iklan

Prosedur Umum Kerja Dalam Mikrobiologi Yang Membutuhkan Teknik

Prosedur Umum Kerja dalam Mikrobiologi yang Membutuhkan Teknik Prosedur Umum Kerja dalam Mikrobiologi yang Membutuhkan Teknik

1) Desinfeksi Meja Kerja/ Sterilisasi Meja Kerja
  • Singkirkan semua barang yang tidak diharapkan dari meja dan ruang kerja
  • Semprot meja kerja denga alkohol 70 % beberapa kali hingga merata 
  • Semprotkan juga alkohol pada telapak tangan  
  • Letakkan alat dan bahan-bahan yang diharapkan pada meja kerja dan semprotkan kembali alkohol pada semua peralatan. 
  • Diamkan beberapa ketika dan semprotkan kembali alkohol ke seluruh permukaan tangan ketika hendak mulai bekerja. 
  • Letakkan pembakar spiritus kemudian biarkan.

2) Memindah Biakan Secara Aseptis
  • Siapkan alat dan materi ibarat spirirtus, jarum inokulum (jarum ose), rak tabung dan dua buah tabung tertutup yang berisi biakan bakteri/virus. 
  • Bakar ujung hingga pangkal jarum inokulum dengan pembakar spirirtus. 
  • Buka tutup kedua tabung dan bakar ekspresi kedua buah tabung tersebut dengan pembakar spiritus biar kontaminan mati. 
  • Ambil satu ulasan pada tabung pertama dengan jarum inokulum kemudian masukkan jarum tadi pada tabung kedua dengan teknik spread zig-zag. 
  • Bakar kembali ekspresi tabung biar kontaminasi pada proses transfer mati. 
  • Tutup kembali tabung tersebut dan bakar ujung jarum inokulum untuk membunuh sisa kuman yang ada. 
3) Memindahkan Biakan dari Cawan  
  • Persiapkan alat dan materi yang akan digunakan. 
  • Bakar ekspresi cawan bab tepi dengan memutarnya di atas api, serta pijarkan jarum inokulum dan dinginkan. 
  • Buka ekspresi cawan yang berisi biakan koloni dan ambil koloni tunggalnya dengan menempelkan jarum inokulum loop. 
  • Tanamkan kembali koloni yang sudah diambil tadi pada media yang gres dengan teknik spread kontinyu. 
  • Panaskan kembali ekspresi cawan dan tutup rapat serta panaskan jarum inokulum yang telah digunakan. 
4) Memindahkan Cairan dengan Pipet 
  • Siapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan. 
  • Lepaskan bungkus pipet dan panaskan ujung pipet pada pembakar spiritus (Usahakan kawasan ujung pipet berdekatan dengan api). 
  • Ambil dua buah tabung dan buka tutupnya untuk dipanaskan bab ujung ekspresi tabung.
  • Pipet cairan pada tabung pertama dengan menekan tombol S pada filler dengan volume tertentu. Kemudian pindahkan ke tabung lainnya dan keluarkan cairan tersebut dengan menekan E pada filler. 
  • Bakar kedua ekspresi tabung tadi dan tutup kembali dengan rapat. 
5) Menuangkan Media 
  • Siapkan alat dan materi yang akan digunakan. 
  • Panaskan ekspresi erlenmeyer yang berisi media pertumbuhan mikroorganisme. 
  • Tuangkan media dalam erlemneyer ke cawan petri yang berisi biakan murni. 
  • Ratakan dengan menggoyangkan cawan. 
Autoclave merupakan alat serupa tangki minyak yang sanggup diisi dengan uap. Media yang akan disterilkan ditempatkan dalam  autoclave selama 15–20 menit, hal ini tergantung kepada sedikit banyaknya barang yang akan disterilkan. Media yang akan disterilkan itu lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol yang kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka dan temperatur akan terus- menerus  naik. Biasanya autoclave sudah diatur sedemikian rupa, sehingga pada suhu 121 0C akan ada tekanan sebesar 15 lbs (pounds) per inch persegi yang berarti 1 atmosfer per 1 cm2 . Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu dimulai semenjak termometer pada autoclave menunjuk 121 0C.  

Setelah cukup waktu maka kran uap ditutup dan dengan demikian akan terlihat bahwa suhu mulai turun sedikit demi sedikit, demikian pula manometer. Autoclave dilarang dibuka secara tiba-tiba. Jika dilakukan demikian, maka isi botol yang ada di dalam autoclave akan meluap. Sangat disarankan menunggu hingga manometer memperlihatkan 0 (nol), barulah autoclave  dibuka. Pendinginan dilakukan sedikit demi sediki . Jika medium mengandung vitamin, gelatin atau jenis gula, maka sehabis dilakukan sterilisasi dalam autoclave, medium tersebut harus segera didinginkan sehabis dikeluarkan dari autoclave. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terurainya zat- zat tersebut. Medium yang sudah steril sanggup disimpan dalam lemari es. 

Prosedur Umum Kerja dalam Mikrobiologi yang Membutuhkan Teknik Prosedur Umum Kerja dalam Mikrobiologi yang Membutuhkan Teknik
Cara Penggunaan  autoclave  model lain: 
  1. Sebelum melaksanakan sterilisasi cek terlebih dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka sanggup ditambah air hingga batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. 
  2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. 
  3. Tutup autoclave dengan rapat kemudian kencangkan baut pengaman biar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. 
  4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. 
  5. Tunggu hingga air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu hingga selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai semenjak tekanan mencapai 2 atm. 
  6. Jika alarm tanda simpulan berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klepklep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati. 
Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi menawarkan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mensterilkan media dipakai suhu 1210C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.  alasan dipakai suhu 1210C atau 249,8 0F ialah alasannya ialah air mendidih pada suhu tersebut kalau dipakai tekanan 15 psi.  Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan bahari (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoclave yang diletakkan di ketinggian sama, memakai tekanan 15 psi maka air akan mendididh pada suhu 1210C. Kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, kalau dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoclave diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 1210C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati kalau dididihkan pada suhu 1210C dan tekanan 15 psi selama 15 menit. 

Pada ketika sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave usang kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoclave. Setelah semua udara dalam autoclave diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik. Pada ketika tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoclave dilarang dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi. 

Untuk mendeteksi bahwa autoclave bekerja dengan tepat sanggup dipakai mikroba pengguji yang bersifat termofilik dan mempunyai endospora yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnya mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoclave dan disterilkan.  Setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka memperlihatkan autoclave telah bekerja dengan baik. Beberapa media atau materi yang tidak disterilkan dengan autoclave adalah  
  • Bahan tidak tahan panas ibarat serum, vitamin, antibiotik dan enzim 
  • Pelarut organik, ibarat fenol 
  • Buffer dengan kandungan detergen, ibarat SDS 
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnya substrat sanggup dilakukan pencegahan sebagai berikut :
  1. Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat 
  2. Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam mineral lain. 
  3. Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar 
  4. Media yang mempunyai pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoclave 
  5. Jangan mensterilisasi larutan biar dengan pH < 6,0 
Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya, sisa ruang dibiarkan kosong. Jika mensterilkan media 1 liter yang ditampung pada erlenmeyer 2 liter maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit. 

Sumber http://gudangbukusekolah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Prosedur Umum Kerja Dalam Mikrobiologi Yang Membutuhkan Teknik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel