Ciri Ciri Referensi Dan Peranan Arthropoda
Ciri Ciri, Contoh dan Peranan Arthropoda - Arthropoda merupakan kelompok binatang yang kaki dan tubuhnya beruas-ruas.Tubuhnya terdiri dari serpihan kepala, dada, dan perut. Memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin, yang menjadikan tubuh Arthropoda berpengaruh dan kaku. Habitatnya di darat, air tawar, maupun di laut. Arthropoda ada yang hidup bebas, ada pula yang benalu pada tumbuhan, binatang atau manusia. Arthropoda merupakan filum terbesar kalau dilihat dari jumlah anggotanya, mayoritas dalam dunia binatang Avertebrata, dan sebagian besar Arthropoda yakni serangga (insekta). Alat pernapasannya bervariasi sesuai dengan habitatnya. Arthropoda darat bernapas dengan trakea atau paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air bernapas dengan insang. Jenis kelamin terpisah (gonochoris). Beberapa jenis Arthropoda mengalami parthenogenesis. Alat ekskresinya berupa nefridium yang berpasangan, sistem saraf tangga tali.
1) Crustacea
Kelas ini sebagian besar anggotanya hidup di air, bernapas dengan insang. Tubuhnya terdiri dari serpihan kepala-dada yang bersatu (sefalotorak) dan perut (abdomen). Crustacea eksoskeleton keras, terdiri dari zat kitin yang berlendir. Pada serpihan sefalotorak terdapat lima pasang kaki besar yang berfungsi untuk berjalan (kaki jalan) di mana sepasang kaki pertama berukuran lebih besar disebut keliped. Adapun di serpihan abdomen terdapat 5 pasang kaki berukuran kecil yang berfungsi untuk berenang (kaki renang). Bagian depan sefalotorak terdapat sepasang antena panjang dan sepasang antenule pendek. Crustacea dibedakan menjadi 2, yaitu Entomostraca (mikrocrustacea), contohnya Daphnia sp, Cyclops sp, yang merupakan komponen penting dari zooplankton, dan Malacostraca (makro-crustacea), contohnya Pinnaeus monodon (udang windu), Cancer sp (kepiting), Panulirus sp (lobster).
2) Myriapoda
Hewan yang tergolong kelas Myriapoda mempunyai banyak segmen tubuh, sanggup mencapai 100 – 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya mempunyai sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Pada serpihan kepala binatang ini terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:
Arachnida tubuh terdiri dari serpihan kepala-dada yang menyatu (sefalotorak) dan perut (abdomen) yang bulat. Kepala kecil, tanpa antena, terdapat beberapa mata tunggal (oceli). Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada sefalotorak. Pada sefalotorak terdapat alat pelengkap berupa sepasang kelisera yang beracun dan sepasang palpus.
Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral an*us terdapat sutera dan bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut spinneret. Makanannya berupa cairan tubuh binatang lain dan diisap melalui lisan dan esofagus. Jenis kelamin terpisah, fertilisasinya terjadi secara internal. Telur yang telah dibuahi diletakkan dalam kokon-kokon sutera yang dibawa ke mana-mana oleh binatang betina. Contoh: kalajengking, laba-laba.
4) Insecta
Insekta merupakan kelas terbesar dalam Arthropoda, bahkan anggota insekta merupakan serpihan terbesar dari filum Animalia. Lebih dari satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Dari jumlah itu setengahnya telah diuraikan secara tertulis dan diterbitkan.
a) Ciri-ciri
Tubuh insekta terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Di kepala terdapat bermata tunggal (oceli), mata beragam (faset), alat-alat mulut, mungkin juga antena. Dada terdiri dari tiga ruas, yaitu protoraks, mesotorak dan metatoraks. Kaki dan sayap terdapat di serpihan dada. Insekta mempunyai tiga pasang kaki (heksapoda), bersayap sepasang atau dua pasang, meski ada sebagian insekta yang tidak bersayap. Habitat di darat, air tawar (terutama pada stadium muda), dan beberapa jenis hidup di laut. Ukuran tubuhnya mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter (insekta terpanjang, Pharmacia serratipes, panjangnya mencapai 26 cm). Tipe lisan insekta bermacammacam (mengisap, menusuk dan mengisap, menggigit, mengunyah). Bernapas dengan trakea yang bercabang-cabang dan terbuka pada sepasang spirakulum pada sisi-sisi tubuh. Insekta mengalami metamorfosis, baik metamorfosis tepat maupun tidak tepat (beberapa golongan serangga tidak mengalami metamorfosis).
Mempunyai sistem saraf tangga tali. Peredaran darah terbuka, darah tidak mengandung pigmen darah (hemoglobin) sehingga hanya berfungsi mengedarkan zat kuliner saja. Pengangkutan dan peredaran gas pernapasan (O2 dan CO2) pada insekta dilaksanakan oleh sistem trakea. Berdasarkan metamorfosisnya insekta dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Ametabola: serangga yang tidak mengalami metamorfosis, contohnya Lepisma sp (kutu buku).
- Hemimetabola: serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, contohnya capung, belalang. Telur menetas menjadi nimfa (miniatur serangga dewasa) kemudian tumbuh menjadi serangga dewasa.
- Holometabola: serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, contohnya nyamuk, lalat, kupu-kupu. Telur menetas menjadi larva, larva berubah menjadi pupa (kepompong), alhasil menjadi serangga dewasa.
b) Klasifikasi
Insecta terdiri dari dua subkelas, yaitu:
- Apterygota (serangga tidak bersayap)
Pembagian segmen tubuh Apterygota meliputi: kepala, dada, dan perut kurang tegas. Umumnya binatang ini tidak mengalami metamorfosis.
- Pterygota (serangga bersayap)
Pembagian segmen tubuh Pterygota meliputi: kepala, dada, dan perut sudah jelas. Mengalami metamorfosis tepat atau tidak sempurna.
Berikut pola beberapa ordo dalam kelas Insecta:
1) Subkelas Apterygota
a) Ordo Protura
Protura mempunyai tubuh sangat kecil (panjang sekitar 1,5 mm), hidup di darat, tidak bersayap, tidak punya mata, tanpa antena, tipe mulut
mengisap, kaki pendek. Hewan ini hidup di sampah yang membusuk, di bawah kulit batang membusuk.
Contoh: Acerentulus sp.
b) Ordo Thysanura
Thysanura mempunyai tubuh kecil (panjang sekitar 30 mm), hidup di darat, tidak bersayap, antena panjang, kaki 2-3 ruas, serpihan belakang abdomen terdapat 3 alat pelengkap panjang. Hewan ini merupakan pemakan selulosa pada kertas.
Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku).
c) Ordo Collembola
Collembola tubuh kecil (panjang 2 – 5 cm), tidak bersayap, antena sedang (terdiri empat ruas), kaki terdiri atas satu ruas. Pada serpihan abdomen terdapat alat pelengkap untuk meloncat (furcula). Tipe mulutnya mengunyah, mata majemuk, tidak mengalami metamorfosis. Hewan ini hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun).
2) Subkelas Pterygota
a. Ordo Orthoptera
Orthoptera merupakan insekta peloncat, femur kaki berukuran besar. Sayapnya dua pasang, sayap depan lurus, kaku dan menyempit, adapun sayap belakang (dalam) tipis ibarat membran. Saat tidak terbang terlipat berlapislapis.
Hewan ini mempunyai mata tunggal atau majemuk, antena berukuran sedang atau panjang. Mulut binatang ini berfungsi untuk menggigit. Orthoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Valanga nigricornis (belalang), Gryllus sp (jangkrik), Periplaneta americana sp (kecoa).
b) Ordo Dermaptera
Ukuran tubuh Dermaptera bervariasi, dari ukuran kecil hingga cukup besar. Antena cukup panjang dan ramping. Hewan ini bersayap dua pasang, sayap depan mengeras (disebut elytra), sayap belakang ibarat selaput (disebut tegmina). Saat istirahat sayap belakang tertutup oleh tegmina. Bagian belakang abdomen Dermaptera terdapat penonjolan ibarat capit, terutama pada Dermaptera jantan. Tipe mulutnya mengunyah. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempuna. Hidupnya bersembunyi di celah-celah bebatuan, memakan dedaunan atau insekta lain. Contoh: Forficula auricularia.
c) Ordo Isoptera
Isoptera mempunyai tubuh lunak, serpihan kepala besar dan berkitin, berukuran kecil hingga sedang. Hewan ini hidup dalam koloni besar, terdapat polimorfisme (koloni dengan beberapa bentuk dan kiprah yang berbeda-beda). Rahangnya besar dan menonjol, mempunyai sayap dua pasang berukuran sama panjang. Setelah dewasa, Isopter menanggalkan sayapnya.
Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Reticuli termes (rayap kayu dan tanah), Kolotermes sp (rayap kayu kering), Zootermes sp (rayap kayu basah), Amitermes sp (rayap tanah kering), Macrotermes sp (rayap pembentuk rumah tanah/termitarium).
d) Ordo Anoplura
Anoplura berupa serangga kecil (sekitar 6 mm), tak bersayap, ektoparasit pada mamalia, tubuh agak pipih. Kaki pendek, kuat, tipe lisan mengisap.
Antena pendek, tak ada mata, dada bersatu, tarsi pendek (1 ruas), Anoplura metamorfosis sempurna. Contoh: Pediculus humanus capitis (kutu rambut kepala), Pediculus humanus corporis (kutu rambut badan).
e) Ordo Homoptera
Homoptera serangga kecil atau sedang, sayap dua pasang, dasar sayap tidak pernah mengeras. Tipe lisan mengisap sebab kuliner berupa cairan tumbuhan. Homoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jika dalam keadaan terlipat panjang sayapnya melebihi tubuhnya. Contoh: Aphis medicaginis (kutu daun).
f) Ordo Hemiptera
Hemiptera termasuk serangga kecil hingga sedang, sayap dua pasang atau tanpa sayap. Tipe mulutnya menusuk dan mengisap, kuliner berupa cairan flora atau binatang lain. Bagian depan sayapnya menebal, serpihan distal tipis ibarat membran. Bagian protoraks binatang ini bebas dan besar. Hemiptera mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contoh Nilavarpata lugens (wereng), Laptocarixa acuta (walang sangit), Ranatra sp (kalajengking air), Cimex lectularius (kutu busuk).
g) Ordo Odonata
Odonata termasuk insekta besar, tubuh memanjang, kepala sanggup digerakkan bebas. Odonata mempunyai mata faset berukuran besar, terdiri dari 30.000 omatidia. Sayapnya dua pasang, memanjang, transparan dengan venasi yang jelas. Ujung abdomen kecil memanjang ibarat ekor, binatang ini mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Fase nimfa hidup di air, sehabis cukup umur sanggup terbang. Contoh: Aeshna sp (capung).
h) Ordo Neuroptera
Neuroptera merupakan insekta berukuran kecil hingga besar, tubuh memanjang, antena panjang. Neuroptera yakni predator yang mempunyai tipe lisan untuk mengunyah. Mata besar, abdomen sempit dan panjang. Sayap besar, dua pasang, bervenasi ibarat jala. Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna.
Contoh: Chrysopa oculata (lalat bermata emas), Myrmeleon frontalis (undur-undur).
i) Ordo Lepidoptera
Tubuh Lepidopetera berukuran kecil hingga sangat besar (3 – 250 mm). Sayap dua pasang, besar, dilapisi sisik atau semacam serbuk, mempunyai pola warna beraneka ragam. Antenanya panjang, tergulung rapi di bawah kepala. Lepidoptera mempunyai tipe lisan pengisap, maksila (rahang atas) bersatu membentuk proboscis untuk mengisap madu. Hewan ini mengalami metamorfosis sempurna, larva berupa ulat dengan kelenjar sutera untuk membentuk kokon. Contoh Bombyx mori (kupu-kupu, kokonnya menghasilkan ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera), Potoparce secta (kupu tomat).
j) Ordo Diptera
Diptera berupa insekta berukuran kecil hingga sedang dan termasuk binatang diurnal (aktif malam hari). Sayap sepasang (2 buah), transparan, berpangkal pada mesotorak. Sayap pada metatoraks mengalami modifikasi menjadi semacam pemukul/halter. Tipe lisan menusuk, mengisap, dan menjilat, berbentuk semacam proboscis. Diptera mengalami metamorfosis sempurna.
Contoh Musca domestica (lalat rumah), Drosophyla melanogaster (lalat buah), Tabanus sp (lalat kandang), Anopheles sp (nyamuk Malaria), Aedes aygepti (nyamuk demam berdarah), Culex sp.
k) Ordo Siphonoptera
Siphonoptera termasuk insekta kecil, tidak bersayap, pandai melompat. Abdomennya besar, kepala dan dada kecil. Tipe lisan menusuk dan mengisap. Hewan ini bersifat ektoparasit pada burung, mamalia, reptilia. Siphonopetera mengalami metamorfosis sempurna, pupa dalam kokon. Contoh: Pulex iritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal anjing), Ctenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopyllacheopsis (pinjal tikus).
l) Ordo Coleoptera
Coleoptera berupa serangga kecil hingga besar. Tubuhnya keras. Sayap dua pasang, sayap depan keras (elytra), sayap belakang tipis ibarat membran. Sayap Coleoptera terlipat ke dalam dikala istirahat. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva ibarat cacing.
Contoh: Necrophorus sp (kumbang sampah), Coccinela sp, Hippodamia sp (kumbang predator hama tumbuhan), Lytta vesicatoria (kumbang Spanyol).
m) Ordo Hymenoptera
Hymenoptera berupa serangga berukuran kecil hingga besar, hidup berkoloni meski ada yang soliter. Sayap dua pasang, ibarat membran. Tipe mulutnya mengunyah dan menjilat, mata besar. Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva dalam kokon. Contoh: Apis indica, Apis mellifera (lebah madu), Monomorium sp (semut hitam), Vespula maculate (Jawa: tawon endas).
1) Crustacea
– Sebagai sumber protein hewani dan bernilai hemat tinggi
Contoh: udang, kepiting, lobster.
– Sebagai sumber kuliner ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
2) Myriapoda
Membantu proses penguraian sampah organik, sebab kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil.
Contoh: luwing/lipan.
3) Arachnida
Umumnya Arachnida merugikan, karena:
– Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak.
Contoh: caplak
– Sarangnya menjadikan rumah menjadi kotor.
Contoh: laba-laba
4) Insekta
Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh sebab itu peranannya dalam kehidupan insan juga beragam.
a) Menguntungkan
- Menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi manusia.
Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
- Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman.
Contoh: kupu-kupu, lebah.
- Sebagai musuh alami hama tanaman.
Contoh: kepik memakan kutu daun.
- Membantu proses degradasi sampah organik.
Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
- Sebagai media pengobatan banyak sekali penyakit.
Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi banyak sekali macam penyakit, dan telah terbukti sanggup membantu penyembuhan banyak sekali penyakit, salah satunya yakni teknik Aphiterapi, yaitu terapi memakai media lebah.
- Sumber protein hewani.
Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.
b) Merugikan
- Sebagai vektor (agen penular) berbagai
penyakit
Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
- Merusak tumbuhan budidaya
Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan banyak sekali dedaunan, kumbang kelapa memakan serpihan pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.
Sekian artikel wacana ciri-ciri arthropoda, klasifikasi arthrophoda dan contoh peranan arthropoda. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Sumber http://indonetedu.blogspot.com
Klasifikasi Arthropoda
Beberapa kelas Arthropoda ditampilkan berikut ini.Kelas ini sebagian besar anggotanya hidup di air, bernapas dengan insang. Tubuhnya terdiri dari serpihan kepala-dada yang bersatu (sefalotorak) dan perut (abdomen). Crustacea eksoskeleton keras, terdiri dari zat kitin yang berlendir. Pada serpihan sefalotorak terdapat lima pasang kaki besar yang berfungsi untuk berjalan (kaki jalan) di mana sepasang kaki pertama berukuran lebih besar disebut keliped. Adapun di serpihan abdomen terdapat 5 pasang kaki berukuran kecil yang berfungsi untuk berenang (kaki renang). Bagian depan sefalotorak terdapat sepasang antena panjang dan sepasang antenule pendek. Crustacea dibedakan menjadi 2, yaitu Entomostraca (mikrocrustacea), contohnya Daphnia sp, Cyclops sp, yang merupakan komponen penting dari zooplankton, dan Malacostraca (makro-crustacea), contohnya Pinnaeus monodon (udang windu), Cancer sp (kepiting), Panulirus sp (lobster).
Baca Juga
2) Myriapoda
Hewan yang tergolong kelas Myriapoda mempunyai banyak segmen tubuh, sanggup mencapai 100 – 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya mempunyai sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas dengan paru-paru buku. Pada serpihan kepala binatang ini terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:
- a) Chilopoda
Tubuh Chilopoda agak pipih (gepeng), tiap ruas tubuh terdapat sepasang kaki. Di serpihan kepala terdapat sepasang antena panjang dan semacam cakar yang berbisa. Chilopoda merupakan hewan karnivora. Contohnya Scolopendra sp (kelabang). - b) Diplopoda
Diplopoda tubuh bulat, tiap ruas tubuh terdapat dua pasang kaki. Hewan ini menyukai kawasan yang lembap. Bila menemui ancaman membela diri dengan cara menggulung tubuhnya, Diplopoda merupakan herbivora. Contoh: Spirobolus sp (luwing).
Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral an*us terdapat sutera dan bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut spinneret. Makanannya berupa cairan tubuh binatang lain dan diisap melalui lisan dan esofagus. Jenis kelamin terpisah, fertilisasinya terjadi secara internal. Telur yang telah dibuahi diletakkan dalam kokon-kokon sutera yang dibawa ke mana-mana oleh binatang betina. Contoh: kalajengking, laba-laba.
4) Insecta
Insekta merupakan kelas terbesar dalam Arthropoda, bahkan anggota insekta merupakan serpihan terbesar dari filum Animalia. Lebih dari satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Dari jumlah itu setengahnya telah diuraikan secara tertulis dan diterbitkan.
a) Ciri-ciri
Tubuh insekta terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Di kepala terdapat bermata tunggal (oceli), mata beragam (faset), alat-alat mulut, mungkin juga antena. Dada terdiri dari tiga ruas, yaitu protoraks, mesotorak dan metatoraks. Kaki dan sayap terdapat di serpihan dada. Insekta mempunyai tiga pasang kaki (heksapoda), bersayap sepasang atau dua pasang, meski ada sebagian insekta yang tidak bersayap. Habitat di darat, air tawar (terutama pada stadium muda), dan beberapa jenis hidup di laut. Ukuran tubuhnya mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter (insekta terpanjang, Pharmacia serratipes, panjangnya mencapai 26 cm). Tipe lisan insekta bermacammacam (mengisap, menusuk dan mengisap, menggigit, mengunyah). Bernapas dengan trakea yang bercabang-cabang dan terbuka pada sepasang spirakulum pada sisi-sisi tubuh. Insekta mengalami metamorfosis, baik metamorfosis tepat maupun tidak tepat (beberapa golongan serangga tidak mengalami metamorfosis).
Mempunyai sistem saraf tangga tali. Peredaran darah terbuka, darah tidak mengandung pigmen darah (hemoglobin) sehingga hanya berfungsi mengedarkan zat kuliner saja. Pengangkutan dan peredaran gas pernapasan (O2 dan CO2) pada insekta dilaksanakan oleh sistem trakea. Berdasarkan metamorfosisnya insekta dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Ametabola: serangga yang tidak mengalami metamorfosis, contohnya Lepisma sp (kutu buku).
- Hemimetabola: serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, contohnya capung, belalang. Telur menetas menjadi nimfa (miniatur serangga dewasa) kemudian tumbuh menjadi serangga dewasa.
- Holometabola: serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, contohnya nyamuk, lalat, kupu-kupu. Telur menetas menjadi larva, larva berubah menjadi pupa (kepompong), alhasil menjadi serangga dewasa.
b) Klasifikasi
Insecta terdiri dari dua subkelas, yaitu:
- Apterygota (serangga tidak bersayap)
Pembagian segmen tubuh Apterygota meliputi: kepala, dada, dan perut kurang tegas. Umumnya binatang ini tidak mengalami metamorfosis.
- Pterygota (serangga bersayap)
Pembagian segmen tubuh Pterygota meliputi: kepala, dada, dan perut sudah jelas. Mengalami metamorfosis tepat atau tidak sempurna.
Berikut pola beberapa ordo dalam kelas Insecta:
1) Subkelas Apterygota
a) Ordo Protura
Protura mempunyai tubuh sangat kecil (panjang sekitar 1,5 mm), hidup di darat, tidak bersayap, tidak punya mata, tanpa antena, tipe mulut
mengisap, kaki pendek. Hewan ini hidup di sampah yang membusuk, di bawah kulit batang membusuk.
Contoh: Acerentulus sp.
b) Ordo Thysanura
Thysanura mempunyai tubuh kecil (panjang sekitar 30 mm), hidup di darat, tidak bersayap, antena panjang, kaki 2-3 ruas, serpihan belakang abdomen terdapat 3 alat pelengkap panjang. Hewan ini merupakan pemakan selulosa pada kertas.
Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku).
c) Ordo Collembola
Collembola tubuh kecil (panjang 2 – 5 cm), tidak bersayap, antena sedang (terdiri empat ruas), kaki terdiri atas satu ruas. Pada serpihan abdomen terdapat alat pelengkap untuk meloncat (furcula). Tipe mulutnya mengunyah, mata majemuk, tidak mengalami metamorfosis. Hewan ini hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun).

2) Subkelas Pterygota
a. Ordo Orthoptera
Orthoptera merupakan insekta peloncat, femur kaki berukuran besar. Sayapnya dua pasang, sayap depan lurus, kaku dan menyempit, adapun sayap belakang (dalam) tipis ibarat membran. Saat tidak terbang terlipat berlapislapis.
Hewan ini mempunyai mata tunggal atau majemuk, antena berukuran sedang atau panjang. Mulut binatang ini berfungsi untuk menggigit. Orthoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Valanga nigricornis (belalang), Gryllus sp (jangkrik), Periplaneta americana sp (kecoa).
b) Ordo Dermaptera
Ukuran tubuh Dermaptera bervariasi, dari ukuran kecil hingga cukup besar. Antena cukup panjang dan ramping. Hewan ini bersayap dua pasang, sayap depan mengeras (disebut elytra), sayap belakang ibarat selaput (disebut tegmina). Saat istirahat sayap belakang tertutup oleh tegmina. Bagian belakang abdomen Dermaptera terdapat penonjolan ibarat capit, terutama pada Dermaptera jantan. Tipe mulutnya mengunyah. Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempuna. Hidupnya bersembunyi di celah-celah bebatuan, memakan dedaunan atau insekta lain. Contoh: Forficula auricularia.
c) Ordo Isoptera
Isoptera mempunyai tubuh lunak, serpihan kepala besar dan berkitin, berukuran kecil hingga sedang. Hewan ini hidup dalam koloni besar, terdapat polimorfisme (koloni dengan beberapa bentuk dan kiprah yang berbeda-beda). Rahangnya besar dan menonjol, mempunyai sayap dua pasang berukuran sama panjang. Setelah dewasa, Isopter menanggalkan sayapnya.
Hewan ini mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh: Reticuli termes (rayap kayu dan tanah), Kolotermes sp (rayap kayu kering), Zootermes sp (rayap kayu basah), Amitermes sp (rayap tanah kering), Macrotermes sp (rayap pembentuk rumah tanah/termitarium).
d) Ordo Anoplura
Anoplura berupa serangga kecil (sekitar 6 mm), tak bersayap, ektoparasit pada mamalia, tubuh agak pipih. Kaki pendek, kuat, tipe lisan mengisap.
Antena pendek, tak ada mata, dada bersatu, tarsi pendek (1 ruas), Anoplura metamorfosis sempurna. Contoh: Pediculus humanus capitis (kutu rambut kepala), Pediculus humanus corporis (kutu rambut badan).
e) Ordo Homoptera
Homoptera serangga kecil atau sedang, sayap dua pasang, dasar sayap tidak pernah mengeras. Tipe lisan mengisap sebab kuliner berupa cairan tumbuhan. Homoptera mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jika dalam keadaan terlipat panjang sayapnya melebihi tubuhnya. Contoh: Aphis medicaginis (kutu daun).
f) Ordo Hemiptera
Hemiptera termasuk serangga kecil hingga sedang, sayap dua pasang atau tanpa sayap. Tipe mulutnya menusuk dan mengisap, kuliner berupa cairan flora atau binatang lain. Bagian depan sayapnya menebal, serpihan distal tipis ibarat membran. Bagian protoraks binatang ini bebas dan besar. Hemiptera mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contoh Nilavarpata lugens (wereng), Laptocarixa acuta (walang sangit), Ranatra sp (kalajengking air), Cimex lectularius (kutu busuk).
g) Ordo Odonata
Odonata termasuk insekta besar, tubuh memanjang, kepala sanggup digerakkan bebas. Odonata mempunyai mata faset berukuran besar, terdiri dari 30.000 omatidia. Sayapnya dua pasang, memanjang, transparan dengan venasi yang jelas. Ujung abdomen kecil memanjang ibarat ekor, binatang ini mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Fase nimfa hidup di air, sehabis cukup umur sanggup terbang. Contoh: Aeshna sp (capung).
h) Ordo Neuroptera
Neuroptera merupakan insekta berukuran kecil hingga besar, tubuh memanjang, antena panjang. Neuroptera yakni predator yang mempunyai tipe lisan untuk mengunyah. Mata besar, abdomen sempit dan panjang. Sayap besar, dua pasang, bervenasi ibarat jala. Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna.
Contoh: Chrysopa oculata (lalat bermata emas), Myrmeleon frontalis (undur-undur).
i) Ordo Lepidoptera
Tubuh Lepidopetera berukuran kecil hingga sangat besar (3 – 250 mm). Sayap dua pasang, besar, dilapisi sisik atau semacam serbuk, mempunyai pola warna beraneka ragam. Antenanya panjang, tergulung rapi di bawah kepala. Lepidoptera mempunyai tipe lisan pengisap, maksila (rahang atas) bersatu membentuk proboscis untuk mengisap madu. Hewan ini mengalami metamorfosis sempurna, larva berupa ulat dengan kelenjar sutera untuk membentuk kokon. Contoh Bombyx mori (kupu-kupu, kokonnya menghasilkan ulat sutera), Attaus atlas (kupu-kupu ulat sutera), Potoparce secta (kupu tomat).
j) Ordo Diptera
Diptera berupa insekta berukuran kecil hingga sedang dan termasuk binatang diurnal (aktif malam hari). Sayap sepasang (2 buah), transparan, berpangkal pada mesotorak. Sayap pada metatoraks mengalami modifikasi menjadi semacam pemukul/halter. Tipe lisan menusuk, mengisap, dan menjilat, berbentuk semacam proboscis. Diptera mengalami metamorfosis sempurna.
Contoh Musca domestica (lalat rumah), Drosophyla melanogaster (lalat buah), Tabanus sp (lalat kandang), Anopheles sp (nyamuk Malaria), Aedes aygepti (nyamuk demam berdarah), Culex sp.
k) Ordo Siphonoptera
Siphonoptera termasuk insekta kecil, tidak bersayap, pandai melompat. Abdomennya besar, kepala dan dada kecil. Tipe lisan menusuk dan mengisap. Hewan ini bersifat ektoparasit pada burung, mamalia, reptilia. Siphonopetera mengalami metamorfosis sempurna, pupa dalam kokon. Contoh: Pulex iritans (pinjal manusia), Ctenocephalus canis (pinjal anjing), Ctenocephalus felis (pinjal kucing), Xenopyllacheopsis (pinjal tikus).
l) Ordo Coleoptera
Coleoptera berupa serangga kecil hingga besar. Tubuhnya keras. Sayap dua pasang, sayap depan keras (elytra), sayap belakang tipis ibarat membran. Sayap Coleoptera terlipat ke dalam dikala istirahat. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva ibarat cacing.
Contoh: Necrophorus sp (kumbang sampah), Coccinela sp, Hippodamia sp (kumbang predator hama tumbuhan), Lytta vesicatoria (kumbang Spanyol).
m) Ordo Hymenoptera
Hymenoptera berupa serangga berukuran kecil hingga besar, hidup berkoloni meski ada yang soliter. Sayap dua pasang, ibarat membran. Tipe mulutnya mengunyah dan menjilat, mata besar. Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna, larva dalam kokon. Contoh: Apis indica, Apis mellifera (lebah madu), Monomorium sp (semut hitam), Vespula maculate (Jawa: tawon endas).
Contoh dan Peranan Arthropoda
Beberapa binatang yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai peranan dalam kehidupan manusia.1) Crustacea
– Sebagai sumber protein hewani dan bernilai hemat tinggi
Contoh: udang, kepiting, lobster.
– Sebagai sumber kuliner ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
2) Myriapoda
Membantu proses penguraian sampah organik, sebab kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil.
Contoh: luwing/lipan.
3) Arachnida
Umumnya Arachnida merugikan, karena:
– Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak.
Contoh: caplak
– Sarangnya menjadikan rumah menjadi kotor.
Contoh: laba-laba
4) Insekta
Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh sebab itu peranannya dalam kehidupan insan juga beragam.
a) Menguntungkan
- Menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi manusia.
Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
- Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman.
Contoh: kupu-kupu, lebah.
- Sebagai musuh alami hama tanaman.
Contoh: kepik memakan kutu daun.
- Membantu proses degradasi sampah organik.
Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
- Sebagai media pengobatan banyak sekali penyakit.
Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi banyak sekali macam penyakit, dan telah terbukti sanggup membantu penyembuhan banyak sekali penyakit, salah satunya yakni teknik Aphiterapi, yaitu terapi memakai media lebah.
- Sumber protein hewani.
Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.
b) Merugikan
- Sebagai vektor (agen penular) berbagai
penyakit
Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
- Merusak tumbuhan budidaya
Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan banyak sekali dedaunan, kumbang kelapa memakan serpihan pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.
Sekian artikel wacana ciri-ciri arthropoda, klasifikasi arthrophoda dan contoh peranan arthropoda. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Sumber http://indonetedu.blogspot.com
0 Response to "Ciri Ciri Referensi Dan Peranan Arthropoda"
Posting Komentar