iklan

Mengenal 5 Asas Akuntansi Syariah

Asas Akuntansi Syariah

Akuntansi syariah dibangun atas asas-asas akuntansi syariah. Akuntansi Syariah dibangun diatas 5 asas utama (KDPPLKS) yaitu sebagai berikut:

Pertama : Asas Ukhuwah

Ukhuwah berarti Persaudaraan antar sesama. Akuntansi syariah berasaskan ukhuwah mempunyai makna bahwa akuntansi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat ekonomi (sharing economics) sehingga seseorang tidak boleh memperoleh laba di atas kerugian orang lain. Ukhuwah dalam akuntansi syariah menurut pada prinsip ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta’awun (saling menolong), takaful (saling menjamin), dan tahaluf (saling bersinergi).

 mempunyai makna bahwa akuntansi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperol Mengenal 5 Asas Akuntansi Syariah

Kedua : Asas ‘Adalah

‘Adalah berarti Keadilan. Akuntansi syariah berasaskan ‘adalah mempunyai makna bahwa akuntansi syariah menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan menawarkan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya. Lawan dari ‘adalah (keadilan) ialah dzulm (kedzhaliman). ‘Adalah dalam akuntansi syariah ialah menghindari transaksi yang mengandung unsur-unsur yang dihentikan oleh Islam. Melaksanakan transaksi yang dihentikan dalam Islam sama saja dengan berbuat tidak adil, alasannya ialah akan merugikan pihak yang bertransaksi. Unsur yang terlarang dalam transaksi syariah ialah riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya), kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan), maysir (unsur jodi dan spekulatif), gharar (unsur ketidakjelasan), dan haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta kegiatan operasional terkait).

Ketiga : Asas Maslahah

Mashlahah berarti kebermanfaatan / kemaslahatan. Akuntansi syariah berasaskan mashlahah bermakna bahwa akuntansi syariah mempunyai nilai kebaikan dan manfaat yang berdimensi dunia dan akhirat, material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Mashlahah harus memenuhi unsur kepatuhan terhadap syariah (halal) dan membawa kebaikan (thayib). Akuntansi syariah dianggap mashlahah dikala sanggup memenuhi tujuan syariah (maqasid syariah) yaitu menjaga agama (dien), logika (‘aql), keturunan (nasl), jiwa (nafs), dan harta (maal).

Keempat : Asas Tawazun

Tawazun berarti keseimbangan. Akuntansi syariah berasaskan tawazun bermakna bahwa akuntansi syariah tidak terbatas pada satu aspek tetapi meliputi banyak aspek baik material dan spiritual, privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, serta pemanfaatan dan pelestarian. Selain itu akuntansi syariah tidak hanya menekankan pada maksimalisasi laba perusahaan semata untuk kepentingan pemilik (shareholder), tetapi pada semua pihak mencicipi adanya kegiatan kegiatan ekonomi dari suatu perusahaan.

Kelima : Asas Syumuliyah

Syumuliyah berarti universalisme atau bersifat menyeluruh. Akuntansi syariah berasaskan syumuliyah bermakna bahwa akuntansi syariah sanggup dilaksanakan oleh, dengan, dan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan agama, suku, ras atau golongan tertentu, sesuai dengan semangat rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam). Dengan asas ini, akuntansi syariah tidaklah hanya terkhusus bagi orang Islam semata, namun bagi non muslim juga sanggup menerapkannnya, alasannya ialah aspek muamalah maaliyah dalam Islam terbuka untuk semua manusia.

Originally posted 2016-07-19 16:15:10.


Sumber https://akuntansikeuangan.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal 5 Asas Akuntansi Syariah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel