Ibu Hari Raya
Katakan padanya, kalau saya merindukannya berseteru bersama verbal mulut penuh yang berusaha melumat ketupat hari raya sehabis shalat idul fitri
Aku mohon jelaskan padanya, saya tak menginginkan apa apa kecuali saya akan menjamin kehidupan masa renta nya nanti, membuatnya hening dalam kondisi tanpa pekerjaan alasannya ialah mungkin ketika itu beliau duduk di bangku goyang sepuhnya dilantai dua.
Aku ucapkan sekali lagi, sampaikan padanya, bila saya selalu ingin bersamanya, saya rindu untuk pulang, melihatnya menuruni anak tangga untuk menemui anak wanita satu satunya yang keras kepalanya tiada tara
Kau mengerti? Aku ingin pukulah saya kali ini, kenapa saya sekeras ini, kenapa saya segigih ini untuk kemauanku, dan ku mohon tanganmu yang akan memukulku telah kamu lengkapi dengan sebuah jimat semoga saya bisa merubah dirku untuk selanjutnya.
Dan karam kan saya di antara bait bait yang kamu tulis, kemudian suruhlah saya menelan pil yang kamu larutkan dalam segelas kepahitan kehidupan.
Karena lebaran ini, sepahit empedu, bahkan gula pun tak bisa menjadi penetral antara saya dan dia, saya tahu Tuhan akan menghukumku di suatu malam yang jelalatan, dan melihatku sehabis kebodohanku ditelanjang bulatkan
-aku rindu dia, orang yang saya panggil dengan sebutan mama-
0 Response to "Ibu Hari Raya"
Posting Komentar