iklan

Melakukan Sterilisasi Dan Uji Sterilitas

Melakukan Sterilisasi dan Uji Sterilitas Melakukan Sterilisasi dan Uji Sterilitas

Prinsip dan Tujuan Sterilisasi 

Apakah anda mengeahui prinsip dan tujuan sterilisasi? Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau dalam suatu benda. Ketika anda pertama kalinya melaksanakan pemindahan biakan secara aseptik, gotong royong anda telah memakai salah satu cara sterilisasi , yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum digunakan di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak jikalau dibakar. 

Tujuan  dari sterilisasi ialah untuk mematikan semua  organisme sampai sporanya pada suatu obyek, biar dalam penggunaan benda atau obyek pada kegiatan selanjutnya tidak terjadi kontaminasi atau kegagalan. Suatu tindakan untuk membunuh basil patogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau memakai materi kimia. 

Metode Sterilisasi 

Saat ini warta yang diperoleh dari bidang mikrobiologi menawarkan pemberian yang sangat besar, khususnya dalam mengawasi penyakit menular. Selain itu, mikroorganisme telah digunakan untuk mempelajari aneka macam proses biokimia yang diketahui terjadi pula pada bentuk kehidupan yang lebih tinggi. Banyak fakta ihwal metabolisme insan yang diketahui kini mula-mula diketahui terjadi pada mikroorganisme. Demikian pula dengan teknologi yang kini sedang popular, misal rekayasa genetik yang tidak lain merupakan perkembangan genetika molekuler yang menjelaskan bagaimana gen mengatur kegiatan sel. Semua ini berasal dari studi ihwal mikroorganisme. Makara bidang mikrobiologi tidak hanya studi ihwal penyebab penyakit tetapi merupakan studi ihwal semua kegiatan hayati mikroorganisme. 

Mikroorganisme banyak dipelajari di laboratorium untuk banyak tujuan. Derajat perinciannya untuk mempelajari itu tergantung kepada maksud pemeriksaan laboratorium tersebut. Tersedianya pula teknik untuk memilih ukuran, bentuk, dan struktur sel-sel individu serta beberapa mekanisme untuk menumbuhkan (membiakkan) mikroorganisme di laboratorium. 

Pada bahasan berikut ini dititikberatkan pada metode/prosedur untuk membebaskan suatu materi atau benda dari semua bentuk kehidupan atau yang biasanya dikenal dengan istilah sterilisasi. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi sanggup dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; dan penggunaan materi kimia menyerupai etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin (Hadioetomo, 1993). Pada prinsipnya sterilisasi sanggup dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Berikut klarifikasi akan masing-masing cara:  

1) Sterilisai Secara Mekanik (filtrasi)   

Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) memakai suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi materi yang peka panas, contohnya larutan enzim dan antibiotik. 

Jika terdapat beberapa materi yang akhir pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan ialah dengan cara mekanik, contohnya dengan saringan. Dalam mikrobiologi, penyaringan secara fisik paling banyak digunakan ialah dalam penggunaan filter khusus misalntya filter berkefeld, filter chamberlan, dan filter seitz. Jenis filter yang digunakan tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring. 

Penyaringan sanggup dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui  suatu materi penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan terkontaminasi sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan materi yang sanggup mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum digunakan tidak sanggup menahan virus. Oleh alasannya ialah itu, sehabis penyaringan medium masih harus dipanaskan dalam autoclave. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka tehadap panas menyerupai serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel dan lain-lain. 
  • Menyaring cairan 
Hal ini sanggup dilakukan dengan aneka macam filter menyerupai saringan seitz, yang memakai saringan asbestos sebagai alat penyaringannya; saringan berkefeld yang mempergunakan filter yang terbuat dari tanah diatom; saringan chamberland yang mempergunakan filter yang terbuat dari porselen; dan fritted glass filter yang mempergunakan filter yang terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih gampang dan lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbes sanggup dibuang sehabis dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu mahal jikalau dibuang, tetapi terlalu sulit untuk dibersihkan.
  • Menyaring udara 
Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril biar tidak terkontaminasi oleh mikroba atau untuk menjaga biar suatu biakan basil tidak terkontaminasi oleh basil yang lain, maka alat-alat tersebut harus ditutup denagn kapas, alasannya ialah kapas gampang ditembus udara tetapi sanggup menahan mikroorganisme. Harus dijaga biar kapas tidak menjadi basah, oleh alasannya ialah kapas yang lembap memungkinkan basil menembus ke dalam. Untuk mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu menuang pembenihan, sanggup dipergunakan suatu alat  yang disebut laminar flow bench dimana udara yang masuk ke dalamnya disaring terlebih dahulu dengan suatu saringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya dan harus diganti dengan yang gres apabila sudah tidak berfungsi lagi. 

2) Sterilisasi Secara Fisik  

Sterilisasi secara fisik sanggup dilakukan dengan pemanasan & penyinaran. 

* Pemanasan 
  • Pemijaran (dengan api langsung): memperabukan alat pada api secara langsung, teladan alat : jarum inokulum, pinset, batang L dan lain-lain. 
  • Panas kering: sterilisasi dengan panggangan kira-kira 160-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari beling contohnya erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain.
  • Uap air panas: konsep ini menyerupai dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih sempurna memakai metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
  • Uap air panas bertekanan: memakai autoclave. 

* Penyinaran dengan UV 
Sinar Ultra Violet juga sanggup digunakan untuk proses sterilisasi, contohnya untuk membunuh mikroba yang melekat pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV 

3) Sterilisaisi Secara Kimiawi  

Biasanya sterilisasi secara kimiawi memakai senyawa desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap menyerupai halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90% ialah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan memakai iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora ialah adonan formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik untuk digunakan sebagai antiseptik. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan dari tujuan tertentu serta imbas yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang sanggup digunakan untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol, fenol, hidrogen feroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat (hg, Ag, As, Zn), aldehida dan lain-lain 

Sumber http://gudangbukusekolah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Melakukan Sterilisasi Dan Uji Sterilitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel