✔ Autisme Tidak Terikat Iq
Menurut penelitian 1,1% dari jumlah insan menyandang autisme dalam taraf dan jenis yang sangat bervariasi.
Pada awal tahun pelajaran gres di Belanda, kelainan ini pada belum dewasa kembali ramai dibicarakan. Tidak semua sekolah biasa bersedia mendapatkan murid autist. Memang ada sekolah khusus untuk belum dewasa ini, namun Himpunan Autisme Belanda Nederlandse Vereniging voor Autisme(NVA) mendesak semoga belum dewasa ini, sedapat mungkin bersekolah di sekolah biasa. Berikut klarifikasi Marjolijn Busman, jurubicara NVA.
Autisme yaitu gangguan pada otak, otak sulit menangkap sinyal atau isu dari luar. Sinyal atau isu dari luar masuk melalui indera kita ibarat mata dan telinga. Seorang autist menangkap atau mencerna sinyal-sinyal dari luar, secara terpisah-pisah. Dia tidak bisa mengaitkan satu dengan lainnya, ia juga tidak mengerti lantaran akibat. Ini membuatnya sulit berfungsi dengan baik dalam kelompok atau masyarakat.
Autisme tidak terikat IQ. Gejala ini bisa muncul pada aneka macam tingkat kecerdasan. Autisme juga bisa diidap oleh penyandang cacad, tapi seorang dengan IQ tinggi juga bisa autist, ini biasanya digolongkan syndroom Asperger. Orang dengan syndrom itu biasanya sulit dalam berkontak sosial, bidang yang diminatinya umumnya sangat terbatas. Tidak jarang orang semacam itu justru sangat cerdas, tapi agak aneh.
Sekolah Bersama
Sudah sementara usang di Belanda berlangsung proyek “sekolah bersama”. Maksudnya: sekolah biasa pun terbuka untuk belum dewasa dengan kelainan, sejauh tingkat kecerdasan anak itu memungkinkan ia ke sekolah biasa.
NVA beropini sekolah biasa lebih baik daripada sekolah luar biasa bagi belum dewasa autist, dengan syarat, kecerdasan mereka cukup untuk bisa mengikuti pelajaran di sana. Namun sekolah luar biasa, khusus untuk belum dewasa autist harus tetap dipertahankan bagi mereka yang tidak bisa ke sekolah biasa.
Seorang murid autis harus belajar, untuk belajar. Guru harus membimbingnya untuk bisa belajar. Berarti sekolah yang mendapatkan murid-murid autis harus menyediakan bimbingan tambahan. Seorang murid autist akan membutuhkan banyak waktu, banyak tenaga dan banyak perhatian si guru. Berhasil atau gagalnya murid autist di sekolah biasa, sangat tergantung dari guru. Guru yang waspada segera melihat tanda-tanda autisme.
Bisa Berkembang Baik
Anak autist bisa berkembang baik bila tanda-tanda ini dideteksi sedini mungkin. Menurut Marjolijn Busman dari NVA: “Guru bisa memegang peranan kunci. Dialah yang tiap hari melihat si anak. Kadang-kadang orang bau tanah tidak melihat, apalagi jika itu anak pertama. Bisa jadi mereka melihat ada keganjilan pada anaknya tapi tidak tahu bahwa itu tanda-tanda autist. Orang bau tanah tidak punya materi perbandingan, lain halnya dengan guru, yang tiap hari melihat begitu banyak anak”.
Seringkali tanda-tanda autist disertai kesulitan kontak dengan anak atau orang lain. Di rumah bersama orang tua, anak autist itu sendirian, ia pendiam, cantik dan orang bau tanah mengira, wah anak saya cantik betul, anteng. Masalah gres muncul ketika anak itu harus terjun ke dunia luar, ke sekolah, berkenalan dan bermain dengan belum dewasa lain. Bila si anak melihat permainan ia tidak tahu harus berbuat apa. Nah, seorang guru harus sensitif dan eksklusif melihat tanda-tanda ini, namun lebih baik lagi bila orang bau tanah sendiri yang melihatnya.
Sekolah biasa lebih baik
Karena jalur sekolah luar biasa mendorong si anak di jalur khusus, dengan demikian aneka macam kemungkinan sudah tertutup bagi si anak itu. Padahal belum tentu ia tidak mampu. Masa depan baik! Itulah yang ingin ditawarkan pada setiap murid.
Di Belanda ada sistem angka, sesuai kesulitan atau beban pekerjaan bagi para guru yang berkaitan dengan anggaran belanja sekolah. Beban pekerjaan memilih jumlah anggaran untuk sekolah itu. Makin tinggi beban pekerjaan makin tinggi pula anggarannya. Dengan anggaran tambahan, sekolah bisa mempekerjakan tenaga pemanis atau tenaga guru khusus untuk memberi bimbingan tambahan.
Yang diperlukan seorang autist
Anak autist butuh struktur jelas, mereka harus tahu terlebih dulu apa yang akan dilakukan dan kapan. Jadwal yang pasti, tidak berubah-ubah. Mereka juga akan galau bila mendengar ucapan sinis. Itu yaitu hal-hal yang harus disadari oleh guru dan juga teman-teman si murid itu.
Misalnya ulangan sanggup angka 3 kemudian dikatakan: “Hebat kamu” sambil mengacungkan jempol, tapi mencibir. Hal itu membingungkannya. Dia tidak mengerti. Membaca mimik wajah sulit bagi seorang autist. Hal-hal semacam itu yang harus disadari.
Juga orang dewasa
Autisme bukan tanda-tanda yang berlalu, berarti banyak pula orang cukup umur yang autist. Marjolijn Busman mengatakan: “Memang banyak orang autist, juga orang dewasa. Kami sering melihat, pada dikala anak didiagnonse autist orang tuanya mengenali hal-hal tertentu si ayah”
Kebanyakan autist yaitu laki-laki. Pada dikala anak didiagnose autistis, maka sering kali orang tuanya mengenali sesuatu pada diri mereka. Keganjilan pada anak yang ditemukan itu menjelaskan aneka macam hal pada orang tuannya. Tidak jarang pasangan mulai menyadari penyebab korelasi suami istri tidak harmonis, ternyata lantaran si suami itu seorang autist.
Keluhan yang paling sering terdengar yaitu istri mengeluh suaminya tidak punya emosi, kurang perasaan. Memang, terperinci Marjolein, sering laki-laki disebut kurang perasaan, tapi laki-laki autis dengan laki-laki biasa jauh berbeda.
Sumber : http://www.rnw.nl
Sumber http://uniquely-biology.blogspot.com
0 Response to "✔ Autisme Tidak Terikat Iq"
Posting Komentar