Panduan Cara Ternak Lele Bioflok Untuk Pemula
Cara Ternak Lele Bioflok – Lele merupakan salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan ini seringkali dijadikan hidangan andalan warung makan, ibarat pecel lele, lele bakar, lele goreng dan masih banyak lagi olahan lainnya.
Permintaan lele di pasar bisa dikatakan cukup tinggi dan dibarengi juga dengan tingkat konsumsi dari masyarakat yang tinggi pula. Hal tersebut tentu saja menimbulkan lele sebagai objek bisnis yang menjajikan. Maka tidak heran kalau ketika ini aneka macam peternak ikan lele.
Budidaya ikan ini selain tidak memerlukan dana yang besar, perawatan dan pemeliharaannya juga tidak terlalu sulit. Asal ada kemauan yang kuat dan dibarengi perjuangan keras dan ketelatenan, niscaya perjuangan kalian bisa membuahkan hasil yang manis.
Nah, bagi kalian yang ingin memulai usaha, kau bisa mencoba mengambil peluang bisnis ternak lele tersebut. Salah satu cara yang cocok bagi pemula yakni ternak dengan memakai teknik bioflok. Ternak model ini memerlukan biaya yang relatif murah namun bisa membuahkan hasil panen yang memuaskan.
Selain biaya yang minim, kalian juga tidak perlu khawatir kalau mempunyai lahan yang sempit. Pasalnya, teknik ini akan tetap efektif dan sanggup meningkatkan produktifitas dengan cara melaksanakan padat tebar atau menebar lele dalam sebuah kolam.
Tak hanya itu saja, waktu panen yang dibutuhkan kalau memakai teknik ini cukup singkat dibandingkan memakai kolam biasa. Bahkan, ternak lele dengan teknik bioflok bisa dilakukan oleh siapa saja dan terutama untuk pemula lho. Lalu bagaimana ya kira-kira cara ternak lele bioflok? Yuk, simak ulasannya!
Apa itu Ternak Lele Bioflok?
Cara ternak lele bioflok itu sendiri merupakan suatu sistem pemeliharan ikan lele dengan menumbuhkan suatu mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk mengolah limbah budidaya menjadi floc atau gumpalan kecil yang bisa dimanfaatkan secara eksklusif sebagai makan alami lele.
Pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa ditumbuhkan dengan cara memberi probiotik atau kultur non patogen serta harus dilakukan dengan pemasangan aerator untuk penyuplai oksigen sekaligus sebagai pengaduk air dalam kolam.
Apa Kelebihan Ternak Lele Bioflok Kolam Bundar?
Kira-kira, apa saja kelebihan cara ternak lele bioflok ini? Berikut ini diantaranya:
- Kelebihan yang pertama yakni mempunyai pH yang lebih relatif stabil, sekitar pH 7 – pH 7,8.
- Kandungan amoniak (NH3) terbilang relatif kecil.
- Ternak lele dengan sistem bioflok ini tidak perlu mengganti air dalam kondisi yang singkat sehingga kondisi biosecurity atau (keamanan) bisa terus terjaga dengan baik.
- Kotoran atau limbah lele bisa diatur dengan mudah, ada ada jalan masuk pembuangan yang gampang diatur.
- Yang terakhir, ternak lele dengan sistem ini lebih ramah lingkungan sehingga sanggup menawarkan dampak yang lebih baik.
Cara Ternak Lele Bioflok
Bagi yang belum tahu, ada beberapa tahap persiapan ketika ingin melaksanakan budidaya ikan lele memakai teknik bioflok, yakni :
1. Pembuatan Kolam
Tahapan paling awal ketika akan ternak lele yakni pembuatan kolam. Kalian bisa menyiapkan alat ibarat besi atau kayu, terpal plastik, dan juga pipa paralon untuk keluar masuk air serta selang untuk sirkulasi udara. Untuk bab cincin bawah kolam, kalian perlu menyiapkan semen, pasir dan kerikil bata. Kalian bisa eksklusif merangkai semua materi tersebut menjadi sebuah kolam yang ada aerator.
Selain itu, kalian juga harus mendirikan atap, bisa berupa kerangka bambu atau epilog dari materi lainnya dengan tujuan untuk menghindari air hujan dan teriknya matahari. Hal ini mempunyai kegunaan untuk menjaga kondisi dan kualitas air dalam kolam biar bisa terkontrol dengan baik.
Setiap kolam dengan ukuran 1 meter bisa ditebari bibit lele sebanyak 1000 ekor. Bandingkan dengan kolam biasa yang hanya bisa menampung sebanyak 100 ekor saja per 1 meternya. Hal inilah yang menimbulkan ternak lele bioflok menjadi lebih unggul.
2. Pengisian Air dan Pembuatan Flok Pada Budidaya Lele
Setelah pembuatan kolam lele, hal yang harus kalian lakukan yakni mengisi kolam tersebut dengan air. Lakukan pengisian air kalau semua media yang diharapkan dalam kolam bioflok sudah siap. Ketika melaksanakan pengisian, lakukan dengan dosis dan ukuran yang tepat.
Isilah air dengan kedalaman 20-40 cm untuk memudahkan bibit lele bergerak. Apabila air terlalu dalam, maka akan menciptakan bibit lele menjadi stres dan bahkan bisa mati alasannya yakni tidak bisa untuk menahan tekanan air. Selain itu, pengisian air yang tidak terlalu banyak juga memungkinkan pembentukan flok lebih cepat.
Setelah mengisi air, tambahkan probiotik yang berfungsi untuk mengurai zat organik dan mengubahnya menjadi flok. Takaran yang bisa ditambahkan sekitr 8 hingga 10 ml/m3. Kalian juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir atau gula kerikil ke dalam kolam dengan dosis sekitar 50 hingga 100 ml/m3.
Molase disini berperan sebagai materi yang akan merangsang tumbuh kembangnya basil pengurai biar sanggup bekerja secara efektif. Lakukan pengadukan selama 24 jam secara terus menerus dengan santunan aerator.
Biarkan proses pengadukan ini selama beberapa hari hingga air sudah benar-benar matang dan sudah terdapat flok protein di dalam kolam. Tanda yang bisa dilihat ketika air tersebut sudah matang yakni dengan warnanya. Air yang sudah matang akan terlihat 3 warna yakni warna kuning hijau kecoklatan.
Kalian juga harus memperhatikan pengelolaan air kolam. Apabila air di dalam kolam sudah surut, maka kalian harus segera menambahkan air, kemungkinan hal tersebut dikarenakan terjadi peresapan pada kolam.
Dengan seiringnya pertambahan bobot pada lele, kalian harus menambahkan pakan probiotik 5 hari sekali dengan dosis 5-10 ml/m3 biar sanggup menjaga kestabilan bakteri.
3. Penebaran Bibit Lele Bioflok
Penebaran bibit lele dilakukan apabila air kolam sudah matang dan flok sudah terbentuk. Namun sebelumnya kalian juga harus mengecek kadar pH di dalam air terlebih dahulu. Pastikan pH dalam air netral kemudian bisa diisi bibit lele.
Kalian bisa melaksanakan penebaran bibit lele pada malam hari atau pagi hari alasannya yakni kondisi air di waktu tersebut sedang sejuk. Untuk menjaga keutuhan lele, pilihlah bibit lele dengan ukuran lebih dari 7 cm. Hal tersebut akan memungkinkan lele lebih tahan akan kondisi dan lingkingan yang baru.
4. Pengelolaan Makanan Pada Ternak Lele Bioflok
Cara yang terakhir yang harus dilakukan yakni mengelola pakan lele bioflok. Kalian harus mengetahui kebutuhan dan kadar makanan yang dibutuhkan lele. Hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui hal tersebut yakni dengan mengamati ketika ikan lele sedang dipakan.
Apabila pemberian pakan sebesar 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensinya sebesar 70%. Dan begitu pula dengan sebaliknya, kalau pemberian pakan 70% maka tingkat efisiensi 100%. Kekurangan pemberian pakan dari yang 70% akan didapat dari bioflok yang berkembang di kolam.
Hal ini merupakan salah satu keuntungan yang didapat dari teknik bioflok alasannya yakni akan mengurangi jumlah pakan dan menekan biaya pakan. Pemberian pakan lele juga harus sesuai kegiatan rutinan ya guys.
Berikan pakan lele sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pagi, siang dan malam hari. Sebaiknya anda menawarkan 3 kali sehari dengan jumlah yang tidak terlalu banyak dari pada 2 kali sehari tetapi dalam jumlah yang banyak.
Pagi hari, menawarkan pakan sebaiknya sudah memasuki pukul 9 pagi ya, alasannya yakni kalau terlalu pagi, selera makan lele masih rendah. Dan pada siang hari berikan pakan pada pukul 1 atau 2 siang. Untuk kegiatan makan malam sebaiknya anda berikan pada jam 9 malam.
Tips menawarkan pakan lele bisa anda lakukan dengan cara membasahkannya terlebih dahulu. Karena lele itu memang rakus kalau makan, sehingga kalau makan pelet dalam kondisi kering, bisa makan dalam jumlah banyak banyak, sehingga tidak jarang kalau lele sudah kekenyangan akan gembung nantinya. Maka dari itu, berikan pelet yang sesuai ukurannya dalam kondisi berair ya.
Selain hanya berair dengan air, ada baiknya juga kalau anda menawarkan pakan yang sudah dibasahi dengan memakai air yang ditambahkan probiotik, ibarat em4 misalnya.
******
Nah, itu tadi cara ternak lele bioflok yang bisa kalian pelajari. Selain tips diatas, ada satu hal lagi yang perlu kalian perhatikan yaitu suhu pada kolam. Kalian harus mempertahankan kolam pada suhu 28 derajat alasannya yakni suhu akan sangat besar lengan berkuasa pada kondisi flok di kolam terutama pada ketika animo pancaroba datang.
Kalian juga harus rutin mengontrol apa yang terjadi di kolam lele. Ambil tindakan cepat kalau sewaktu-waktu ikan kehilangan nafsu makan atau air kolam yang berwarna terlalu pekat. Jika semua tips dilakukan dengan benar, maka lele akan hidup dengan sehat dan kemungkinan panen hanya memerlukan waktu 2 bulan saja. Semoga bermanfaat.
Jangan lewatkan juga: Panduan Budidaya Lele Kolam Terpal untuk Pemula
Sumber https://sentrabudidaya.com
0 Response to "Panduan Cara Ternak Lele Bioflok Untuk Pemula"
Posting Komentar