Pengertian Kegiatan Berguru
A. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas ialah suatu proses kegiatan yang diikuti dengan terjadinya perubahan tingkah laku, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Menurut Rohani (2004) Belajar yang berhasil mesti melalui banyak sekali macam aktivitas, baik kegiatan fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah siswa giat, aktif dengan anggota badan, menciptakan sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang mempunyai kegiatan psikis (kejiwaan) adalah, bila ada jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.
Baca juga:
Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya jiwanya juga aktif, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan uraian diatas sanggup diambil pengertian kegiatan berguru ialah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan berguru guna menunjang keberhasilan proses berguru mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Aktivitas ialah suatu proses kegiatan yang diikuti dengan terjadinya perubahan tingkah laku, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Menurut Rohani (2004) Belajar yang berhasil mesti melalui banyak sekali macam aktivitas, baik kegiatan fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah siswa giat, aktif dengan anggota badan, menciptakan sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang mempunyai kegiatan psikis (kejiwaan) adalah, bila ada jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.
Baca juga:
Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya jiwanya juga aktif, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan uraian diatas sanggup diambil pengertian kegiatan berguru ialah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan berguru guna menunjang keberhasilan proses berguru mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
B. Penggolongan Aktivitas Belajar
Menurut Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2014) ada beberapa macam kegiatan/aktivitas murid antara lain:
Menurut Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2014) ada beberapa macam kegiatan/aktivitas murid antara lain:
a. Visual Activities, menyerupai membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan sebagianya.
b. Oral Activities, menyerupai menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, dan interupsi.
c. Listening Activities, menyerupai mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato.
d. Writing Activities, menyerupai menulis cerita, karangan, laporan test, angket, dan menyalin.
e. Drawing Activities, menyerupai menggambar, menciptakan grafik, peta, diagram, dan pola.
f. Motor Activities, menyerupai melaksanakan percobaan, menciptakan konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, dan memelihara binatang.
g. Mental Activities, menyerupai menginga, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.
h. Emotional Activities, menyerupai menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, dan gugup.
Belajar diharapkan adanya aktivitas, alasannya pada prinsipnya berguru ialah berbuat untuk mengubah tingkah laku, atau melaksanakan sesuatu kegiatan. Tidak ada berguru kalau tidak ada aktivitas, sehingga suatu pembelajaran akan lebih efektif bila dalam pembelajaran tersebut menyediakan kesempatan kepada siswa untuk berguru sendiri atau melaksanakan kegiatan sendiri.
C. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Menurut Slameto (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar, apa saja faktor yang mempengaruhi kegiatan berguru berdasarkan Slameto? terdapat dua garis besar yang mempengaruhi kegiatan berguru yakni faktor internal dan ekternal berikut ulasannya
1. Faktor Internal
Faktor Jasmaniah
Faktor yang tergolong faktor jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses berguru akan terganggu bila kesehatan seseorang terganggu. Demikian juga dengan cacat tubuh, siswa yang mempunyai cacat tubuh, berguru juga akan terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya siswa tersebut berguru pada forum pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu untuk memperlancar proses berguru siswa yang mempunyai keterbatasan tersebut.
Menurut Slameto (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar, apa saja faktor yang mempengaruhi kegiatan berguru berdasarkan Slameto? terdapat dua garis besar yang mempengaruhi kegiatan berguru yakni faktor internal dan ekternal berikut ulasannya
1. Faktor Internal
Faktor Jasmaniah
Faktor yang tergolong faktor jasmaniah yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses berguru akan terganggu bila kesehatan seseorang terganggu. Demikian juga dengan cacat tubuh, siswa yang mempunyai cacat tubuh, berguru juga akan terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya siswa tersebut berguru pada forum pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu untuk memperlancar proses berguru siswa yang mempunyai keterbatasan tersebut.
Faktor Psikologis
Faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yaitu antara lain; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif dan kematangan. Psikologis sangat mempengaruhi dalam proses berguru siswa. Psikologis yang terganggu akan menjadikan hasil berguru siswa kurang optimal.
Faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yaitu antara lain; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif dan kematangan. Psikologis sangat mempengaruhi dalam proses berguru siswa. Psikologis yang terganggu akan menjadikan hasil berguru siswa kurang optimal.
Faktor Kelelahan
Kelelahan sanggup dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan kondisi tubuh yang lemah dan kurang bersemangat. Kelelahan jasmani terlihat dari anggota tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Kelelahan rohani sanggup dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu menjadi hilang. Kelelahan rohani lebih cenderung pada psikis seseorang.
Kelelahan sanggup dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan kondisi tubuh yang lemah dan kurang bersemangat. Kelelahan jasmani terlihat dari anggota tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Kelelahan rohani sanggup dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu menjadi hilang. Kelelahan rohani lebih cenderung pada psikis seseorang.
2. Faktor Eksternal
Faktor Keluarga
Siswa yang berguru akan mendapatkan efek dari keluarga berupa; cara orang renta mendidik, korelasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor keluarga merupakan faktor pertama dan utama yang membentuk kepribadian siswa di sekolah.
Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi berguru ini meliputi metode mengajar, kurikulum, korelasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung serta kiprah rumah. Lingkungan sekolah yang mendukung proses berguru ialah lingkungan yang aman dan nyaman untuk proses belajar.
Faktor sekolah yang mempengaruhi berguru ini meliputi metode mengajar, kurikulum, korelasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung serta kiprah rumah. Lingkungan sekolah yang mendukung proses berguru ialah lingkungan yang aman dan nyaman untuk proses belajar.
Faktor MasyarakatMasyarakat merupakan faktor ektern yang juga kuat terhadap berguru siswa. Pengaruh ini terjadi lantaran keberadaan siswa dalam masyarakat. Masyarakat membentuk sikap dan kebiasaan siswa. Lingkungan masyarakat yang baik akan membentuk kepribadian yang penuh kerja keras.
Untuk mengetahui kegiatan berguru siswa, perlu diadakan suatu penilaian. Penilaian sanggup diadakan setiap dikala selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Alat yang dipakai untuk mengukur kegiatan berguru siswa yaitu dengan memakai lembar observasi kegiatan berguru siswa. PENGERTIAN AKTIVITAS BELAJAR
Sumber http://rijal09.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Kegiatan Berguru"
Posting Komentar