iklan

√ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, Dan Penyakit Gangguan [ Terlengkap ]

√ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ] –  Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada manusia? Jika belum mengetahuinya, hening saja kali ini kita akan mempelajari wacana sistem peredaran darah yang terjadi pada insan secara lengkap. Supaya lebih terperinci lagi, pribadi saja mari kita bahas satu persatu.


 


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


 


Pengertian Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah atau yang sering dikenal dengan sistem kordiovaskular merupakan suatu sistem pada organ tubuh insan yang berkhasiat untuk bisa menyalurkan banyak sekali zat dari dan menuju sel.


Selain itu sistem peredaran darah pada insan juga mempunyai fungsi dalam keseimbangan suhu dan pH pada tubuh kita.


Tak hanya itu, sistem peredaran darah insan ini juga mempunyai kiprah yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan metabolisme pada tubuh.


Dengan adanya sistem menyerupai ini, banyak sekali zat masakan yang akan dihasilkan oleh sistem pencernaan pun juga sanggup disalurkan oleh darah ke seluruh tubuh.


Selain zat makanan, banyak sekali zat lain menyerupai oksigen dan karbondioksida pun juga bisa disalurkan ke seluruh tubuh melalui suatu sistem peredaran darah ini.


Sebagai misalnya pada sistem pernafasan, pada suatu sistem pernafasan ini gas oksigen yang diperoleh dari paru-paru akan disebarkan keseluruh tubuh. Sedangkan untuk karbondioksida sendiri itu merupakan gas sisa dari proses metabolisme tubuh.


 


Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia


Pada sistem peredaran darah pada manusia, darah juga merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi tubuh kita. Salah satu fungsi darah ini ialah sebagai pengangkut atau menyalurkan banyak sekali zat-zat penting dalam tubuh kita ke seluruh potongan tubuh manusia.


Selain itu masih banyak lagi fungsi dari suatu sistem peredaran darah insan ini, diantaranya ialah :



  • Memiliki kiprah yang penting dalam mengangkut sari-sari masakan yang berasal dari usus ke seluruh potongan tubuh kita.

  • Berfungsi untuk sanggup menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Selain itu juga sanggup mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.

  • Memiliki fungsi yang untuk mengangkut hormon dari kawasan produksinya menuju ke beberapa potongan tubuh yang membutuhkan.

  • Berperan untuk mengangkut banyak sekali zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.

  • Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh semoga bisa tetap berada disuhu antara 36-37ºC.

  • Selain itu darah ini juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

  • Mengedarkan hormon yang dibutuhkan oleh semua organ tubuh.


 


Organ – Organ Sistem Peredaran Darah Manusia


Perlu kita ketahui bahwa darah tidak akan sanggup mengalir dengan sendiri tanpa memakai alat. Dengan begitu dibutuhkan juga mesin pemompa darah semoga sanggup mengalir ke seluruh tubuh, organ tersebut disebut juga dengan Jantung.


Tak hanya jantung, masih banyak lagi beberapa organ insan yang ada kaitannya dengan suatu sistem peredaran darah pada insan ini. Supaya lebih terperinci lagi berikut beberapa organ pada sistem peredaran darah.


 


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


 


1. Organ Jantung


Jantung merupakan salah satu organ vital yang berada pada tubuh manusia. Letak dari organ jantung ini berada di dalam rongga dada dan dilapisi juga oleh membran pelindung yang disebut dengan Perikardium.


Pada dinding jantung sendiri terdiri dari beberapa jaringan padat yang sanggup membentuk otot jantung dan suatu fibrosa.


 


2. Struktur Organ Jantung


Organ jantung pada insan ini mempunyai 4 ruang, yaitu Ventrikel kanan dan kiri serta Atrium kiri dan kanan. Apabila dibandingkan dengan sebuah dinding ventrikel, dinding Atrium ini pada bentuknya lebih tipis.


Hal tersebut juga disebabkan lantaran potongan ventrikel pada jantung tersebut harus bekerja lebih berpengaruh supaya sanggup memompa darah ke seluruh potongan tubuh.


Selain itu, pada suatu dinding ventrikel potongan kiri lebih tips jikalau dibandingkan dengan yang kanan. Sedangkan pada atrium kanan dan kiri sanggup dipisahkan oleh sekat yang dinamai Septum Atriorum.


Kemudian sekat yang bisa memisahkan antara ventrikel kanan dengan kiri disebut Septum Interventrakularis.


 


3. Cara Kerja Organ Jantung


Darah kotor yang berasal dari seluruh tubuh ini akan masuk di jantung pada potongan atrium kanan. Setelah itu sanggup melalui katup Trikuspid ini akan mengalir ke ventrikel kanan.


Kontraksi pada ventrikel akan menutup katup trikuspid, akan tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang ini akan masuk ke arteri plumoner.


Kemudian darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner ini tersebut akan diteruskan ke paru-paru kiri dan kanan, yang mana masing-masing akan dialiri melalui beberapa cabang arteri disebelah kiri. Arteri-arteri ini akan bercabang hingga membentuk Arteriol.


Arteriol-arteriol tersebut kemudian akan mengalirkan darah juga ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Disitulah darah akan melepas karbondioksida dan bisa mengikat oksigen.


Selanjutnya, darah ini akan diangkut melalui pembuluh Venul dan berfungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena pulmoner. Terdapat empat vena pulmoner yang mempunyai darah yang kaya oksigen akan mengalir ke atirum sebelah kiri pada jantung.


Hal tersebut juga merupakan potongan dari sistem sirkulasi yang dikenal dengan sistem peredaran darah kecil. Kemudian dari artrium kiri, darah akan mengalir ke ventrikel kiri melalui sebuah katup bikuspid. Karena adanya kontraksi pada ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka dan mengakibatkan ketup tersebut menutup.


Cabang yang pertama ialah berasal dari aorta akan terdapat di akrab katup aortik. Serta dua lubang yang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.


Arteri koroner yaitu suatu pembuluh darah yang menunjukkan makan sel-sel pada jantung. Cara arteri koroner yang menuju arteriol akan bisa menyalurkan darah ke pembuluh kapiler, sehingga sanggup menembus dan menyebar ke seluruh potongan jantung.


Kemudian darah yang diangkut oleh venul ini menuju ke vena koroner akan bermuara ke artrium kanan. Sistem sirkulasi tersebut sering dikenal juga dengan sistem koroner.


Selain itu, aorta berasal dari ventrikel kiri dan juga bercabang akan menjadi arteri yang berfungsi mengedarkan darah dengan kaya oksigen ke seluruh tubuh kecuali paru-paru.


Kemudian darah yang kaya dengan karbondioksida ini akan diangkut oleh pembuluh vena menuju jantung melewati potongan atrium kanan. Peredaran darah tersebut dikenal juga dengan sistem peredaran darah besar.


 


4. Tekanan Darah dan Denyut pada Jantung


Otot pada jantung ini mempunyai kekuatan untuk berdenyut secara terus menerus. Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung tersebut telah mengawali denyutan dan merangsang beberapa ruang-ruang pada jantung secara sistematis.


Impuls yang akan menyebar ke semua potongan atrium dan juga ke simpul atrioventrikel. Kemudian akan di dorong dan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui suatu serabut purkinje.


Hal tersebut berjalan sangat cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan akan menyebar bersama dengan cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.


Pada umumnya kecepatan denyut jantung dikala dalam keadaan sehat sangat berbeda-beda, tergantung pada aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur.


Kecepatan normal denyut nadi pada dikala kita masih bayi yaitu lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung ini juga akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur. Kemudian pada orang arif balig cukup akal kuantitas denyut jantung ialah lebih kurang 70 hingga 80 per menit.


 


5. Organ Pembuluh Darah


Pembuluh darah yaitu jsuatu alur bagi darah yang mengalir dari jantung ke seluruh potongan tubuh dan begitupun sebaliknya. Pembuluh darah ini terbagi menjadi 3 macam, diantaranya ialah :




  • Pembuluh Kapiler




Merupakan suatu pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kurang lebih sebesar sel darah, yaitu sekitar 7,5 μm.


Meskipun pada pembuluh yang satu ini mempunyai diameter yang sangat kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol yang tergolong besar. Pada orang arif balig cukup akal ini biasanya terdapat sekitar 90.000 kapiler.


Kemudian juga pada dinding kapiler terdiri dari satu lapisan sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel.


Lalu untuk Asam Amino, Glukosa, Oksigen serta banyak sekali ion dan zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh,dengan gampang akan bisa berdifus melalui dinding kapiler ke dalam cairan Interstitium yang mengikuti gradien konsentrasinya.


Begitupun sebaliknya pada limbah nitrogen, karbondioksida serta hasil metabolisme lain juga akan gampang berdifusi dalam darah.


 




  • Pembuluh Vena




Pembuluh vena atau sering disebut juga dengan pembuluh balik merupakan pembuluh yang mempunyai darah yang mengalir ke jantung.


Pembuluh balik ini sendiri terdiri dari 3 lapisan menyerupai pembuluh arteri. Adapun susunannya yang dari dalam ke luar yaitu Endotel. Yaitu otot polos dan jaringan elastik serta jaringan ikat fibrosa.


Sepanjang pembuluh vena ini akan terdapat katup-katup yang berfungsi menahan darah ulang ke jaringan tubuh. Pada binatang mamalia dan insan tak hanya pembuluh vena saja yang berasal dari suatu jaringan tubuh yang ulang ke jantung, melainkan ada pula vena yang sebelum ulang ke jantung tiba dulu ke suatu alat tubuh.


Apabila darah ini berasal dari usus, sebelum kembali ke jantung maka akan ke hati terlebih dahulu. Sistem peredaran darah yang menyerupai ini disebut juga dengan sistem vena porta.


 




  • Pembuluh Nadi




Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan suatu pembuluh darah yang berasal dari jantung menuju kapiler.


Arteri Vertebrata yang dilapisi oleh endotel dan juga miliki dinding yang tidak tipis dan terdapat kandungan otot polos serta jaringan ikat elastis. Arteri ini lebih condong agak lebih dalam di jaringan badan.


Kemudian pada dinding arteri besar (aorta) yang berasal dari jantung, banyak juga mempunyai kandungan jaringan ikat. Kekuatan setiap sistol pada ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya semoga sanggup menampung darah tersebut.


Selanjutnya pada diastol, kelenturan pada dinding potongan pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke potongan arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar tersebut akan mengubah arus darah menjadi tenang.


Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi secara bergantian, benar-benar sangat cepat yaitu menuju perifer (7,5 m per detik) yang bisa dirasakan sebagai denyut nadi.


Pada tiap cabang rongga saluran akan menjadi makin usang sempit, akan tetapi kuantitas luas penampang makin usang besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah pun berkurang.


 


 


Perbedaan Arteri dan Vena


Arteri dan vena juga mempunyai beberapa perbedaan selain kandungan yang terdapat di darah yang dibawanya.


Berikut yaitu tabel perbedaan antara arteri dan vena :


 


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


 


6. Cairan Darah


Cairan darah pada insan ini terdiri dari plasma darah dan butir-butir darah atau sel darah. Darah yaitu suatu cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, yang mengangkut bahan-bahan kimia hasil dari metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.


Istilah medis yang berkaitan dengan darah ini diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Darah insan yaitu suatu cairan jaringan tubuh.


Fungsi utamanya yaitu untuk mengangkut oksigen yang diharapkan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah ini juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung banyak sekali materi penyusun sistem imun yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari banyak sekali penyakit. Hormon-hormon dari suatu sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.


Darah insan ini berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen hingga merah bau tanah apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah juga  disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan kawasan terikatnya suatu molekul-molekul oksigen.


 


7. Komposisi Darah


Darah ini terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% potongan dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang sanggup dipadatkan yang berkisar antara 40 hingga 47. Bagian 55% yang lain ialah berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.


 


Korpuskula Darah juga terdiri dari :


 



  •  Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)


Eritrosit yang tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit juga mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah ini juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.


 



  • Keping-keping darah atau trombosit (0,6 – 1,0%)


Trombosit ini bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.


 



  • Sel darah putih atau leukosit (0,2%)


Leukosit juga bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit ini bersifat amuboid atau tidak mempunyai bentuk yang tetap.


Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.


 


Susunan Darah, Serum darah atau plasma juga terdiri atas :



  • Air: 91,0%

  • Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)

  • Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dsb)


 


Plasma darah intinya yaitu larutan air yang mengandung antara lain :



  • Albumin

  • Bahan pembeku darah

  • Immunoglobin (antibodi)

  • Hormon

  • Berbagai jenis protein

  • Berbagai jenis garam


 


Darah juga mempunyai fungsi yang sangat baik dalam tubuh insan yaitu untuk :



  • Mengangkut suatu  zat masakan serta mengangkut zat metabolisme juga.

  • Mengedarkan hormon kedalam seluruh lapisan pada tubuh manusia.

  • Menjaga suhu tubuh suapay tetap stabil.

  • Melakukan suatu pembekuan darah yang mana tu kan diperlukan.

  • Membunuh kuman-kuman penyakit penyebab terjadinya suatu infeksi.


 


Cairan atau Bagian Darah



  • Plasma Darah


Plasma darah ini yang terdiri dari 90% air, zat-zat pelarut menyerupai protein darah, sari-sari masakan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Selain itu juga terdapat suatu kandungan gas-gas nitrogen, karbondioksida dan oksigen pada plasma darah ini.


Kemudian didalam plasma darah tersebut terdapat juga fibrinogen yang bisa menjadi suatu  benang-benang fibrin, yang berkhasiat untuk menutup luka. Plasma darah yang sudah dipisahkan oleh fibrinogennya dinamakan serum.


Selain itu juga plasma darah juga berfungsi mengangkut sari-sari masakan dari usus sehabis itu ke hati, dari hati disalurkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah yang sanggup mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.


Sisa hasil metabolisme lain yang berbentuk zat urea yang akan diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah yang sanggup mengangkut hormon dari kelenjar buntu juga akan diberikan ke beberapa anggota tubuh yang membutuhkan.


Plasma darah ini juga mempunyai fungsi sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh, lantaran pada plasma darah ini mempunyai kandungan garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.


 



  • Sel – Sel Darah


Secara garis besar sel-sel darah, terdiri dari beberapa sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit), dan keping darah (Trombosit). Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut:



  1. Sel darah merah (Eritrosit) yaitu suatu anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Eritrosit ini  berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.

  2. Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok untuk membentuk kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.

  3. Sel darah putih (Leukosit) ini miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit, tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.


 



  • Eritrosit (Sel Darah Merah)


Sel darah merah juga mempunyai kiprah sebagai penentu dalam golongan darah seseorang dan juga termasuk sebagai pengangkut oksigen. Oksigen yang diangkut oleh darah dengan langkah diikat juga oleh hemoglobin. Hemoglobin yang telah mengikat O2 ini akan memicu darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.


Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin juga tersebut terjadi di dalam paru-paru, akan tetapi pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan pada sel di seluruh tubuh.


Eritrosit ini akan dibuat oleh sumsum merah pada tulang pipa dan tulang pipih. Ketika seorang bayi didalam kandungan, sel darah merah akan dibuat oleh limpa dan hati. Sel darah merah yang sudah bau tanah (berumur sekitar 120 hari) juga bakal dirombak di hati dan limpa.


Didalam hati, hemoglobin ini akan diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Kemudian zat besi tersebut yang akan dilepaskan oleh hemoglobin akan dipakai untuk memicu sel darah merah baru.


 



  • Leukosit (Sel Darah Putih)


Sel darah putih ini biasanya dibuat di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih dan juga kelenjar getah bening. Fungsi dari Leukosit yakni untuk membunuh suatu kuman penyakit yang ada pada tubuh dan membentuk antibodi.


Kemudian pada suatu jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah tersebut terdiri dari kuman yang mati, sel darah putih yang telah rusak dan sel jaringan yang rusak.


Fagosit tersebut akan sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit ini juga bergerak menyerupai Amoeba dan sanggup keluar menembus dinding kapiler darah untuk menuju ke jaringan sekitarnya.


Sedangkan Limfosit ini akan menyerang kuman dengan cara membentuk antibodi. Kemudian antibodi tersebut akan bereaksi dengan kuman dan akan sanggup membentuk gumpalan. Gumpalan tersebut ini akan dimakan oleh fagosit. Limfosit ternyata juga akan bisa menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin, yang bisa menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.


Lekosit ini mempunyai ciri-ciri yaitu nggak berwarna (bening), bentuknya pun nggak tetap, berinti, serta ukurannya pun lebih besar dari pada sel darah merah.


Berdasarkan bentuknya,sel darah putih atau leukosit terbagi menjadi 4 yakni sebagai berikut :



  1. Neutrofil juga punya fungsi yaitu sebagai fagositosis serta mempunyai bintik kebiruan.

  2. Eosinofil ini mempunyai bintik berwarna merah.

  3. Basofil ini mempunyai granula berwarna biru.

  4. Monosit juga memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.

  5. Limfosit juga mempunyai inti dengan bentuk hampir bundar.


 



  • Trombosit (Keping Darah)


Trombosit pada darah insan juga akan dibuat didalam sumsum merah dengan 1 mm3 darah terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah.


Keping darah ini juga sangat berfungsi dalam sistem pembekuan darah apabila terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit ini akan mengeluarkan enzim trombokinase yang mana mengubah protrombin menjadi trombin.


Trombin ini akan mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin tersebut akan layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah semoga darah sanggup berhenti mengalir.


 


Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia


Kerja pada sistem peredaran darah pada insan akan dikendalikan oleh organ jantung, yang mana akan berfungsi sebagai pemompa darah semoga sanggup mengalir ke seluruh potongan tubuh. Saat otot jantung ini berelaksasi, maka akan dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya yang kecil.


Sehingga dengan begitu akan juga sanggup mengakibatkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV akan terbuka dan darah juga terus masuk ke dalam bilik kanan.


Sementara itu pada potongan jantung yang sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah higienis dari paru-paru) akan masuk ke pada bilik kiri. Saat otot jantung akan berkontraksi maka jantung akan dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam bilik kanan ini akan dipompa dan masuk ke arteri pulmonalis.


Ketika katup AV tersebut akan menutup maka katup ke arteri pulmonalis akan membuka. Kemudian pada potongan jantung yang sebelah kiri, darah yang berada didalam bilik kiri akan dipompa dan masuk ke aorta. Sementara itu, dikala katup AV akan menutup, dan katup ke aorta membuka.


Pada suatu sistem peredaran darah insan ini terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu suatu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut juga peredaran darah ganda.


 


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


 




  • Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)




Peredaran darah besar ini merupakan suatu peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung kemudian diedarkan ke semua jaringan tubuh.


Oksigen akan bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Kemudian darah yang banyak mengandung karbondioksida tersebut akan melalui vena dan akan dibawa menuju serambi kanan pada jantung.


 


Jantung ─ seluruh tubuh ─ jantung

(bilik kiri ─ seluruh tubuh ─ serambi kanan)


 




  • Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmunol)




Pada peredaran darah kecil ini merupakan suatu proses peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi.


Darah yang kaya dengan karbondioksida ini dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Kemudian pada alveolus paru-paru, darah yang kaya akan karbondioksida tersebut akan bisa ditukar dengan yang kaya dengan oksigen dan akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.


Proses peredaran darah ini terhitung oleh kecepatan fatwa darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan juga kinerja otot jantung, dan pembuluh darah.


 


Jantung ─ paru-paru ─ jantung

(bilik kanan ─ paru-paru ─ serambi kanan)


 


Pada kapiler juga terdapat spingter prakapiler yang menyesuaikan fatwa darah ke kapiler yaitu :



  1. Bila spingter prakapiler akan berkontraksi, kapiler akan tertutup dan fatwa darah yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.

  2. Jika spingter prakapiler akan berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama akan membuka dan darah mengalir ke kapiler.

  3. Pada vena sekiranya otot yang berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga semoga darah ini mengalir hanya menuju ke jantung.


 


Darah mempunyai 2 Sistem Peredaran yakni :


 


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


1. Sistem Peredaran Darah Terbuka


Sistem peredaran darah terbuka yaitu suatu peredaran darah yang cukup sederhana dimana jantung mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengalirkan darah ke rongga-rongga tubuh.


Sistem peredaran darah terbuka ini tidak memakai pembuluh darah dalam mengedarkan sirkulasi darah. Pada suatu sistem peredaran darah terbuka, biasanya pembuluh darah ini belum terbentuk secara tepat sehingga penyaluran darah terkadang tanpa melewati pembuluh darah.


Pembuluh darah akan terhubung dengan sinus terbuka lantaran tidak ada jantung yang sejati atau kapiler. Aliran darah ini sangat lambat.


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


Salah satu binatang dengan sistem peredaran darah terbuka yaitu pada binatang arthropoda (hewan berbuku-buku) menyerupai belalang, laba-laba, udang dan lain-lain.


Pada hewan-hewan tersebut pembuluh darah ini bertekanan rendah dan prosesnya membutuhkan sedikit energi. Makara tidak heran pada sistem pembuluh darah terbuka dimiliki binatang sepeti serangga lantaran mempunyai sistem metabolisme yang cukup lambat.


Sistem peredaran darah ini sejatinya berfungsi membawa cairan yang berupa nutrisi-nutrisi untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu makhluk hidup, tidak terkecuali pada insan dan hewan. Peredaran darah pada binatang yang berfungsi membawa cairan ke seluruh tubuh baik itu berupa darah maupun hemolimfa.


Darah ini mengalir dalam pembuluh darah dan hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh (hemocoel). Hemolimfa juga merupakan cairan berisi sel darah atau hemosit.


Mayoritas binatang invertebrata ini mempunyai sistem peredaran darah terbuka menyerupai serangga yang sebagian terdapat cairan intersisial ( cairan yang mengisi ruan antar sel) dalam tubuh mereka. Berbanding terbalik dengan binatang vertebrata yang telah mempunyai suatu sistem peredaran darah tertutup.


 


2. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Sistem Peredaran darah tertutup yaitu suatu peredaran darah dimana sirkulasinya melalui pembuluh darah sejati yaitu yang terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler.


Sistem peredaran darah ini juga memilki fatwa darah yang cukup deras lantaran adanya pemompa darah yaitu jantung sejati. Darah akan membawa nutrisi dan zat-zat yang diharapkan oleh tubuh.


Pada umumnya, suatu makhluk hidup yang mempunyai sistem peredaran darah terbuka yaitu makhluk hidup yang mempunyai struktur tubuh yang sangat kompleks menyerupai insan dan binatang bertulang belakang(vertebrata).


Dalam setiap organ tubuhnya ini mempunyai kapiler untuk mengedarkan oksigen dan penyedia makanan. Sistem peredaran darah tertutup ini berfungsi membawa oksigen dari paru-paru untuk di edarkan ke seluruh tubuh.


Apakah kalian mengetahui wacana suatu sistem peredaran darah pada insan √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]


Adapun binatang yang tidak bertulang belakang (invertebrata) yaitu yang mempunyai sistem peredaran darah tertutup yaitu Annelida (cacing bersegmen).


Contohnya yaitu (Lumbricus terrestris) pada cacing tanah ini, sistem peredaran darahnyanya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah. Cacing ini juga telah mempunyai jantung, akan tetapi dengan struktur yang sederhana.


Cacing ini mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dengan kapiler-kapiler dalam tubuhnya yang terdapat di seluruh tubuh. Darah cacing ini sudah mempunyai hemoglobin yang terlarut dalam protoplasma sel darah merahnya.


Jantung cacing ini merupakan potongan dari aorta yang berdinding otot tebal sehingga sanggup berkontraksi. Jantung cacing disebut juga sebagai jantung pembuluh atau lengkung aorta lantaran bentuknya yang melengkung.


Jantung ini memompa darah dari potongan dorsal (punggung) ke pembuluh darah ventral (perut), kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran udara ini terjadi di kapiler-kapiler yang tersebar di permukaan kulit di seluruh tubuh.


Dinding kulit pada cacing berair dan tipis sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Setelah melalui seluruh tubuh, darah ini akan kembali ke potongan dorsal tubuh, menuju jantung untuk kemudian dipompakan lagi ke seluruh tubuh.


 


Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup


Sistem Peredaran Darah Terbuka



  • Sistem peredaran darahnya masih sangat sederhana.

  • Mengalirkan darah melalui rongga-rongga yang terdapat dalam tubuh lantaran belum mempunyai suatu sistem pembuluh darah sejati.

  • Belum mempunyai jantung dan kapiler yang sejati.

  • Darahnya juga mengalir cukup lambat lantaran tekanan darahnya rendah.

  • Terdapat pada dominan binatang yang tidak bertulang belakang (invertebrata)


 


Sistem Peredaran Darah Tertutup



  • Sistem peredaran darahnya yang kompleks yang terdiri dari vena, arteri, dan pembuluh kapiler.

  • Mengedarkan darah ini melalui pembuluh-pembuluh darah.

  • Mempunyai suatu kapiler dan jantung sejati untuk memompa darah.

  • Darahnya juga mengalir cukup deras lantaran tekanan darah tinggi.

  • Terdapat pada insan dan dominan binatang yang bertulang belakang (vertebrata).


 


Penyakit Gangguan Sistem Peredaran Darah



  • Hemofilia yaitu penyakit lantaran pembuluh darah susah membeku

  • Anemia yaitu menurunnya volume darah sel darah merah

  • Sklerosis yakni pengendapan kapur atau lemak di pembuluh darah

  • Erytroblastosis fetalis yaitu perbedaan rhesus darah ibu dan anak

  • Leukemia merupakan leukosit yang abnormal

  • Thalasemia yaitu bentuk sel darah tidak beraturan

  • Hipotensi yakni tekanan darah rendah

  • Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi


 


Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Beberapa sirkulasi berikut ini terkait dengan sistem peredaran darah pada manusia. Bagaimana suatu sistem-sistem berikut bekerjasama dengan sistem peredaran darah pada insan akan dijelaskan sebagaimana sebagai berikut :


1. Sirkulasi Paru-Paru


Sirkulasi darah dalam paru-paru ini merupakan suatu proses penting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah yang miskin oksigen yang dipompa dari jantung masuk ke dalam paru-paru melalui arteri paru-paru, yaitu arteri pulmonalis.


Sehingga di dalam pembuluh alveolus juga akan terjadi difusi karbondioksida dan akan ada peresapan oksigen. Darah yang mempunyai kandungan oksigen yang banyak maka akan kembali ke jantung juga dengan melalui vena paru-paru atau vena pulmonalis.


Suplai darah ini untuk paru-paru itu sendiri diedarkan melalui sirkulasi bronkial yang bertugas untuk menunjukkan nutrisi pada paru-paru sebesar 1% dari curah jantung.


 


2. Sirkulasi Otak


Otak ini mendapat suplai dari dua arteri yang berbeda. Arteri asterior yang mensuplai darah ke otak potongan depan sedangkan arteri posterior mensuplai darah untuk batang otak dan otak potongan belakang. Aliran darah mengalir dari depan dan belakang akan bertemu di Lingkaran Willis.


 


3. Sirkulasi Ginjal


Sirkulasi darah di ginjal ini bertujuan untuk menyaring darah, sekaligus untuk menunjukkan nutrisi dan oksigen pada ginjal. Ginjal juga mendapat sekitar 20% darah yang keluar dari jantung.


Darah ini untuh ginjal disuplai melalui arteri renali, yang kemudian dilanjutkan ke pembuluh-pembuluh halus yang disebut juga arteriol aferen, kemudian dilanjutkan ke kapiler glomerulus yang akan bekerjasama dengan arterioleferen. Dari ginjal darah ini kembali ke jantung melalui vena renalis dan lanjut ke vena cafa ascending.


 


4. Sistem Limfatik


Fungsi utama sistem limfatik ini yaitu mengangkut getah bening, menyaring dan menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya, mengangkut lemak emulsi dari usus, yang memproduksi zat antibodi dan membawa kembali cairan dan protein ke sirkulasi darah dalam sistem kardiovaskuler.


Sistem limfatiksecara ini berurutan terdiri dari getah bening, kelenjar getah bening, kapiler getah bening dan pembuluh limfatik.


Sistem peredaran darah insan yang mempunyai peranan sangat penting demi keberlangsungan hidup individu. Pada sistem peredaran darah yang terjadi ditubuh insan ini merupakan sistem transportasi yang mempunyai kiprah untuk mengangkut berbagai:



  • Zat

  • Nutrisi

  • Oksigen


Ketiga zat itu yang akan dibawa ke seluruh organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh. Sehingga didalam sistem peredaran darah, materi dari buangan hasil metabolisme tubuh ini akan dikirim ke organ-organ yang berkepentingan dan selanjutnya akan disaring, diolah, disekresi ataupun sanggup diekskresi di dalam organ tersebut.


Dalam sistem kardiovaskuler, ada beberapa sistem sirkulasi yang saling berkaitan, dan juga ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Kegagalan salah satu pada sistem ini akan mengganggu jalannya sistem lain, dan bahkan sanggup mengancam keberlangsungan hidup individu tersebut.



Fungsi Sistem Limfa yaitu:



  • Mengembalikan suatu cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah.

  • Mengangkut sebuah limfosit.

  • Membawa lemak yang emulsi dari usus.

  • Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme hanya untuk menghindarkan penyebaran.

  • Menghasilkan suatu zat antibodi.


 


Demikian pembahasan kita mengenai √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]. Semoga bisa bermanfaat dan sanggup menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima Kasih.


 


Baca Juga Artikel :


Baca Juga :  √ Metamorfosis : Pengertian, Jenis, Contoh & Gambarnya Lengkap


Baca Juga :  √ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, dan Penyakit Gangguan [ TERLENGKAP ]
”]


Baca Juga :  Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi Jamur (Fungi) Beserta Contohnya


Baca Juga :  Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaat Lumut (Bryophyta)



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Sistem Peredaran Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Mekanisme, Dan Penyakit Gangguan [ Terlengkap ]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel