iklan

Pengembangan Taktik Pembelajaran

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN 
Dalam strategi pembelajaran, menjelaskan komponen umum suatu perangkat material pembelajaran dan membuatkan materi secara prosedural haruslah menurut karakteristik siswa. Karena material pembelajaran yang dikembangkan, pada balasannya dimaksudkan untuk membantu siswa biar memperoleh akomodasi dalam belajar. 

Untuk itu sebelum mengembangkan materi perlu dilihat kembali karakteristik siswa. Dalam goresan pena lain dianjurkan melihat pula karakteristik materi. Dick and Carrey (1985), mengemukakan bahwa dalam merencanakan dalam satu unit pembelajaran ada tiga tahap, adalah (1) mengurutkan dan merumpunkan tujuan ke dalam pembelajaran; (2) merencanakan prapembelajaran, pengetesan, dan kegatan tindak lanjut; (3) menyusun alokasi waktu berdasarkan seni administrasi pembelajaran

Mengapa harus mengurutkan dan merumpunkan ke dalam pembelajaran? Karena seni administrasi pembelajaran merupakan haisl faktual yang dipakai untuk membuatkan material pembelajaran, menilai material yang ada, merevisi material, dan merencanakan kegiatan pembelajaran. Dengan mengurutkan tujuan ke dalam pembelajaran sanggup menciptakan pembelajaran sanggup lebih bermakna bagi sipembelajaran, (b) penyajian informasi, (c) kiprah serta mahasiswa, (d) pengetesan, dan (e) aktivitas tindak lanjut. 

A. Kegiatan Pembelajaran 
Mengapa harus ada aktivitas prapembelajaran? Kegiatan prapembelajaran dianggap penting sebab sanggup memotivasi anak didik atau (mahasiswa) untuk mempelajari mata kuliah perencanaan pembelajaran misalnya. Di smaping sanggup memotivasi juga mereka akan menerima petunjuk-petunjuk yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga
pada selesai perkuliahan si mencar ilmu (mahasiswa) bisa menguasainya. 

B. Penyajian Informasi 
Mengapa harus ada penyajian informasi? Karena dengan adanya penyajian informasi, anak didik (siswa atau mahasiswa) akan tahu seberapa jauh material pembelajaran yang harus mereka pelajari, disajikan sesuai dengan urutannya keterlibatan mereka dalam setap urutan pembelajaran. 

C. Peran Serta Mahasiswa 
Mengapa kiprah serta si mencar ilmu (siswa atau mahasiswa) dianggap penting? Anak didik (siswa atau mahasiswa) harus diberi kesempatan berlatih (terlibat) dalam setiap langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, apakah itu dalam bentuk tanya jawab atau mengerjakan soal-soal latihan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kertas-kertas kerja, baik perorangan maupun kelompok sesudah diberi komentar atau evaluasi oleh dosen dikembalikan sebagai umpan balik untuk mereka terhadap apa yang telah dikerjakan. Semakin terlihat si mencar ilmu (siswa atau mahasiswa) pada setiap aktivitas pembelajaran, diperlukan semakin baik perolehan mencar ilmu anak didik (siswa atau mahasiswa) tersebut. Demikian juga halnya dengan keterlibatan pembelajaran dalam hal pinjaman umpan balik tugas-tugas anak didik (siswa atau mahasiswa) akan mempengaruhi terhadap perolehan mencar ilmu anak didik (siswa atau mahasiswa). 

D. Pengetesan 
Untuk keperluan pengetesan ada empat macam tes pola patokan yang sanggup digunakan, adalah (1) tes tingkah laris masukan; (2) prates; (3) tes sisipan dan (4) pascates. Apakah perlu keempat macam test pola patokan tersebut diberikan? Mengapa? Untuk pengetesan keempat macam tes pola patokan tersebut perlu dilakukan, sebab sesuai dengan fungsinya akan memperlihatkan umpan balik bagi pengajar untuk memperbaiki, merevisi, baik material pembelajaran, strategi, maupun seni administrasi pengetesan. 

E. Kegiatan Tindak Lanjut 
Apakah aktivitas tindak lanjut harus dilakukan? Mengapa? Karena rancangan pembelajaran dalam mata kuliah atau mata pelajaran tertentu sanggup dikuasai seluruhnya oleh anak didik (siswa atau mahasiswa) diukur pada penguasaan pascates. Dalam hal ini jikalau di bawah 80%, kepada mereka diberikan remidial dan tugas, lalu diuji kembali hingga dinyatakan lulus. Bagaimana dengan sibelajar (siswa atau mahasiswa) yang telah dinyatakan lulus? Bagi mereka yang sudah lulus, sementara yang lainnya belum, maka kepada mereka akan diberikan materi pengayaan (remidial).

Mengapa harus ada penetapan alokasi waktu? Hal ini dimaksudkan biar menjadi pedoman bagi pengajar dalam pelaksanaan pembelajaran (tatap muka), ehingga tidak menyimpang dari alokasi waktu yang telah ditetapkan. Setiap tatap muka terdiri atas 100 menit dengan rincian waktu (i) pembukaan + penyajian isu = 45 menit; (ii) tanya jawab atau diskusi = 30 menit; (iii) penyimpulan hasil diskusi oleh guru atau dosen = 25 menit. Jumlah pertemuan = 16 kali mencakup penyajian, diskusi, pengetesan, dan remidial. 
Pengembangan Strategi Pembelajaran

Sumber http://rijal09.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengembangan Taktik Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel