Fungsi Dan Prinsip Bimbingan Dan Konseling
Fungsi dan Prinsip Bimbingan dan Konseling_ Bimbingan dan konseling mempunyai beberapa fungsi dan prinsip, lantas apa saja fungsi dan prinsip bimbingan dan konseling? berikut ulasannya yang sengaja kami rangkum untuk anda.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
a. Pemahaman
Yaitu membantu peerta didik atau siswa supaya memilki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, indivdu di harapakan bisa menyebarkan potensi dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan kontruktif.
b. Preventif
Yaitu upaya konselor untuk mengantisipasi aneka macam dilema yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak di alami oleh penerima didik. Melalui fungsi ini, konselor menawarkan bimbingan kepada siswa cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang sanggup di gunakan ialah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.
Beberapa dilema yang perlu di informaskan kepada para siswa dalam mencega terjadinya tingkah laris yang tidak di harapkan, di antaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obat terlarang, drop out, dan pergaulan bebas (free sec).
c. Pengembangan
Yaitu konselor berupaya untuk membuat lingkungan berguru yang aman yang mengfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel lainnya bekerja sama meluruskan dan melaksanakan aktivitas bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang sanggup di gunakan di sini ialah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karya wisata.
d. Perbaikan (Penyembuhan)
Yaitu fungsih bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian dukungan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, berguru maupun karir. Teknik yang sanggup di gunakan ialah konseling, dan remedial teaching.
e. Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menentukan kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau aktivitas studi, dan tetapkan pengusaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar forum pendidikan.
f. Adaptasi
Yaitu fungsi membantu pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan aktivitas pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan individu (siswa). Dengan memakai isu yang memadai mengenai induvidu.
Pembimbing atau konselor sanggup membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan induvidu secara tepat, baik dalam menentukan dan menyusun materi perkuliahan, menentukan metode dan proses perkuliahan, maupun mengadaptasikan materi perkuliahan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.
g. Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) supaya sanggup mengikuti keadaan secara dinamis dan konstruktif terhadap aktivitas pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang di pandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep- konsep filosofis perihal kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan dukungan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu ialah sebagai berikut:
a. Bimbingan di peruntukan bagi semua individu (guidance is for all induviduals).
prinsip ini bahwa bimbingan di berikan kepada semua individu atau penerima didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik laki-laki maupun wanita, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang dipakai dalam bimbingan yang lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
b. Bimbingan Bersifat Individualisasi.
Setiap individu bersifat unik (berbeda atau sama lainnya), dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus target dukungan ialah individu, meskipun layanan bimbingannya memakai teknik kelompok.
c. Bimbingan Menekankan hal yang Positif.
Dalam kenyataan masih ada individu yang mempunyai presepsi yang negatif terhadap bimbingan, alasannya ialah bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan bekerjsama merupakan proses dukungan yang menekan kekuatan dan kesuksesan, alasannya ialah bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, menawarkan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d. Bimbingan merupakan perjuangan bersama.
Bimbingan bukan hanya kiprah atau tanggung jawab konselor, tetapi juga kiprah guru-guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan.
Bimbingan diarahkan untuk membantu individu supaya sanggup melaksanakan pilihan dan mengambi keputusan. Bimbingan mempunyai kiprah untuk menawarkan isu dan nasehat kepada individu, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu diarahkan oleh tujuannya.
Dan bimbingan memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jonel et.al. (1970) beropini bahwa kemampuan untuk membuat pilihan secara sempurna bukan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil
keputusan.
f. Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan)
Kehidupan. Pemberian layanan bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintahan/swasta, dan masyarakat pda umumnya
bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu, mencakup aspek pribadi, sosial, pendidikan, Sumber http://rijal09.blogspot.com
Fungsi Bimbingan dan Konseling
a. Pemahaman
Yaitu membantu peerta didik atau siswa supaya memilki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, indivdu di harapakan bisa menyebarkan potensi dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan kontruktif.
b. Preventif
Yaitu upaya konselor untuk mengantisipasi aneka macam dilema yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak di alami oleh penerima didik. Melalui fungsi ini, konselor menawarkan bimbingan kepada siswa cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang sanggup di gunakan ialah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.
Beberapa dilema yang perlu di informaskan kepada para siswa dalam mencega terjadinya tingkah laris yang tidak di harapkan, di antaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obat terlarang, drop out, dan pergaulan bebas (free sec).
c. Pengembangan
Yaitu konselor berupaya untuk membuat lingkungan berguru yang aman yang mengfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel lainnya bekerja sama meluruskan dan melaksanakan aktivitas bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang sanggup di gunakan di sini ialah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karya wisata.
d. Perbaikan (Penyembuhan)
Yaitu fungsih bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian dukungan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, berguru maupun karir. Teknik yang sanggup di gunakan ialah konseling, dan remedial teaching.
e. Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menentukan kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau aktivitas studi, dan tetapkan pengusaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar forum pendidikan.
f. Adaptasi
Yaitu fungsi membantu pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan aktivitas pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan individu (siswa). Dengan memakai isu yang memadai mengenai induvidu.
Pembimbing atau konselor sanggup membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan induvidu secara tepat, baik dalam menentukan dan menyusun materi perkuliahan, menentukan metode dan proses perkuliahan, maupun mengadaptasikan materi perkuliahan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan individu.
g. Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) supaya sanggup mengikuti keadaan secara dinamis dan konstruktif terhadap aktivitas pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang di pandang sebagai fondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep- konsep filosofis perihal kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan dukungan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu ialah sebagai berikut:
a. Bimbingan di peruntukan bagi semua individu (guidance is for all induviduals).
prinsip ini bahwa bimbingan di berikan kepada semua individu atau penerima didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik laki-laki maupun wanita, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang dipakai dalam bimbingan yang lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
b. Bimbingan Bersifat Individualisasi.
Setiap individu bersifat unik (berbeda atau sama lainnya), dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus target dukungan ialah individu, meskipun layanan bimbingannya memakai teknik kelompok.
c. Bimbingan Menekankan hal yang Positif.
Dalam kenyataan masih ada individu yang mempunyai presepsi yang negatif terhadap bimbingan, alasannya ialah bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan bekerjsama merupakan proses dukungan yang menekan kekuatan dan kesuksesan, alasannya ialah bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, menawarkan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d. Bimbingan merupakan perjuangan bersama.
Bimbingan bukan hanya kiprah atau tanggung jawab konselor, tetapi juga kiprah guru-guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan.
Bimbingan diarahkan untuk membantu individu supaya sanggup melaksanakan pilihan dan mengambi keputusan. Bimbingan mempunyai kiprah untuk menawarkan isu dan nasehat kepada individu, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu diarahkan oleh tujuannya.
Dan bimbingan memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jonel et.al. (1970) beropini bahwa kemampuan untuk membuat pilihan secara sempurna bukan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil
keputusan.
f. Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan)
Kehidupan. Pemberian layanan bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintahan/swasta, dan masyarakat pda umumnya
bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu, mencakup aspek pribadi, sosial, pendidikan, Sumber http://rijal09.blogspot.com

0 Response to "Fungsi Dan Prinsip Bimbingan Dan Konseling"
Posting Komentar