iklan

Pengertian Gambaran Dan Interpretasi Gambaran Dan Unsur-Unsur Interpretasi Citra

Pengertian Citra dan Interpretasi Citra dan Unsur-unsur Interpretasi Citra

Pengertian Citra dan Interpretasi Citra dan Unsur-unsur Interpretasi Citra

Halo, Sahabat Kritis, dalama rtikel kali ini, kita akan membahas mengenai Pengertian Citra dan Interpretasi Citra dan Unsur-unsur Interpretasi Citra. dalam pembuatan peta, kita juga perlu mengerti isi dari peta tersebut, data peta terdapat macam macam, salah satunya citra, gambaran membutuhkan keahlian khusus dalam membaca isi maksud dari gambaran tersebut. Apa itu citra? dan apakah cara atau teknik dalam membaca citra?. kita simak artikel dibawah.

Pengertian Citra

Pengertian dari gambaran yaitu gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lain. Atau gambaran obyek sebagai hasil pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau cermin terhadap obyek.

Macam-macam Citra

Citra mempunyai banyak sekali macamnya, seperti:

Citra Foto

Citra foto yaitu gambaran suatu obyek yang dibentuk dari pesawat udara atau satelit dengan memakai sensor kamera. Berikut macam-macam gambaran foto, yakni:

  • Berdasarkan arah sumbu kamera
  1. Foto vertical kalau posisi sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
  2. Foto condong kalau posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi membentuk sudut lebih dari 10º. (Agak condong / Low Ablique : apabila cakrawala tidak tergambar pada foto dan Sangat condong / high ablique : kalau pada foto tampak cakrawala)
  3. Foto konvergen : dua foto agak condong menggambarkan obyek atau kawasan yang sama tetapi arah sumbunya konvergen atau cenderung bertemu.
 
  • Berdasarkan wahananya / alat Bantu dimana sensor diletakkan
  1. Foto udara yaitu foto yang dibentuk dari pesawat udara atau balon.
  2. Foto satelit yaitu foto yang dibentuk dari satelit atau foto orbital.
  3. Foto Terestorial (foto darat)
Foto dibentuk pada satu titik di darat, di lereng, menara, pohon atau jembatan

  • Berdasarkan warna yang digunakan
  1. Foto berwarna asli, warna obyek sama dengan warna foto. Misalnya : hutan berwarna hijau, bahari berwarna biru.
  2. Foto berwarna tidak asli, warna obyek tidak sama warna foto, biasanya pemotretannya memakai warna infra merah sehingga warna pemotretannya tidak sama dengan warna obyek yang dipotret sebagai akhir pemantulan sinar infra merah oleh obyek yang difoto.
  3. Foto hitam putih obyek foto hanya kelihatan hitam dan putih saja.
 
  • Berdasarkan spectrum elektromagnetiknya
  1. Foto infra merah orisinil yaitu foto yang pembuatannya memakai proses spectrum infra merah. Dekat dengan panjang gelombang 0,9-1,2 mikrometer. Infra merah sanggup mencapai bab dalam daun sehingga baik untuk mendeteksi banyak sekali jenis tumbuhan termasuk yang sehat atau sakit.
  2. Foto infra merah modifikasi, foto yang proses pembuatannya memakai modifikasi antara spectrum infra merah akrab dengan spectrum tampak pada jalan masuk merah dan jalan masuk hijau. Obyek yang difoto tidak segelap dengan infra merah sehingga sanggup dibedakan dengan air.
  3. Foto Ultraviolet foto yang pembuatannya memakai spectrum ultraviolet dekat. Panjang gelombang 0,29 mikrometer sangat baik mendeteksi tumpahan minyak dilaut, batuan kapur, jalan aspal dan membedakan atap logam yang tidak dicat
  4. Foto pankromatik foto yang pembuatannya memakai semua spectrum mulai dari sinar merah hingga sinar ungu. Kepekaan film sama dengan mata manusia. Baik untuk mendeteksi pencemaran air penyebaran air tanah permukaan kerusakan banjir.
  5. Foto Ortokromatik foto yang pembuatannya memakai spektrum sinar biru hingga hijau (0,4-0,56 mikrometer). Obyek tampak jelas, bermanfaat studi pantai lantaran mempunyai film yang peka obyek di bawah air, sangat baik untuk survey vegetasi lantaran daun hijau tergambar dengan kontras.
 
  • Berdasarkan jenis kamera yang digerakkan
  1. Foto tunggal : dengan kamera tunggal, kawasan liputan hanya tergambar satu lembar foto.
  2. Jamak : Beberapa foto, dibentuk ketika yang sama, liputan yang sama juga. Foto Jamak dibedakan menjadi:
  1. Foto Multispektral : Beberapa foto untuk kawasan sama dengan beberapa kamera atau satu kamera dengan beberapa lensa. Lensa dengan grup band (saluran) yang berbeda.
  2. Foto dengan kamera ganda : pemotretan suatu kawasan dengan beberapa kamera dan film yang berbeda pula. Misalnya pankromatik dan infra merah.
  3. Sudut kamera ganda : Bagian tengah kamera vertical, tepi kamera condong.

Citra Non Foto

Citra Non Foto yaitu gambaran yang diperoleh dari sensor bukan kamera atau gambaran yang pemotretannya dari luar angkasa melalui satelit, berikut merupakan gambaran non foto, yakni:

  • Berdasarkan spektrum elektromagnetik
  1. Citra infra merah yaitu gambaran yang dibentuk dengan spectrum infra merah termal. Penginderaan ini menurut atas perbedaan suhu obyek dan beda daya yang dipancarkan oleh obyek. Sehingga obyek sanggup dibedakan menurut tingkat kecerahan atau rona dan perbedaan warna.
  2. Citra radar dan gambaran gelombang mikro yaitu gambaran yang dibentuk dengan spetrum gelombang mikro. Citra radar memakai sistem aktif atau tenaga buatan sedangkan gambaran mikro dengan memakai sistem pasif atau tenaga alamiah.
 
  • Berdasarkan sensornya
  1. Citra tunggal yaitu gambaran yang dibentuk degan penggunaan sensor tunggal dengan jalan masuk lebar.
  2. Citra Multispektral yaitu gambaran yagn dibentuk dengan penggunaan sensor jamak dengan jalan masuk sempit. Terdiri dari :  Citra RBV (Return Beam Vidicom), Sensornya kamera risikonya tidak dalam bentuk foto kamera detektornya non film dan prosesnya non foto grafik dan Citra MSS (Multi Spektral Scanner), Sensornya spectrum tampak atau spectrum infra merah thermal.

  • Berdasarkan Wahananya
  1. Citra dirgantara yaitu gambaran yang diperoleh dengan memakai wahana yag beroperasi di udara atau dirgantara. Misalnya gambaran infra merah, radar dan MSS (Multi Spectral Scenner). Disebut juga : AIRBONE IMAGE.
  2. Citra satelit gambaran yang diperoleh menurut pengamatan dari satelit : Satelit / Spaceborne Image) Misal :
  1. Citra satelit untuk penginderaan planet : Citra Viking, Cassini, Tanger, Luna, Venera,dll
  2. Citra penginderaan cuaca : NOAA, METEOR
  3. Citra penginderaan sumber daya alam.misalnya : SPOT, LANDSAT, SOYUZ
  4. Citra penginderaan bahari : SEASAT, MOS

Interpretasi Citra

Pengertian dari interpretasi gambaran yaitu perbuatan untuk mengkaji foto udara atau gambaran satelit dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut.

Alat yang dipakai untuk Intrepretasi Citra

Untuk pengamatan atau mengkaji foto udara maupun setelit sanggup memakai alat pengamat Nonstereoskopik yang berupa lensa pembesar yang paling sederhana hingga yang rumit. Sedangkan yang berupa stereoskopik sanggup dipakai untuk pengematan tiga dimensi.

Tahap-tahap Interpretasi Citra

  1. Tahap Deteksi, Tahap melihat dan menemukan obyek atau elemen pada foto. Tahap ini bekerjasama dengan jenis obyek, skala, kualitas foto.
  2. Tahap pengenalan dan indentifikasi, sering disebut tahap pembacaan foto atau mengeja foto yakni penjabaran obyek yang pribadi tampak menurut pengetahuan local / pengetahuan tertentu.
  3. Tahap Analisis, Merupakan proses seluruh interpretasi gambaran atau proses untuk merujuk kelompok-kelompok obyek yang mempunyai kekhususan sendiri.
  4. Deduksi, Merupakan proses yang didasarkan pada bukti-bukti yang mengarah ke satu titik. Tahap deduksi ini untuk menelurkan hipotesa kerja.

Pengenalan Obyek dalam Interpretasi Citra

Dalam Interpretasi Citra khususnya dalam identifikasi ada 3 ciri utama yang sanggup dikenali yaitu :

Ciri Spektral

Ciri spektral yaitu ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan obyek. ciri spectral berkaitan dengan karakteristik benda atau besar kecilnya daya pantul gelombang elektromagnetik. Yang termasuk cirri spectral yaitu rona dan warna.

Ciri Spasial (Ciri keruangan)

Ciri spasial atau keruangan yaitu ciri yang berkaitan dengan titik, garis dan bidang (luaran) yang mencakup : bentuk, ukuran, bayangan, pola tekstur, assosiasi dan situs.

Ciri Temporal

Ciri temporal yaitu ciri yang terkait dengan umur benda atau ketika perekaman. Contohnya : Jagung sulit dibedakan dengan tebu pada umur dibawah satu tahun dan Air keruh pada isu terkini hujan tampak gelap dan tampak terang pada isu terkini kemarau.

Unsur-unsur Interpretasi Citra

Berikut merupakan umsur umsur interpretasi citra, yakni:

Rona dan Warna

Rona yaitu suatu tingkatan kegelapan atau kecerahan suatu obyek yang tergambar pada gambaran atau tingkatan pada warna hitam kemudian berangsur-angsur putih. Rona disebut pula densitas lantaran memperlihatkan kemampuan benda dalam memantulkan cahaya atau gelombang. Rona terjadi lantaran tiap obyek mempunyai kemampuan / karakteristik sendiri-sendiri dalam memantulkan cahaya yang mengenalnya. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan semakin cerah warna suatu obyek dan semakin sedikit sinar yang dipantulkan semakin gelap gambar yang tampak pada citra. Warna yaitu wujud yang tampak oleh mata dengan memakai spectrum yang lebih sempit dari spectrum tampak, contohnya obyek tampak hijau bila memantulkan panjang gelombang (spectrum) dengan panjang 0,5 μm – 0,6 μm, warna biru bila benda memantulkan spectrum dengan panjang gelombang 0,4 μm – 0,5 μm. Rona dan warna sangat tergantung pada hal-hal berikut :
  1. Karakteristik obyek sanggup berupa permuakaan yang berangasan atau halus, kering atau basah.
  2. Bahan yang dipakai pembuatan film
  3. Pemrosesan imulsi sanggup dibentuk redup, cerah dan gelap
  4. Keadaan cuaca
  5. Letak obyek / lokasi obyek
  6. Waktu pemotretan
 

Bentuk

Bentuk merupakan atribut yang terang sehingga banyak obyek yang sanggup dikenali menurut bentuknya saja. Contoh pengenalan obyek berdasarkan  bentuk yaitu sebagai berikut :
  1. Gedung sekolah biasanya berbentuk aksara L atau aksara U serta bentuk empat persegi panjang.
  2. Tajuk pohon palma (kelapa, aren, nipa, lontar dan lain-lain) berbentuk bintang pohon pinus berbentuk kerucut, bamboo berbentuk bulu-bulu.
  3. Gunung berapi berbentuk kerucut, kipas alluvial berupa segitiga yang alasnya cembung.
  4. Batuan resisten berbentuk berangasan dengan lereng terjal.
  5. Meander yang terpotong sanggup dikenali sebagai kawasan yang rendah yang berbentuk tapal kuda.
 

Ukuran

Ukuran yang kita maskudkan disini termasuk jarak, tinggi lereng dan isi. Ukuran diperoleh dari gambaran harus dilihat sesuai dengan skalanya. Misalnya :
  1. Lapangan sepak bola berukuran 110 x 80 meter, lapangan tennis sekitar 30 x 15 meter, lapangan badminton sekitar 15 x 8 meter.
  2. Rumah tempat tinggal pada umumnya lebih kecil dari pada ukuran sekolah atau gedung perkantoran.
 

Tekstur

Tekstur yaitu perbedaan rona pada obyek-obyek yang kecil sehingga sulit untuk dibedakan satu persatu. Oleh alasannya yaitu itu tekstur dinyatakan dengan kelompok; kasar, halus dan belang-belang, contohnya tumbuhan padi bertekstur halus , tumbuhan tebu bertekstur berangasan dan lain-lain.

Pola

Pola atau keteraturan suatu tanda-tanda pada suatu ruang. Pola memperlihatkan sifat atau cirri khusus dari benda buatan insan dan obyek-obyek alamiah ibarat berikut ini :
  1. Obyek buatan insan berupa pemukiman transmigrasi atau komplek perumahan glamor polanya teratur, tetapi pemukiman biasanya polanya tidak teratur.
  2. Tanaman perkebunan seperti, kopi, karet, kelapa sawit gampang dikenali lantaran polanya teratur, dilihat dalam jarak antar tanaman, pola larik, dan lain-lain. Sedangkan hutan atau belukar sukar dikenali lantaran polanya yang tidak beraturan.
 

Bayangan

Bayangan yaitu suatu benda atau obyek yang bergambar dalam gambaran sanggup pula dikenali dari bayangan benda tersebut contohnya cerobong asap pabrik, menara, kolam penampungan air yang tinggi, gawang sepak bola, tembok stadion dan lain-lain.

Situs atau tapak

Situs atau tapak yaitu letak suatu benda terhadap benda lain di sekitarnya.  Misalnya situs pemukiman umumnya di sepanjang ifir beting patai, situs tumbuhan tebu pada sawah irigasi, situs gawang di tengah garis belakang lapangan sepak bola, situs nipah di lahan lembap dan lain-lain.

Assosiasi

Assosiasi yaitu korelasi atau keterkaitan antara suatu benda dengan benda lainnya.  Dengan keterkaitan ini sanggup dikenali suatu obyek yang biasanya bekerjasama dengan keberadaan obyek lainya.

Konvergensi Bukti

Konvergensi bukti yaitu penggunaan beberapa unsure interprestasi gambaran sehingga lingkungannya menjadi semakin menyempit ke arah satu kesimpulan.  Contoh, flora dengan tajuk berbentuk bintang, pohon tersebut terang berupa pohon palma.  Mungkin pohon tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, nipah, enau, atau sagu.  Agar sanggup memperlihatkan suatu kesimpulanyang jelas, dalam menginterprestasi, gambaran tersebut perlu dilengkapi dengan unsur lain

Menentukan atau Menghitung Skala Foto Udara

Berikut merupakan memilih atau menghitung skala foto udara, yakni:
S = F / H
dimana:
S = Skala Foto
F =  Panjang focus kamera
H = Tinggi terbang diatas medan

Pemanfaatan Penginderaan Jauh

Pemanfaatan dan hasil penginderaan jauh sanggup dipakai untuk mengetahui kondisi lingkungan, inventarisasi sumber daya alam, dan adanya perubahan muka bumi.  Misalnya, adanya petaka (letusan gunung api dan banjir), penebangan hutan, perkebunan, pemukiman, dan sebagainya. Di samping itu, pemanfaatan penginderaan jauh sanggup dipakai sebagai berikut.

Dalam bidang geologi, geodesi, dan lingkungan

Bidang geologi, geodesi, dan lingkungan data tersebut diperoleh dari satelit sumber daya alam : Landsat, Geosat, dan SPOT, berikut pemanfaatannya:
  1. Pemetaan permulaan, disamping pemotretan dengan pesawat terbang serta mempunyai kegunaan untuk SIG atau GIS (Sistem Informasi Geografi atau Geografic Informationa System).
  2. Menentukan struktur geologi dan macamnya
  3. Pemantauan kawasan tragedi (kebakaran, gempa bumi banjir, dan lain-lain) dan pemantauan debu vulkanik
  4. Pemantauan di bidang pertanahan dan militer
  5. Pemantauan pencemaran bahari dan lapisan minyak bumi
  6. Pemantauan distribusi sumber daya alam. Misalnya
  • Hutan (Lokasi, macam, kepadatan, dan kerusakannya)
  • Bahan tambang emas, uranium, minyak bumi, batubara, nikel, dan bermacam-macam kekayaan laut.
 

Dalam bidang hidrologi 

BIdang hidrologi dilaksanakan oleh satelit, Landasan atau RS, dan SPOT, dalam bidang hidrologi, yakni pemanfaatannya:
  1. Pemantauan luas kawasan dan kekuatan banjir
  2. Pemantauan kawasan anutan sungai dan pemeliharaan sungai
  3. Pemetaan sungai dan penelitian pengendapan sungai

Dalam bidang Oceonografi

BIdang oceonografi oleh satelit Seaset, berikut pemanfaatannya:
  1. Pengamatan sifat fisis laut, contohnya kadar garam.
  2. Pengamatan pasang-naik surut dan gelombang laut.  Misalnya tinggi gelombang dan arahnya.
  3. Mencari lokasi suhu permukaan
  4. Penelitian perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi

Dalam bidang Meteorogi

Bidang meteorolgi oleh satelit Meteosat, NOAA, berikut pemanfaatannya:
  1. Mengamati sistem atau pola angin permukaan
  2. Pengumpulan data meteorology dan data klimatologi
  3. Pengamatan iklim suatu kawasan dengan pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara
  4. Untuk membantu menganalisis dan prakiraan cuaca

Dalam bidang pertanian

Bidang pertanian oleh Landsat, berikut pemanfaatannya:
  1. Perkiraan awal isu terkini tanam
  2. Perkiraan hasil tanam
  3. Pemanfaatan tata guna tanah pertanian
  4. Pengelolaan pertanian dan perkebunan

Identifikasi Unsur Geografi pada Citra

Berikut merupakan identifikasi unsur geografi pada citra, yakni:

Bentang Budaya

Berikut merupakan referensi bentang budaya, yakni:
  • Jalan
  1. Tekstur halus
  2. Rona berbeda terang terhadap sekitarnya dan umumnya cerah
  3. Bentuk memanjang dengan lebar seragam dan relatif lurus
  4. Simpang jalan pada umumnya tegak lurus atau mendekati tegak lurus
 
  • Jalan Kereta Api
  1. Belokan atau tikungan melengkung
  2. Kadang tampak gerbong kereta api
  3. Menyeruapai jalan tetapi percabangannya runcing
  4. Lebih datar daripada jalan
 
  • Stasiun Kereta Api
  1. Bangunan rumah terpisah dari rumah lain
  2. Bagi stasiun besar ada rel kereta api yang hilang di satu sisi rumah dan timbul di sisi lain
  3. Berasosiasi dengan percabangan rel kereta api dan tampak gerbong kereta api
 
  • Lapangan sepak bola
  1. Tekstur halus
  2. Rona cerah oleh rumput
  3. Bentuk segi empat ukuran 100 x 80 m
  4. Berasosiasi dengan gawang
 
  • Jembatan
  1. Ada lembah sungai/saluran irigasi yang menyilang jalan
  2. Ada bayangan yang di jelaskan oleh beda tinggi antara jembatan dan sungai
  3. Tubuh jembatan pada umumnya sempit daripada badan jalan

Bentangan Alam

Berikut merupakan referensi dari bentangan alam, yakni:
  • Tanaman padi
  1. Tekstur halus seragam
  2. Terletak pada sawah
  3. Rona gelap pada usia muda, abu-abu pada umur 2 bulan, dan cerah pada siap panen

  • Tanaman tebu
  1. Tekstur lebih berangasan dari pada padi dan tampak jalur larikannya
  2. Rona dan tekstur seragam bentangan kawasan yang cukup luas

  • Kebun Kelapa
  1. Rona Cerah
  2. Tinggi mencapai 15 m
  3. Tajuk pohon terang berbentuk bintang
  4. Pola teratur dengan jarak + 10 m
  5. Di tanam di tanah yang gampang meresapkan air

  • Sungai
  1. Warna permukaan air seragam
  2. Air jernih berwarna cerah, air kotor berwarna gelap

  • Dataran Banjir
  1. Permukaan rata dan letaknya lebih rendah, kadang di semua Oxbow lake
  2. Tampak sungainya meskipun kadang jauh
  3. Rona seragam atau tidak seragam
  4. Digunakan untuk pertanian

Sekian artikel mengenai Pengertian Citra dan Interpretasi Citra dan Unsur-unsur Interpretasi Citra. dijelaskan dengan detail mengenai pengertian citra, macam macam citra, pengertian interpretasi citra, pemanfaatan interpretasi citra, unsur unsur citra, menghitung skala citra, dan identifikasi obyek dengan citra. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Sumber http://ruangterkritis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Gambaran Dan Interpretasi Gambaran Dan Unsur-Unsur Interpretasi Citra"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel