iklan

Macam-Macam Perhitungan Kimia



Berikut Ada beberapa pembahasan aturan yang mendasari hitungan kimia, yaitu:

1. Hukum Kekekalan Massa

“Massa total zat sebelum dan sehabis reaksi yaitu sama.”
Dikemukakan oleh Antonie Lauren Lavoisier, orang Perancis, pada tahun 1789.

2. Hukum Perbandingan Tetap

“Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa tetap.”
Dikemukkaan oleh Joseph Louis Proust orang Perancis pada tahun 1799.

Misalnya dalam senyawa XaYb maka perbandingan massa unsur X dan unsur Y dalam senyawa itu adalah:
            (a(ArX)) : (b(ArY)

Jadi perbandingan H dan O dalam senyawa H2O
            2 Ar H : 1 Ar O
            2 x 1    : 1 x 16 => 2 : 16
                     1 : 8

3. Hukum Perbandingan Berganda/Kelipatan Perbandingan

“Bila 2 unsur sanggup membentuk satu senyawa atau lebih, maka perbandingan massa unsur pertama yang bersenyawa dengan unsur yang lain yang tertentu massanya merupakan bilangan yang gampang dan sederhana/bulat.”
Hukum ini dikemukakan oleh John Dalton, orang Inggris pada kala ke-19.

Contoh soal 5:
Fe sanggup membentuk senyawa FeO dan Fe2O3,
tentukan perbandingan O untuk Fe yang tetap!

Jawab: Hitung O pada tiap senyawa FeO dan Fe2O3

FeO    = (Ar ÎŁO/Ar ÎŁFe) x Ar Fe
= 16/56 x 56
= 16

Fe2O3  = (3Ar ÎŁO/2Ar ÎŁFe) x Ar Fe
           = (3 x 16/2 x 56) x 56
           = 24
Sehingga perbandingan O yaitu 16 : 24 atau 2 : 3

Contoh soal 6.
Coba hitunglah perbandingan O pada senyawa nitrogen: N2O, NO, N2O3, N2O4, N2O5!!!! (N=14; O=16)


4. Hukum Avogadro wacana Gas

“Gas-gas yang volumenya sama, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
Hukum ini dikemukakan oleh Amedeo Avogaro (orang Italia) pada tahun 1811.

Bila gas dengan jumlah molekul/atom sama memiliki jumlah mol yang sama pula, maka sanggup diartikan pula pada suhu dan tekanan yang sama: gas-gas yang sama maka jumlah mol-nya sama.
Misal pada reaksi
            N2(g) + 3H2(g) Ă  2NH3(g)
Maka perbandingan:
            N2(g)      :           H2(g)      :           NH3(g)
            1l                      3l                    2l
            1 mol              3 mol              2 mol
            n molekul       3n molekul    2 n molekul

5. Hukum Gay-Lussac wacana Gas

“Perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan mol gas tersebut”.

Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Gay-Lussac pada tahun 1808.

Contoh soal 7:
Untuk memilih Mr suatu gas X, maka sebuah tabung diisi gas nitrogen (Mr N2 = 28). Berat tabung bertambah 4,2 gram. Kemudian gas nitrogen dikeluarkan dan tabung lalu diisi gas X pada kondisi yang sama, ternyata berat tabung bertambah 4,8 gram, tentukan Mr X.


Jawab:
Mol gas N2 = (berat N2/ N2) x 1 mol
                              = (4,2 g/28 g) x 1 mol
                              = 0,15 mol

Karena memakai tabung yang sama berarti volume gas X dan N2 sama, sehingga mol-nya juga akan sama.
            Mol N2 = mol X
            0,15      = (berat X/ Mr X)
            0,15      = 4,8/ Mr X
            Mr X     = 4,8/0,15
                                    = 32

2.6.6. Hukum Boyle – Gay-Lussac
Dalam suatu reaksi kimia untuk setiap gas yang diukur pada jumlah mol yang tetap berlaku:
                       
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
T = suhu (Kelvin)
Atau sanggup ditulis:

              
Untuk perhitungan volume gas pada P dan T tertentu maka P1, V1 dan T1 yaitu tekanan, volume dan suhu 1 mol pada keadaan standar. Makara harga P1V1/T1 besarnya tetap, yaitu
0,08205 l atm/K mol
Besaran ini disebut konstanta gas universal, dan disingkat dengan R, sehingga volume 1 mol gas pada P atm dan T adalah 



           
Volume n mol gas pada P atm dan T dengan demikian adalah:

           

Sumber http://menurutkimia.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Macam-Macam Perhitungan Kimia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel