanya dikenal lewat cara bertukar pengalaman, kisah dan lisan ke mulut, atau kitab-kitab kuno zaman dahulu. Diperlukan cara lain untuk mempublikasikan khasiat dan manfaat obat tradisional secara Iebih luas, contohnya lewat literatur, buku, media massa, dan hasil penelitian.
Khasiat sambiloto sebagai salah satu materi obat tradisional sudah dikenal luas semenjak zaman dulu, baik oleh orang Indonesia maupun bangsa-bangsa di dunia. Popularitas sambiloto dalam dunia pengobatan tradisional tidak disangsikan lagi lantaran terbukti mujarab dan bisa menyembuhkan aneka macam penyakit, dan yang ringan (seperti influensa) sampai yang parah (seperti tumor atau kanker).
Khasiat sambiloto yang begitu banyak tidak terlepas dan kandungan materi aktifnya yang begitu komplet. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan sambiloto sebagai salah satu tanaman obat unggulan, di samping pegagan, jati belanda, temulawak, tempuyung, mengkudu, daun ungu, cabai jawa, sanrego, kencur, pala, daun jinten, dan pasak bumi. Sumber http://agil-asshofie.blogspot.com/
0 Response to "Khasiat Sambiloto Dan Obat Tradisional"
Posting Komentar