iklan

Sistem Reproduksi

Salam Dunia Pendidikan......


PENDAHULUAN

Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu gres dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
1. Repoduksi asecual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu gres tanpa melaksanakan peleburan sel kelamin.
2. Reproduksi secual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.


REPRODUKSI ASEKSUAL/VEGETATIF

Individu gres (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi asecual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
Reproduksi asecual sanggup dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif

1.
Fisi
Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua pecahan yang sama.
Contoh :
- Pada pembelahan sel bakteri.
- Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini disebut skizogoni, sel yang mengalami skizogoni disebut skizon.
 
2.
Pembentukan spora
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang kala juga dihasilkan oleh bakteri.
3.
Pembentukan tunas
Organisme tertentu sanggup membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk mirip induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan sanggup hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).
4.
Fragmentasi
Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua pecahan atau lebih, kemudian setiap pecahan akan tumbuh menjadi individu gres yang sama mirip induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada binatang spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.
5.
Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila pecahan tubuh tumbuhan terpisah maka pecahan tersebut akan bermetamorfosis satu/lebih tumbuhan baru. Propagasi vegetatif alamiah sanggup terjadi dengan memakai organ-organ sebagai berikut :
a.
Stolon
Stolon ialah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon sanggup tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini sanggup menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.
b.
Akar tinggal atau rizom
Rizom ialah batang yang menjalar di bawah tanah, sanggup berumbi untuk menyimpan masakan maupun tak berumbi. Ciri rizom ialah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.
c.
Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang
Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.
d.
Tunas liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya mempunyai pecahan meristem yang sanggup menjadikan terbentuknya tunas-tunas gres di pinggir daun. Contoh: tunas cocor angsa (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
e.
Umbi lapis
Umbi lapis ialah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip dan bawang.
f.
Umbi batang
Umbi batang ialah batang yang tumbuh di bawah tanah, dipakai sebagai tempat penyimpanan cadangan masakan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat mata tunas - mata tunas yang
akan bermetamorfosis tumbuhan baru.
Contoh: kentang dan Caladium.


REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

Pada reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran bahan genetik yang memungkinkan terbentuknya individu gres dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut sanggup dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan insiden fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak sanggup dibedakan gamet jantan dan gamet betina lantaran keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.

REPRODUKSI GENERATIF PADA ANGIOSPERMAE

Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif ialah bunga.
Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik) Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola) Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :

a. tangkai sari (filamen)
b. kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari
Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :

a. tangkai putik (stilus)
b. kepala putik (stigma)
c. bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)
Sebagai penghasil gamet betina

Bagaimana pembentukan gamet pada Angiosperma ?
Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada denah berikut.
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
¯ Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

Gamet betina dibuat di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada pecahan ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung forum membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke bersahabat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju bersahabat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan mirip ini kandung forum sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.

Penyerbukan sanggup terjadi dengan aneka macam mediator :
a.
Perantara angin disebut anemogami, sanggup terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b.
Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tumbuhan air.
c.
Perantara binatang disebut zoogami.
Bila serangga Þ entomogami
burung Þ ornitogami
siput Þ malakogami
kelelawar Þ kiroptorogami
d.
Perantara insan disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a.
Autogami (penyerbukan sendiri)
Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada dikala bunga belum mekar disebut kleistogami.
b.
Geitonogami (penyerbukan tetangga)
Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c.
Alogami (penyerbukan silang)
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan mustahil terjadi autogami. Penyebabnya ialah sebagai berikut :
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri).
....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan beling piring.
d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili

Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ hingga di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung forum Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu sanggup terbentuk lantaran beberapa sebab. yaitu :

1.
Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2.
Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang sanggup dibedakan atas:

a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu pecahan selain kandung lembaga.
 

Apomiksis dan amfimiksis sanggup terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
 

REPRODUKSI GENERATIF PADA GYMNOSPERMAE

Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.

Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk forum yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Strobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ forum di dalam biji Þ tumbuhan baru.
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, lantaran tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur. 


REPRODUKSI PADA MAMALIA

Pada vertebrata yang hidup di air melaksanakan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal).
Contoh : ikan dan katak.
Yang hidup di darat melaksanakan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal).

Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut p3enis pada reptil mirip cecak dan kadal memakai hemip3enis (p3enis palsu), sedang pada bangsa burung contohnya : bebek, untuk menyalurkan sperma memakai ujung kloaka.
Pada binatang yang melaksanakan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam perkembangan embrio
1. Ovipar/bertelur :
....Bila embrio berkembang di dalam telur.
....Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan.
2. Ovovivipar/bertelur dan beranak :
....Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh ....dengan sumber nutrisi berasal dari telur.
....Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu. 3. Vivipar/beranak :
....Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan menerima ....nutrisi dari induknya melalui plasenya.
....Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.

Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya hingga anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, contohnya : pada binatang paruh angsa (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya gres disusui. Pada binatang berkantung (Marsupialia), pola : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusu dalam kantung hingga mandiri.
1.
Alat Reproduksi Mammalia Jantan

Contoh : pada manusia.
Yang berkaitan dengan produksi sperma terdiri dari sepasang kelenjar kelamin yang disebut t3st1s yang disimpan dalam kantung disebut skrotum/kantung pelir. Di dalam t3st1s terdapat saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Untuk keluar tubuh spermatozoa melewati susukan epididimis. Saluran ini kemudian melebar menjadi vas deferens yang bermuara pada uretra. Palo pertemuan uretra dengan vas deferens terdapat kelenjar prostat dan di sebelah belakangnya terdapat kelenjar cowper. Kedua kelenjar tersebut berfungsi menghasilkan sekret untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.
2.
Alat Reproduksi Mammalia Betina

Contoh : pada manusia.
Pada insan terdapat sepasang kelenjar kelamin yaitu ovarium yang berfungsi menghasilkan sel telur. Dalam ovarium terdapat folikel Grad yang akan bermetamorfosis sel telur (ovum). Ovarium dihubungkan dengan uterus (rahim) oleh suatu susukan yang disebut tabung fallopii (Tuba fallopii). Uterus merupakan susukan berongga yang lebih besar dengan pecahan ujungnya bersatu membentuk susukan sempit yaitu v@gin@.


REPRODUKSI MANUSIA


Alat Reproduksi pada laki-laki maupun perempuan intinya sama dengan alat reproduksi pada mamalia lain. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang berukuran sangat kecil dan berbentuk ibarat berudu, sedangkan perempuan menghasilkan sel telur (ovum) yang dibuat di dalam ovarium.


Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus t3st1s terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).

LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Proses Spermatogenesis :
Spermatogonium bermetamorfosis sel spermatosit primer.
Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak dibutuhkan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis semoga menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bahu-membahu dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu 3j4kulasi, seorang laki-laki sanggup mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.

Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan bermetamorfosis oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.
Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu tubuh polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 tubuh polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melaksanakan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan tubuh polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari tubuh polar kedua.
Pengaruh Hormon dalam Oogenesis

Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi tubuh kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, kesannya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.
Catatan :
Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa sanggup terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung hingga umur sekitar 45 - 5O tahun. Seorang perempuan hanya bisa menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan semenjak lahir sudah berisi 500 ribu hingga 1 juta oosit primer.
Setiap bulan perempuan melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali.
Saat perempuan tidak bisa lagi melepaskan ovum lantaran sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, hingga kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause

Siklus menstruasi terjadi pada insan dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jikalau tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jikalau tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :
Pada hari 1 hingga hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel bermetamorfosis folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi tubuh kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, kesannya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga dukungan nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh lantaran tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Gambar : Siklus Menstruasi


Peristiwa fertilisasi terjadi di dikala spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada dikala 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap masakan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 setelah ovulasi, blastosit hingga di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret mirip air susu (uterin milk) sebagai masakan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas tempat peresapan makanan. Embrio telah berpengaruh menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
1.
Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berkhasiat pada binatang ovipar (bertelur), lantaran kantung ini berisi persediaan masakan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan forum (Germ Layer). Semua pecahan tubuh insan akan dibuat oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk susukan pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.

2.
Membran (Lapisan Embrio)

Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :

a.
Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)

Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan masakan bagi binatang ovipar, pada insan hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b.
Amnion

Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c.
Alantois

Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu pecahan yang akan bermetamorfosis tall pusat.
d.
Korion

Korion ialah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada pecahan tangkai badan, pada tangkai tubuh jonjot trofoblas masuk ke dalam tempat dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.

3.
Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk mirip cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, masakan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem kekerabatan plasenta, darah ibu tidak pernah berafiliasi dengan darah janin, meskipun begitu virus dan kuman sanggup melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan : Makin bau tanah kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berafiliasi dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.


Kontrasepsi ialah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan, terdapat beberapa metode, antara lain:
a.
Tanpa Alat Bantu

Dengan cara tidak melaksanakan koitus pada masa subur perempuan (hari 12 - 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama sistem kalender atau abstinensi.


b.
Menggunakan Alat Bantu

Mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, sanggup dilakukan dengan aneka macam alat bantu, contohnya : k0nd0m, spiral, jelly, dan lain-lain.

c.
Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan dengan mengikat/memotong susukan vas defereus dikenal dengan istilah vasektomi, atau mengikat/memotong tuba fallopii dikenal dengan istilah tubektomi.


Semoga Bermanfaat.......



Sumber http://ladangilmu-tarya.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sistem Reproduksi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel