Carwaka
Carwaka merupakan salah satu filsafat yang tidak mengakui otoritas Weda, oleh alasannya yaitu itu Carwaka digolongkan kedalam kelompok Nastika. Untuk lebih gampang memahami saya akan menjelaskan dari arti, faham, metafisika, epistimologi dari Carwaka
1. ARTI CARWAKA
Carwaka berasal dari kata Caru dan Vak. Caru disini berarti manis, sedangkan Vak berarti ujaran. Carwaka berarti pengecap elok yang bermakna kenikmatan duniawi yang menjadi tujuan tertinggi dari filsafat Carwaka ini. Carwaka juga sanggup dikatakan sebagai faham yang menginginkan segala sesuatunya bersifat menyenangkan seluruh indriya- indriya yang ada. Makna ini mengandung indikasi orang kebanyakan yang secara implisit, berarti seseorang yang mempunyai selera rendah.
Carwaka disebut juga Lokayata yang mempunyai arti seseorang yang berjalan dijalan keduniawian, menjalankan segala nafsu indriya, cita-cita duniawi. Selain itu Carwaka disebut juga Nastika Siromani yang mengandung arti orang yang tidak sopan, nakal, seseorang yang hanya memenuhi cita-cita duniawi semata.
2. FAHAM CARWAKA
Pendiri filsafat Carwaka ialah Bhagavan Wrhaspati, dengan pemfokusan pengajaran pada aspek material sebagai tujuan hidup tertingi dan tidak percaya akan adanya kehidupan di akhirat. Tradisi yang dikembangkan Carwaka yaitu Heterodoks, Atheisme, materialistic.
Faham Carwaka Bersifat Atheis
Carwaka menganut faham atheis dikarnakan faham Carwaka memandang eksistensi Tuhan hanya merupakan mitos belaka. Itu dikarnakan dalam fahan Carwaka segala sesuatunya harus positif sanggup dirasakan, dilihat oleh indriya – indriya. Tuhan tidaka sanggup dilihat pribadi oleh mata maka dari itu filsafat Carwaka menganggap Tuhan sebagai mitos. Maka dari tiu Carwaka menyampaikan dunia ini bakan dari Tuhan. Bahkan tindakan para pendeta yang menuntaskan ritual dipandang sebagai hal yang membodohkan, membodohkan masyarakat, dan meletakkan iktikad pada eksistensi Weda diabaikan.
Faham Carwaka Bersifat Materialistik
Filsafat Carwaka dikatakan materialistic dikarnakan hanya mementingkan kenikmatan duniawi, sehingga diistilahkan juga sebagai hendonisme maknanya identic dengan pemenuhan kenikmatan duniawi. Fahan filsafat Carwaka juga dikatakan faham naturalistic yang artinya pandangan filosofis yang menunjukkan peranan kepada alam sekitar, yang posisinya pada roh dan adikodrati.
3. METAFISIKA CARWAKA
Dalam filsafat Carwaka dunia material dibuat oleh empat Bhuta yakni udara, air, api dan tanah, dikarnakan elemen – elemen ini diketahui insan melalui indriya. Alam semesta dan makhluk hidup pun terbentuk dari empat elemen – elemet tersebut. Sesuai sifat dari masing – masing element, maka mereka juga mempunyai kesadaran
4. EPISTIMOLOGI CARWAKA
Kesadaran itu diibaratkan air ludah merah yang terjadi dari hasil campuran danm kunyahan daun sirih, pinang, dan kapur, yang sebelumnya mempunyai sifatnya tersendiri. Demikian halnya dengan element – element badan makhluk hidup, apabila dikombinasikan bersama – sama dengan suatu cara tertentu menyebabkan munculnya badan yang memilki kesadaran. Kesadaran tersebut bukanlah roh, dikarnakan tidak ada bukti – bukti. Kesadaran tersebut akan hilang seiring dengan badan yang telah hancur. Ketika insan meninggal tidak ada sesuatu apapun yang tertinggal untuk dinikmati sebagai konsekuensi tindakan dimasa yang akan dating. Artinya Carwaka tidak mempercayai kehidupan sehabis kematian. Satu – satunya sumber yang valid yaitu persepsi
0 Response to "Carwaka"
Posting Komentar