iklan

Pengertian Pembelajaran Berbasis Lingkungan

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan akseptor didik memakai asas pendidikan maupun teori berguru merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. (Syaiful, 2003:61). Menurut Oemar Hamalik (2007:77) pembelajaran ialah suatu sistem artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun komponen-komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan dan pengajaran, akseptor didik dan akseptor didik, tenaga kependidikan khususnya guru, perencanaan pengajaran, taktik pengajaran, media pengajaran, dan penilaian pengajaran.

Pembelajaran berdasarkan Dimyati dan Mudjiono (2006:17) ialah acara guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk menciptakan akseptor didik berguru secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Sedangkan Coney (dalam Sagala, 2005:61) menyampaikan bahwa pembelajaran sebagai suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laris tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Berdasarkan dari teori-teori tersebut sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh guru yang telah diprogram dalam rangka membelajarkan akseptor didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan petunjuk kurikulum yang berlaku. 

B. Pengertian Lingkungan 
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, lingkungan diartikan sebagai sebuah keadaan sekitar yang menghipnotis perkembangan dan tingkah laris insan (Poerwadarminta, Pusat Bahasa Depdiknas, 2009: 526).  “Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang sanggup melaksanakan berguru atau proses perubahan tingkah laris maka daerah itu sanggup dikategorikan sebagai daerah berguru yang berarti sumber belajar, contohnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, daerah pembuangan sampah, bak ikan, dan sebagainya”. (Majid, 2009: 170).

Menurut Mulyasa (Wahyuni, 2009: 11) pendekatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan akseptor didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Dalam pembelajaran berbasis lingkungan ini, akan dibuat kelompok kecil yang akan dipakai untuk pelaksanaan penelitian


C. Pengertian Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Karjiyadi (2012) menyampaikan bahwa: “Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah pada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Lingkungan sanggup diformat maupun dipakai sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, guru sanggup mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia kasatmata akseptor didik sehingga sanggup mendorong akseptor didik menciptakan kekerabatan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari”. Menurut Mulyasa (Wahyuni, 2010: 12) pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan sanggup dilakukan dengan dua cara:
1. Membawa akseptor didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini sanggup dilakukan dengan metode karyawisata, metode derma tugas, dan lain-lain.
2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut sanggup sumber asli, menyerupai narasumber, sanggup juga sumber tiruan, menyerupai model dan gambar.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas pembelajaran berbasis lingkungan ialah pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber berguru yang membimbing akseptor didik untuk menghubungkan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari.

Proses berguru berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya, bahwa sekolah ialah dari kehidupan dan untuk kehidupan (Ecole pour la vie par lavie). Dikemukakan bahwa bawalah kehidupan ke dalam sekolah semoga kelak anak didik sanggup hidup di masyarakat.

Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya, tetapi berbeda secara gradual, ialah alam sekitar dan lingkungan. Alam sekitar meliputi segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang bersahabat letaknya, baik yang silam maupun yang akan datang, tidak terikat pada waktu dan tempat. Lingkungan ialah sesuatu yang ada di alam sekitar yang mempunyai makna dan/atau imbas tertentu kepada individu.

Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran ialah faktor kondisi kondisional yang menghipnotis tingkah laris individu dan merupakan faktor berguru yang penting.
Lingkungan belajar/ pembelajaran/ pendidikan terdiri dari berikut ini:
1. Lingkungan sosial ialah masyarakat, baik kelompok besar ataupun kecil.
2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu langsung kuat terhadap individu lainnya
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang sanggup diberdayakan sebagai sumber belajar
4. Lingkungan kultural, meliputi hasil budaya dan teknologi yang sanggup dijadikan sebagai sumber belajar, dan sanggup dijadikan faktor pendukung pengajaran (Oemar Hamalik, 2003: 194-195).

Sumber http://rijal09.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Pembelajaran Berbasis Lingkungan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel