Mengapa Bersepeda Sanggup Menyebabkan Gangguan Ereksi Pada Laki-Laki

Semua pria mengedarai sepeda berisiko menderita disfungsi ereksi atau gangguan terhadap ereksi p3enis. Dikutif dari wekipedia Ereksi p3enis adalah (penile erection, erection = penegakan) membesar dan menegangnya p3enis. Ereksi merupakan kejadian yang menjadi prasyarat berhasilnya kopulasi atau hubungan secual pada manusia dan hewan yang mempunyai p3enis atau hemip3enis (mamalia dan reptilia). Oleh lantaran itu mereka harus mempertimbangkan untuk berhenti bersepeda kalau masih ingin menikmati sec. Menderita disfungsi ereksi akhir kegemarannya bersepeda, menurut hasil test menyatakan pemikiran darah menuju ke p3enis sangat sedikit, jadinya alat kelamin tidak bisa ber-ereksi dengan berpengaruh untuk bisa melaksanakan kekerabatan sec. 

Menderita disfungsi ereksi akhir kegemarannya bersepeda. pasiennya kebanyakan mengalami gangguan ereksi, beberapa diantaranya para penggemar olahraga bersepeda, untuk menguji kekerabatan antara bersepeda dan gangguan ereksi. Hasil risetnya menunjukkan, atlet olah raga bersepeda atau para penggemar fanatik olahraga bersepeda, berisiko menderita gangguan ereksi ketimbang atlet atau pria yang tidak melaksanakan olahraga ini. Para pengendara sepeda tersebut umumnya mengeluh: Mengalami dilema ketika kencing, gangguan ereksi, dan mati rasa di sekitar pangkal paha. tetapi ada penenlitian juga Bukan olahraga bersepeda yang mengakibatkan gangguan ereksi tapi tempat duduknya. 

Jika selama berjam-jam duduk di atas tempat duduk sepeda yang keras,  pria bisa menderita gangguan ereksi.  karena hal itu akan memampatkan pemikiran darah pada tubuh manusia, di tempat yang dikenal sebagai perineum. merupakan tempat antara anus dan scrotum (kantung t3st1s). Tekanan tubuh dikala kita duduk di atas sepeda sanggup menimbulkan masalah. Laki-laki sanggup menggencet pembuluh darah vital dan urat-urat syaraf -- yang dibutuhkan supaya fungsi secual-nya berjalan normal. Dengan duduk di atas tempat duduk sepeda yang keras dalam jangka waktu cukup lama. 

Tidak setiap pengendara sepeda mengalami gangguan ereksi, menyerupai halnya tidak setiap perokok menderita kanker paru-paru. Ukuran dan bentuk tempat duduk sepeda merupakan faktor risiko. Bisa dipastikan, tempat duduk yang keras, tanpa alas yang memadai akan mengganggu pemikiran darah menuju p3enis, dibandingkan tempat duduk dengan disain dan alas yang tepat. Faktor risiko lain bagi para pengendara sepeda ialah kelebihan berat badan, mempunyai pinggul lebar dibandingkan rata-rata dan posisi tubuh yang terlalu condong ke depan pada dikala bersepeda. Semuanya menawarkan tekanan ekstra pada tempat antara anus dan scrotum atau yang disebut dengan perineum, dan menjadikan gangguan fungsi secual.
 

Sumber http://wanenoor.blogspot.com/

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: