iklan

Implementasi/Penerapan Pembelajaran Tematik Di Sd

sehingga dalam implementasinya belum sebagaimanayang diperlukan Implementasi/Penerapan Pembelajaran Tematik di SD

Implementasi Pembelajaran Tematik di SD
Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,  sehingga dalam implementasinya belum sebagaimanayang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini.

Hal ini terjadi antara lain alasannya guru belum menerima training secara intensif  tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan  kebiasan acara pembelajaran yang penyajiannya menurut mata pelajaran/bidang studi. Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada dikala ini difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun bergotong-royong pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.

Penerapan pembelajaran tematik Pada tahap ini pada dasarnya guru melaksanakan planning pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan sanggup diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadai  tentunya berisi aneka macam sumber mencar ilmu yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar.

Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan gampang memanfaatkan sumber mencar ilmu yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber mencar ilmu ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang  terpisah dari ruang kelasnya. Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan memakai pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber mencar ilmu dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang.Jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

Sebuah model pembelajaran diperlukan sanggup dipergunakan sebagaiwawasan untuk diadaptasi dengan kondisi penerima didik di masing-masing sekolah. Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik  ketika di dalam kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi penerima didik yang masih berada di sekolah dasartentu saja tidak sanggup disamakan pelayannya dengan penerima didik yang ada di kelas menengah.

Namun demikian baik penerima didik di kelas 1 hingga dengan kelas 6 di kondisikan memakai pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.  Peran Tema dalam Proses PembelajaranTema berperan sebagai pemersatu acara pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus.

Adapun mata pelajaran yang dipadukan yakni mata pelajaran Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS,IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.Di dalam struktur Kurikulum SD dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk penerima didik kelas 1, hingga dengan kelas 6  penyajian pembelajarannya memakai pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per minggu. Pembuatan tema diperlukan memperhatikan kondisi penerima didik, lingkungan sekitar dan kompetensi guru dengan presentase penyajian diadaptasi dengan aloasi waktu yang tersedia.

Guru dalam penyajian diperlukan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata pelajaran, melainkan harus tetap memperhatikan presentase penyajianya. Namun demikian penjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes. Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu yakni yang sifatnya kecerdikan pekerti luhur, budbahasa mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan abjad bangsa.

Sedangkan untuk materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya disajikan oleh guru agama sendiri. Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang sanggup disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.

Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan tema-tema yang telah dibentuk tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan menciptakan indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu dibentuk hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun.

Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan menciptakan jaringan KD &indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.
Model Pembelajaran Tematik Terpadu Model  pembelajaran tematik  integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu aneka macam matapelajaran untuk satu tahun.

Kedua guru melaksanakan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan menciptakan indikator dengan tetap memperhatikan muatan bahan dari Standar Isi, ketiga menciptakan hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat menciptakan jaringan KD, indikator, kelima  menyusun silabus tematik dan keenam menciptakan planning pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang memakai pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur KurikulumStruktur Kurikulum 2013 merupakan teladan dalam merancang pembelajaran yang akan  menjadi landasan penetapan presentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I hingga dengan Kelas IV membelajarkan bahan dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan semoga guru sanggup mempertimbangan batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata pelajaran saja.

Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per ahad komulatif  30 JP untuk Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu  minggu 32 JP maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. KelasIII komulatif satu  minggu 34 JP, maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV hingga dengan Kelas VI  komulatif satu ahad 36 JP, jadi rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler.  Struktur Kurikulum sebagai di berikut:Struktur Kurikulum SD/MIMATA PELAJARANALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGUI,II,III,IV,V,VI

Kelompok A1.Pendidikan Agama dan Budi Pekerti  4444442. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan5664443. Bahasa Indonesia88107774. Matematika5666665. Ilmu Pengetahuan Alam3336. Ilmu Pengetahuan Sosial 333

Kelompok B1. Seni Budaya dan Prakarya(termasuk muatan lokal)*4445552. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)444444 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30,32,34,36,36,36. Beban Belajar Beban mencar ilmu dinyatakan dalam jam mencar ilmu setiap ahad untuk masa mencar ilmu selama satu semester. Beban mencar ilmu di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu.

Jam mencar ilmu SD/MI yakni 35 menit. Dengan adanya embel-embel jam mencar ilmu ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru mempunyai keleluasaan waktu untuk menyebarkan proses pembelajaran yang berorientasi penerima didik aktif. Proses pembelajaran penerima didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi alasannya penerima didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.

Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik pesertadidik sehingga mereka menjadi tahu, bisa dan mau mencar ilmu dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam mencar ilmu memungkinkan guru melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar. Sekolah menerima  kesempatan mengkondisikan beban mencar ilmu sesuai hasil janji warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan
Komite Sekolah.4.

Langkah Guru yang akan membelajarkan bahan dengan memakai pendekatan tematik  integratif antara lain: Memilih/Menetapkan  TemaDibawah ini yakni  Tema untuk pesertadidik SD kelas I dan IV Tema-Tema di SD KELAS I-IV

1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih dan Sehat
7. Benda, Binatan dan Tanaman di Sekitar
8. Peristiwa alam
9. Indahnya Kebersamaan
10. Selalu Berhemat Energi
11. Peduli Makhluk Hidup
12. Berbagai Pekerjaan.
13. Menghargai Jasa Pahlawan
14. Indahnya Negeriku
15. Cita-citaku 8.Daerah Tempat Tinggalku
16. Makanan Sehat dan Bergizi.

Melakukan Analisis SKL, KI,  Kompetensi Dasar,  Membuat  IndikatorDalam melaksanakan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta menciptakan Indikator) dengan cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran. Setelah mempunyai sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah sanggup dilanjutkan dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI danKD) yang ada dari aneka macam mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatanserta Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masing-masing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan Indikator.

Melakukan Pemetaan KI, Mata Pelajaran ,Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013, demikian juga sejumlahTema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas 1 sampaidengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu menciptakan Indikator dan melaksanakan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan semoga lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana saja yang sanggup disajikan secara terpadu dengan cara menunjukkan cek ( √ ).

Membuat Jaringan Kompetensi Dasar Kegiatan berikutnya sehabis dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan menciptakan Jaringan KD dan Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD& Indikator.
Menyusun Silabus Tematik TerpaduSetelah dibentuk  Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya yakni menyusun Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain pembelajaran untuk setiap Tema hingga tuntas tersajikan didalam proses pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini menunjukkan citra secara menyeluruh Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa ahad dan acara apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat komponen sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi
1. Kompetensi Dasar mana saja yang sudah terpilih (dari Jaringan KD),
2. Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan dari Jaringan)
3. Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk berapa ahad Tema tersebut akan di belajarkan,
4. Penilaian proses dan hasil mencar ilmu (diwajibkan memuat evaluasi dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama  proses pembelajaran berlangsung
5. Alokasi  waktu ditulis secara utuh komlatif satu ahad berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu)
6. Sumber dan Media

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik TerpaduLangkah terakhir dari sebuah perencanaan yakni dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu.  Di dalam RPP Tematik Terpadu ini diperlukan sanggup tergambar proses penyajian secara utuhdengan memuat aneka macam konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini penerima didik diajak mencar ilmu memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan pribadi ditulis Tema apa yang akan dibelajarkan.Penyusunan RPP Tematik Terpadu  sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas: Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu.
1. Kompetensi Inti: merupakan jabarn dari SKL  ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, alasannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai.
2. Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan Standar Isi  dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah  dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator
3. Indikator darisemua mata pelajaran yang telah dibuatdan di tuangkan di Pemetaan
4. Tujuan Pembelajaran yang diperlukan dicapai dari keterpaduan aneka macam mata pelajaran
5. Materi Pembelajaran  meliputi aneka macam mata pelajaran
6. Pendekatan dan Metode pembelajaran
7. Langkah Pembelajaran memuat acara Pendahuluan, Kegiatan Inti (memuat langkah pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran yang diatukan dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik  dalam tuangan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan diakhiri dengan  Kegiaan Penutup
8. Sumber dan Media yang memuat semua sumber dan media pembelajaranyang dipergunakan dalm pembelajaran
9. Penilaian, meliuti proses dan hasil mencar ilmu seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil mencar ilmu siswa.

Daftar pustaka
mamapayish-online.blogspot.com/search?q=
https://alihamdan.id/implementasi/amp/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1432966875
http://chyrun.com/implementasi-pembelajaran-tematik-terpadu-dengan-pendekatan-scientific/

similiar search: implikasi pembelajaran tematik, implementasi pembelajaran terpadu, pembelajaran tematik, pembelajaran tematik terpadu, pembelajaran tematik di SD



Sumber http://rijal09.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Implementasi/Penerapan Pembelajaran Tematik Di Sd"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel